01

4.2K 236 20
                                    

Seoul, April 2015

Sepasang kekasih yang seharusnya menangani pasien karena sedang mengikuti kegiatan magang di sebuah rumah sakit malah memilih untuk pergi berkencan. Mereka tak peduli dengan apa yang akan terjadi besok. Deringan telpon dari ponsel keduanya sengaja diabaikan, seolah hari ini adalah hari terakhir hidup. Kini mereka tengah bercanda dibawah pohon bunga sakura yang sudah bermekaran. Seoul Forest, tempat kencan yang mereka pilih sekaligus salah satu tempat dimana kalian dapat melihat bunga sakura bermekaran di Seoul. Si pria menghentikan langkahnya, begitu pula dengan wanita yang berstatus sebagai kekasihnya. Wanita itu mengernyitkan keningnya seolah mengisyaratkan pertanyaan 'ada apa?' Pria yang menggenggam tangan si wanita dari saku mantelnya melepas genggaman itu sambil tersenyum.

"Yeppuda" Si pria menyingkirkan kelopak bunga sakura yang jatuh tepat di atas rambut kekasihnya.

"Mwoya ige?" Sang gadis tertawa kecil seraya menerima kelopak bunga yang diberikan kekasihnya.

"Terimakasih karena telah memilihku, Kim Soeun. Aku berjanji akan selalu mencintaimu dan tak akan pernah melepaskan mu" gadis bernama Kim Soeun tersenyum dan menggenggam tangan sang kekasih yang mengusap pipinya.

"Aniyya, terimakasih Kim Taehyung, mau bersamaku. Jangan ucapkan janji yang tak bisa kau tepati" Soeun masih tersenyum.

"Wae?"

"Geunyang. Aku takut kau mengingkarinya"

"Saranghae" balas Taehyung sembari mendekatkan wajahnya pada Soeun lalu melayangkan ciumannya pada kekasih yang sangat ia cintai.

"Nado"

Apakah perasaan cinta dapat bertahan selamanya? Sampai kita menua, kulit yang berubah keriput, rambut yang tak lagi hitam, gigi yang tanggal. Apakah akan sama? Namun, tanpa kepercayaan, perasaan cinta itu akan berakhir sia-sia.

Seoul, Juli 2016

Kepingan kaca rias yang pecah  berhamburan di atas lantai. Tangan yang digunakan untuk meninju kaca rias itu mulai berlumuran darah dan mengambil tongkat yang terletak disudut kamar. Tongkat kasti itu telah berubah menjadi tongkat penghancur barang.

"Hentikan..." Wanita yang hanya mengandalkan selimut untuk membalut tubuh mencoba mengeluarkan suaranya walaupun lirih. Isakan tangisnya terdengar lirih pula. Diliriknya dengan  tatapan miris sprei kasur yang tak berwarna putih bersih lagi.

Telinga pria itu seolah tersumpal sehingga tak mendengar apa yang diucapkan wanita yang terduduk di tepi kasur. Tongkat itu mulai berayun dan menghancurkan apa yang dilihat si pemukul. Kilat marah dalam tatapan Taehyung membara. Seolah tak peduli dengan seruan Soeun yang lirih.

"Kim Taehyung, hentikan!" Sebuah teriakan terdengar dari pintu kamar yang dibuka. Soeun segera menoleh dan mendapati pria berdiri didepan pintu kamar dengan tatapan khawatir.

Taehyung tertawa sinis.

"Malaikat penyelamatmu, huh? Kim Soeun?" Taehyung berujar sinis. Soeun tertegun karena Taehyung memanggil namanya dengan lengkap namun nada benci ikut terselip didalamnya. Tangan Soeun berubah mengepal.

"Aku akan bawa Soeun pergi darimu. Akan ku pastikan ia tak akan pernah kembali padamu!" Pria itu mulai melangkah hati-hati dan terkejut mengetahui kondisi Soeun yang hanya terbalut dalam selimut.

Soeun berusaha menolak dan menyuruh pria itu pergi. Soeun tak ingin meninggalkan Taehyung dengan kondisi seperti ini sendirian. Namun kalimat yang diucapkan Taehyung beberapa detik kemudian membuat pikiran gadis itu berubah.

"Tolong bawa aku pergi dari sini, Chanyeol ah" Soeun berbisik lirih, lengkap dengan air mata yang jatuh mengalir di kedua pipinya.

Chanyeol mengangguk dan membantu Soeun membetulkan selimutnya lalu menggendong tubuh itu dengan gaya bridal style keluar kamar meninggalkan Taehyung. Sendirian.

Dr. Kim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang