Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alphabet.
bau obat obatan yang menyengat langsung menyapa indra penciuman lelaki itu. dia berjalan dengan tergesa-gesa. rasa khawatir sangat mendominasinya saat ini.
"permisi sus, kamar inap atas nama eunsang di kamar nomor berapa ya?" tanya lelaki itu dengan wajah yang sangat panik.
"oke, makasih sus." lelaki itu-cha junho, langsung berlari ke arah lift.
Sesampainya di kamar nomor 102, junho langsung membuka pintu nya. yang terlihat sekarang adalah, kekasihnya-lee eunsang, sedang menutup matanya dan terbaring lemah dengan infus yang berada di tangan nya.
Junho menggenggam tangan eunsang, "Hey, sayang, aku pulang. kamu gak kangen sama aku?" tanya junho, meskipun dia tau bahwa pembicaraan nya itu tidak akan di balas oleh kekasih nya.
"maaf, aku telat jengukin kamu." ucap junho merasa bersalah.
"kata minhee, kamu udah tidur dari seminggu yang lalu, kamu gak cape tidur terus?" junho menundukkan kepala nya, dia tidak tahan untuk melihat keadaan kekasih manis nya ini.
Eunsang koma. Dia mengalami kecelakaan beruntun pada saat ingin pergi ke tempat kerja nya. kecelakaan ini menyebabkan benturan yang sangat keras pada kepala bagian belakang dan juga patah tulang di beberapa bagian tubuh nya. Eunsang juga sempat hampir kehabisan darah, tapi untung nya sepupu eunsang yang bernama lee midam itu mendonorkan darah nya karena memiliki golongan darah yang sama.
Junho sekarang hanya bisa membantu eunsang dengan mengirimkannya doa. dia berharap kekasih nya ini cepat terbangun dari koma nya.
Junho sangat rindu dengan kekasih nya ini. rindu dengan segala ocehan nya, senyuman nya, pelukan hangat nya, pokok nya semua yang ada di diri eunsang, junho rindu.
junho terbangun karena merasakan tubuh eunsang yang kejang kejang. junho segera menekan tombol merah di samping kasur eunsang untuk memanggil dokter.
"g-gimana dok keadaan eunsang?" junho bertanya dengan suara yang gemetar, junho takut jika sesuatu terjadi kepada eunsang.
"maaf pak, saya sudah mencoba dengan semaksimal mungkin. Tapi pasien-"
"pacar saya sudah sadar kan dok, iyakan dok?" potong junho dengan mata yang berair.
"maaf pak, tapi pasien sudah meninggal dunia. Saya dan dokter yang lainnya sudah mencoba semaksimal mungkin, tapi pasien memilih untuk menyerah." ucap sang dokter dengan menundukan kepala nya.
junho langsung membuka pintu kamar inap eunsang dengan keras.
"eunsang masih hidup! lo semua jangan berani berani nya nyabut alat alat yang ada di tubuh eunsang!!!" teriak junho kepada perawat yang sedang menutup seluruh tubuh eunsang dengan kain putih.
"MINGGIR LO SEMUA!! DIA MASIH HIDUP."
Junho menghampiri tubuh eunsang yang telah di tutupi kain putih. Lalu membuka kain putih itu, dan terlihat lah wajah pucat eunsang yang damai, dan bibir nya yang sudah membiru.
"sayang, ayo bangun... " junho menangis sambil memeluk tubuh eunsang.
"masih ada wish yang belum kita capai, sang. ayo bangun..."
"kita 2 bulan lagi mau nikah sang, ayo kita hidup bareng selama nya."
"kamu pernah bilang mau punya anak kembar, ayo sang kita jadi orang tua buat anak anak kita nanti."
"aku tau kamu kuat, kamu gak mungkin nyerah sang, ayo bangun..."
Tak lama dari itu, keluarga dan teman teman eunsang langsung datang melihat eunsang untuk terakhir kali nya.
"junho?" panggil mama eunsang dan langsung memeluk junho yang sedang menangis.
"ma..eunsang udah pergi."
"junho gak siap buat kehilangan eunsang, ma." ucap junho lagi.
"mama juga gak siap jun..tuhan lebih sayang sama eunsang. ini jalan yang dikasih sama tuhan, kita gak bisa merubah takdir tuhan. yang kita bisa lakuin sekarang cuman berdoa, semoga anak mama bisa tenang di sana." ujar mama eunsang sambil mengusap punggung junho.
Junho menganggukan kepala nya dan kembali menangis lagi.
Apakah ini akhir nya? junho harus merelakkan kekasih tercintanya untuk pergi selama lama nya. Junho tidak sempat menggapai mimpi nya dengan eunsang untuk menikah dan berjanji untuk hidup bersama seterus nya hingga ajal menjemput. tapi kini, eunsang meninggalkan nya terlebih dulu.
"yang tenang disana ya, sayang. i love you forever, my precious boy. Tunggu aku di atas sana, lee eunsang. " ucap junho dengan memberikan kecupan lembut di dahi, mata, pipi, dan bibir untuk yang terakhir kali nya.