07

1.5K 159 15
                                    

Setelah mengantarkan Soeun ke rumah sakit, Chanyeol mengemudikan mobilnya dengan perasaan tak menentu. Terngiang dengan kalimat Soeun tadi malam yang belum selesai karena putrinya mengigau. Putrinya? Chanyeol menyayangi Gyuri sepenuh hati. Walaupun Gyuri anak Taehyung ia menganggap gadis kecil itu putrinya sendiri. Dimana ia melihat gadis kecil itu menangis kencang setelah dilahirkan Soeun.

Terkadang hatinya merasa jengkel karena Soeun, wanita yang ia cintai sepenuh hati tak pernah melihatnya. Ingin disadarkan wanita itu jika hanya Chanyeol pria yang menemaninya bahkan di masa Soeun kesulitan. Bahkan omelan ibunya yang tak terima putra semata wayangnya masih membujang hingga sekarang ia dengarkan. Bukan Chanyeol tak ingin mencari tambatan hati yang lain. Soeun, sahabatnya, wanita yang menjadi cinta pertamanya selama ini terlalu mengurungnya didalam perasaan yang tak berbalas ini.

Mobilnya berhenti tepat di sebuah butik. Ia harus membeli setelan sebelum menemui klien. Sekretaris yang baru ia pekerjakan dua bulan lalu masih belum mengerti style yang diinginkan Chanyeol. Masih ada dua jam lagi sebelum ia bertemu klien nya. Chanyeol masuk kedalam butik itu dan mencari beberapa setelan yang ia sukai.

"Park Chanyeol-ssi?" Chanyeol menoleh tatkala merasa seseorang memanggil namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Park Chanyeol-ssi?" Chanyeol menoleh tatkala merasa seseorang memanggil namanya. Wanita berambut agak panjang itu tersenyum setelah Chanyeol menoleh. Chanyeol menaikkan salah satu alisnya tak mengetahui siapa wanita berpakaian dengan motif tartan ini.

"Nuguseyo?" Tanya Chanyeol kikuk. Kalau wanita ini salah satu kolega nya bisa malu setengah mati namja itu.

"Anda tidak mengenalku? Aku Wendy, Son Wendy. Putri Son Hyojung. Kita seumuran" wanita itu menatap Chanyeol dengan tatapan tak percaya karena namja itu melupakannya.

"Aah, mianhamnida" Chanyeol meminta maaf dan membungkukkan badannya.

"Eiyy, tidak perlu meminta maaf seperti itu. Sedang apa disini?" Tanya wanita itu lagi.

"Sedang mencari setelan" jawab Chanyeol lagi.

Wendy menatap Chanyeol dari atas sampai bawah. Namja itu hanya memakai celana jeans dengan kaos polos berwarna hitam serta topi. Chanyeol ganti menatap Wendy dengan tatapan aneh. Lagipula walaupun mereka seumuran tiba-tiba saja wanita itu menggunakan banmal padanya.

"Waeyo?"

Wendy hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil.

"Aku tahu setelan apa yang cocok untukmu. Kajja" Wendy menarik tangan Chanyeol tanpa sempat namja itu memprotes.

****

"Nde???!!!" Sahut Soeun dan Taehyung bersamaan mendengar kalimat dari dokter Ahn, senior mereka.

"Yaaah, kenapa wajah kalian seakan protes? Bukannya bagus kalian dapat ruang sendiri? Jadi kalau ada apa-apa kalian dapat ditemui dengan mudah"

"Sunbae, kita hidup di jaman millenial. Kita semua punya yang namanya ponsel, nih lihat" Taehyung mengeluarkan ponselnya.

Dr. Kim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang