Jangan lupa follow akun wattpad aku and jangan lupa follow instagram aku @apriliawidy_
Happy reading ya...
*****
Beberapa hari ini, Langit sibuk memperhatikan Aluna. Kayaknya awal-awal mulai suka deh sama Aluna.
Ia juga jadi sering sekali bolos pelajaran dan memilih untuk mengintip di kelas Aluna. Langit yang tadinya sangar kok jadi kayak gini ya? Wah, Aluna hebat bisa bikin Langit jadi kayak gini!
Langit dari tadi mondar-mandir nggak jelas di depan kelas Aluna. Ia sedang menunggu gadis itu keluar. Dan benar saja, gadis itu keluar tak lama kemudian.
"Akhirnya lo keluar kelas juga," ucap Langit mengagetkan Aluna dan siswa-siswa yang lewat.
"Kamu nyari siapa?"
"Nyari lo, Lun."
"Kenapa nyari aku?"
"Gue mau ngomong berdua sama lo. Plis ya, sebentar aja," ucap Langit menohon.
Aluna sempat bingung.
"Tal, kamu ke kantin duluan aja ya. Nanti aku nyusul."
"Hm, yaudah deh. Gue duluan ya, Non," ucap Talita.
Aluna mengangguk sebagai jawaban "iya".
Langit masih setia menunggu jawaban Aluna.
"Gimana? Lo mau kan?"
"Yaudah, ayo," jawab Aluna.
Yessss.
*****
Langit mengajak Aluna duduk di taman belakang sekolah. Taman itu adalah tempat yang jarang sekali ada siswa ke sana. Jadi lumayan sepi. Bukan lumayan, tapi emang sepi.
Langit mempersilahkan Aluna duduk di kursi taman yang ada di situ. Langit terlihat serius. Aluna agak canggung dengan suasana ini. Terlalu mencekam.
Hening, tak ada satu orang pun diantara mereka berdua yang berbicara. Aluna yang tidak suka dengan suasana seperti ini, ia memulai percakapan.
"Langit," panggil Aluna.
"Hmm iya."
"Tadi kamu bilang mau ngomong, emang mau ngomong apa?"
Langit berfikir sejenak. "Hmm, gue...hmm, gue..."
Aluna masih menunggu Langit untuk berbicara.
"Gue mau temenan sama lo. Iya gue cuma mau ngomong kalo gue mau temenan sama lo," ucap Langit.
Aduh, bodoh lo Lang. Kenapa lo malah ngomong kayak gitu, batin Langit.
"Oh, cuma mau ngomong itu. Aku mau kok temenan sama kamu," kata Aluna.
"Ah iya, bagus. Makasih ya, Lun."
"Iya sama-sama."
Langit diam sejenak. Lalu ia mulai berbicara kembali. "Lun, lo pernah nggak suka sama seseorang?"
"Pernah," jawab Aluna.
"Suka sama siapa?" tanya Langit penasaran.
"Ada deh."
"Yah, kasih tau gue dong," ucap Langit memohon.
"Ya, lagian aku udah nggak suka dia. Jadi, nggak usah dibahas. Aku jadi inget lagi sama dia."
"Maaf ya, Lun."
"Iya nggak apa-apa. Aku balik ke kelas dulu ya. Udah mau bel soalnya," ucap Aluna.
Langit mengangguk pelan.
Setelah kerpergian Aluna, Langit sedikit kecewa. Padahal ia masih ingin duduk berdua dengan Aluna. Kan enak tuh berduaan.
Kalian pernah kan duduk berdua dengan orang yang kalian sayang? Gimana rasanya? Hehe.
Dengan wajah sedikit masam, akhirnya Langit bangkit dari tempat duduknya dan perlahan berjalan meninggalkan taman itu. Ia berharap agar tempat inilah yang akan menjadi saksi atas awal mula kisah cinta Langit dimulai.
Gue suka sama lo, Lun.
*****
"Santai banget lo duduk-duduk," ucap Arish.
"Apaan sih lo? Gue duduk juga nggak bikin lo susah," kata Alvan.
Arish mengoceh tak jelas didepan Alvan yang membuat Alvan bergidik ngeri melihatnya.
"Langit mana Langit? Woi Abang Langit Sayang, di mana gerangan berada? Kekasihmu ini sedang mencarimu," Ucap Sandra sedikit berteriak.
"Woi lo gila apa? Ini di kelas, lo nggak usah teriak-teriak kayak gitu dong. Gila kali lo," ucap salah satu siswa.
"Gue nyariin Langit. Dia kemana?"
"Nggak tau gue."
"Eh Sandra, kelas lo bukan di sini. Mending lo pergi deh," usir salah satu siswa.
"Ihhh, jahat banget sih."
"Bodo. Lo pergi sekarang!"
"Abang Langit, istrimu ini telah diusir oleh temanmu," teriak Sandra.
Sudah gila kali ya Sandra. Jurus ketampanan Langit sudah membuat Sandra gila!
*****
Hai hai....
Hehe sorry banget ya udah seminggu lebih nggak up, eh pas sekali up partnya pendek banget, aduhh>_<
Maapin authornya yaaa soalnya lagi sibuk banget sama tugas sekolah jadi ya nggak sempet gaes😄
Langit
Nih gaes aku kasih bonus fotonya si Langit. Ganteng kan?😅
Salam Sayang,
Widya BA💋
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET
Teen Fiction"Tidak semua orang yang kita sayang akan selamanya menjadi milik kita. Ada kalanya seseorang itu pergi jauh dan tak akan pernah kembali. Kini aku mengerti, aku harus ikhlas melepas dia pergi. Tapi, ada satu hal, bahwa aku akan tetap mencintaimu." ~L...