|5|Gardenia🌺

114 9 3
                                    

Kabar bahwa Denia dan Nando berpacaran sudah menyebar ke segala penjuru sekolah. Bahkan, media sosial dan chatt group pun banyak membahas tentang hubungan mereka. Maka tak heran jika sendari tadi banyak yang memberikan selamat pada Denia, bahkan ada juga yang menggunjingnya karena tidak suka.

"Heh, kecoa!" Agnes mendorong punggung Denia yang sedang berjalan santai di tengah koridor hingga yang didorong langsung tersungkur ke atas lantai. "Lo yang pacaran sama Nando 'kan? Lo gak ngaca atau gimana?"

Masih dengan kepala yang dingin, Denia langsung bangkit dan menatap Agnes yang sedang dirangkul oleh temannya. Cindy.

"Kok manggil gue kecoa?" Tanya Denia Heran. Meskipun Denia sudah terbiasa dihina, tapi baru kali ini ada yang menyebutnya dengan kecoa. Tega sekali!

Agnes menatap Cindy lalu sama-sama tertawa. "Rumah lo itu banyak kecoanya, semua penghuni di rumah lo itu adalah kecoa. Berarti lo juga kecoa."

Hanya menunggu hitungan menit, para siswa dan siswi yang tadinya berada jauh dari mereka, kini mulai berkerumun untuk melihat tontonan gratis.

"Siapa yang bilang?" Tanya Denia dengan bibir bergetar.

Agnes menepuk-nepuk dada agar tawanya terhenti kemudian membuang nafas panjang. "Duh, Denia! Lo itu gak punya HP atau kayak gimana? Atau jangan-jangan lo gak punya kuota? haha, wajar sih, buat makan aja susah."

"Sosmed udah heboh, ada yang posting rumah dekil lo. Dari luarnya aja udah ketebak kalo isinya cuma serangga." Lanjut Cindy, semua penonton yang mengelilingi mereka langsung tertawa. Bahkan ada juga yang merekamnya. "Naiza udah heboh, masa lo gak tau. Hadeuh!"

Denia menunduk dan menggigit bibir bawahnya. Ia tak tahu kenapa bisa seperti ini. Dari dulu juga memang sudah ada yang mengetahui tentang keadaannya, paling cuma mengejek, dan setelahnya langsung padam lagi. Tapi sekarang, mengapa menjadi lebih heboh? Siapa dalang yang tega melakukan itu terhadap dirinya?

"Gue sebenarnya udah tau kalo dari dulu lo naksir banget sama Nando bahkan sampai caper-caper segala. Tapi sekarang kok bisa pacaran, lo pake pelet apa?" Tanya Agnes tajam.

"Gue gak pake pelet apa-apa, Kok. Nandonya sendiri yang nawarin buat jadi pacar gue." Jawab Denia seadanya. Denia menjadi murung karena diserbu. Denia berdiri sendiri tanpa ada yang membantunya. Denia benar-benar takut.

Cindy geleng-geleng kepala lalu menghadap pada salah satu kamera yang disorotkan oleh seorang cowok berambut ikal. "Guys, kalian percaya omongan dia barusan?" Teriaknya yang langsung mendapat jawaban 'enggak' dari semua orang.

Malu, jelas saja Denia malu.

"Aduh Denia, lo malang banget, sih. Udah miskin, jelek, dekil, terus sekarang dapetin cowok aja musti pake pelet. Hati-hati kena azab, lo!" Ucap salah satu siswa menyela.

Denia semakin menunduk, membuat Agnes semakin mudah untuk bertingkah.

"Harusnya lo mikir, Denia! Lo itu siapa, dan Nando itu siapa." Agnes mengetuk-ngetuk kening Denia dengan tidak sopan. "Gue gak pernah tahu kalo ada cewek kayak lo di dunia ini. Gak tau diri banget, dirinya yang rendahan so-soan pengen sama Nando yang jelas-jelas punya derajat tinggi dari pada lo." Lanjutnya sarkas.

Kemudian Agnes mendorong Denia hingga terduduk di atas lantai. Agnes tetap berdiri sambil memangku tangan. "Lo itu posisinya emang harus di situ. Cocok buat gembel kayak lo!"

Satu tetes air mata terjun membasahi pipi, tapi sebisa mungkin Denia menyembunyikan tangisnya agar tidak dilihat orang-orang. Tapi sayang, ketika ada salah seorang siswa yang berteriak, 'dari kecil juga udah dibuang sama ayahnya!' Tangis Denia pecah, membuat orang disekelilingnya tertawa puas.

Miserable Gardenia [Revisi Dulu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang