Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alphabet.
Cha Junho.
Lelaki itu sedang berbicara dengan sosok tak kasat mata di dalam kamar nya sambil menghadap kearah jendela. Mama nya yang diam diam membuka pintu kamar anak nya itu pun hanya bisa menghela nafas lalu menutup kembali pintu kamar anak nya. Sampai kapan junho akan menyadari nya bahwa sosok itu adalah ghaib.
"sang, hari ini gue badmood banget." Iya. Nama sosok yang sedang berbicara dengan junho itu adalah Lee Eunsang. Dia adalah teman tak kasat mata nya Junho sejak kecil.
"badmood kenapa junho?" tanya sosok itu.
"kaya biasa, tapi hari ini bukan cuman barang yang di sembunyiin, malah ada yang nyimpen bangkai tikus di loker gue." Ujar junho sambil memandang langit langit kamar nya.
"gue gak ngerti, kenapa orang-orang segitu benci nya sama gue, padahal gue gak pernah sekalipun ngusik mereka." Lanjut junho.
Eunsang yang mendengar itu, hati nya sangat sedih, Dia tidak bisa melakukan apa apa. Andaikan dia masih hidup, dia akan selalu siap untuk memberikan Pundak nya kepada junho.
"junho jangan badmood lagi ya? Sini eunsang peluk." eunsang memeluk junho, meskipun pelukan nya tidak nyata tapi junho tetap mendapatkan kehangatan.
"makasih sang, lo emang temen terbaik yang pernah gue punya di dunia ini." Eunsang hanya tersenyum manis.
♦♦♦
"junho, udah siap belum nak?" teriak mama nya dari ruang tamu. Seperti biasa, jika hari libur junho selalu menghabiskan waktu nya dengan mama dan papa nya, entah itu berjalan jalan ke mall, ke tempat wisata, atau pun luar kota.
"bentaaar mah, bentar lagi siap kok." Jawab junho.
Tak lama kemudian turun junho dari arah tangga sambil membereskan rambut nya. "ayo ma, kita berangkat."
"ayo, papa udah nunggu di mobil."
"ehh ma, tapi eunsang boleh ikut kan? Kasian dia kalo ditinggal di rumah sendiri." Tanya junho dengan polos nya.
"eunsang?" mama nya bertanya sambil mengerutkan kening nya.
"iya, temen aku ma. Nih dia ada di belakang aku." Junho menggeserkan badan nya kesamping. Tapi mama nya tidak bisa melihat siapa siapa. Mama nya berfikir, oh mungkin ini sosok yang sering junho ajak bicara.
Mama nya mengangguk. Kalau itu bisa membuat junho tersenyum, mama nya bisa apa.
"ayo sang, lets go." Ucap junho dengan senang.
Mama nya yang melihat itu hanya tersenyum, jarang jarang melihat junho se-senang itu.
Setelah setengah jam perjalanan, junho dan kedua orang tua, dan tentunya juga dengan eunsang, sudah sampai di salah pusat perbelanjaan-mall, mereka lebih memilih makan siang terlebih dahulu di restaurant yang bertema kan jepang.
Setelah pesanan mereka datang, junho langsung melahap nya dengan semangat. Tapi baru beberapa suap, junho tersadar bahwa sedari tadi sosok Eunsang itu ada di samping nya sambil terdiam dan menatap junho yang sedang makan.
"gak makan sang?" junho menolehkan kepala nya ke arah samping.
"eung? Engga jun, eunsang gak laper kok."
Papa nya yang sedang makan pun terhenti, menolehkan kepala ke arah anak nya lalu mengarahkan ke arah istri nya, sambil memberikan kode itu junho ngomong sama siapa?Kan gak ada orang Istrinya hanya tersenyum dan berbisik, "nanti mama ceritain, pa." papa nya hanya mengangguk dan melanjutkan makan nya.
Papa nya junho tahu anak nya itu bisa melihat sosok yang tidak bisa semua orang lihat, tapi soal sosok yang junho ajak bicara itu, dia tidak mengetahui nya.
♦♦♦
Setelah berjam jam berjalan jalan di mall, akhirnya mereka pulang. Junho langsung masuk kekamar nya dan membersihkan badan nya yang terasa lengket.
"sang? Lo dimana?" panggil junho sambil memakai handuk di bagian bawah nya, dan membiarkan bagian atas nya itu telanjang.
Tiba tiba sosok eunsang muncul dari arah balkon kamar junho. "eunsang disini junho, kena-" eunsang yang melihat junho telanjang dada langsung menutup mukanya yang memunculkan semburat merah di pipi nya. Meskipun dia adalah sosok yang tidak nyata, tetap saja dia dulu nya juga seorang manusia, yang jika melihat pemandangan ini akan merasakan panas di pipi nya.
Eunsang baru pertama kali melihat junho telanjang dada, biasa nya junho akan memakai baju nya langsung di kamar mandi.
"loh, lo kenapa? Kok mukanya di tutupin?" junho malah mendekat, dan eunsang malah mundur.
"stop junho! jangan deket deket eunsang."
"eh kenapa?" jawab junho dengan bingung.
"junho gak sadar ya?! Itu junho belum pake baju tau." Ucap eunsang.
"sadar kok. Oh gue tau, lo malu ya? Hahaha." Goda junho. Gini gini juga junho suka jahil kepada sosok eunsang.