26

941 122 7
                                    

Keluarga. Apa yang terjadi jika di dunia ini tidak ada keluarga? Kemana mereka pulang? Siapa yang akan memberikan perlindungan, cinta serta kasih sayang? Tanpa keluarga hidup terasa gelap seolah tanpa cahaya.

Seperti yang dirasakan Taehyung sebelum mengetahui kehadiran Gyuri dan Soeun. Bukan Seungcheol, Jinkyung serta Hyeyoon yang ia maksud. Melainkan keluarga lain yang ia inginkan. Keluarga kecil berisi dirinya, Soeun dan buah hati tercinta, Kim Gyuri.

Didekat kedua orang tercintanya, Taehyung merasa aman dan tenang. Ada putri kecilnya yang semakin pandai. Tak lupa sang istri yang tengah memasak untuk sarapan pagi mereka. Lagi, garis senyuman itu tampak pada wajahnya yang bahagia. Ya, kini ia memiliki keluarga kecil yang sangat ia cintai. 

"Yeobo, tolong ajak Gyuri ke ruang makan. Sarapan sudah siap," seru sang istri dari dapur. Tanpa menyahut Taehyung masuk kedalam kamar yang dicat warna biru muda dengan hiasan kelinci di berbagai sudut.

"Apa yang sedang putri appa gambar?" Tanya Taehyung melihat putrinya yang asik menggambar di atas meja belajar kecil.

"Igeo, eomma, appa dan Gyuri,"

"Eomma sudah membuatkan sarapan spesial untuk Gyuri,"

"Sebentar, sedikit lagi selesai," balas Gyuri tanpa menatap ayahnya.

"Arasseo, appa dan eomma menunggu di meja makan, eoh."

Taehyung mengusap pelan rambut putrinya yang dipotong pendek kemarin. Gadis kecil itu mengeluh rambut panjang membuatnya kepanasan.

Keluar dari kamar sang putri, Taehyung menatap istrinya yang masih sibuk menata meja. Tak dapat disembunyikan senyumannya melihat sang istri yang cekatan.

Soeun menghentikan aktifitas menata meja nya karena tangan nakal Taehyung yang memeluk perutnya.

"Yeobo, aku sedang menata meja," ucap Soeun mengusap tangan Taehyung yang memeluknya semakin erat.

"Aku hanya ingin memelukmu, sebentar saja. Eoh, aku dapat merasakannya!" Seru Taehyung mengusap perut Soeun yang mulai membuncit.

"Mwoya? Yeobo, kau berlebihan. Tiga bulan dia belum bisa menendang," jawab Soeun tertawa lalu paham suaminya hanya sedang menggodanya saja.

"Yeobo, jika ini mimpi aku ingin berada disini selamanya. Saranghae," ucap Taehyung dengan deep voice nya yang selalu membuat Soeun merinding. Dikecupnya bibir sang istri dengan lembut.

Soeun mengakhiri ciuman mereka dan mengusap pipi Taehyung dengan kedua tangannya.

"Taehyung-ah, jika ini memang mimpi, maukah kau terbangun?"

"Waeyo? Ini nyata kan, Soeun? Ada apa denganmu?"

Soeun hanya tersenyum lalu mendekatkan wajahnya dan meraih bibir Taehyung.

Entah kenapa pertanyaan Soeun barusan membuat hati namja itu sakit.

.
.
.
.

Langkah tergesa nya mengantarkan ke sebuah ruangan mewah dengan fasilitas lengkap nan luas. Namun ruangan semewah itu terasa percuma jika penghuninya tak dapat ikut merasakan.

"Bagaimana perkembangannya? Katanya jarinya tadi ada yang bergerak? Apakah ia mulai dapat merespon? Kenapa ia masih belum sadar?" Soeun membombardir perawat senior itu dengan khawatir. Namun gelengan yang diterimanya menandakan tak ada perubahan signifikan dari pria yang kini tergolek lemah diatas ranjang pesakitan itu.

Perawat itu undur diri dari ruang inap dan meninggalkan Soeun didalam sana sendirian.

Air mata pun akhirnya jatuh kembali setelah berusaha ia tahan. Digenggamnya jemari pucat pria yang masih tak sadarkan diri itu. Pria yang masih ia cintai hingga sekarang. Kim Taehyung, pria yang mengorbankan nyawanya untuk Soeun. Agar Gyuri tak menangis karena kehilangan sang ibu. Kadang ia sering berpikir Taehyung bodoh karena mengorbankan dirinya.

Dr. Kim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang