Young kwang dan Dohun, seorang dokter dari IGD menunggu didepan lift sambil berbincang. Dohun memperlihatkan foto seorang wanita cantik kepada Young kwang.
"Aku tidak tertarik" Young kwang menepis ponsel milik Dohun.
"Yah kau harus lihat yang satu ini" ucap Dohun setengah berbisik.
Young kwang dan Dohun melongo saat menatap seorang wanita yang berjalan mendekat kearah mereka. Pakaian yang dikenakan wanita itu biasa saja, namun entah kenapa mampu membuat kedua pria yang berusia sebaya itu melongo. Wanita itu berdiri didekat keduanya untuk menunggu lift. Tak lupa tersenyum seraya mengangguk sopan.
Dohun berbisik pada Young kwang kalau wanita satu ini sangat menakjubkan. Parasnya yang cantik, serta senyumnya yang tak kalah menarik memberikan nilai plus pada wanita ini.
"Mau taruhan? Aku bisa langsung dapatkan nomor teleponnya" ucap Dohun dengan berbisik.
"Yah, kau gila? Lagipula aku tak mau" Young kwang hanya tertawa dengan ucapan tak masuk akal dari Dohun.
"Apa yang akan kau lakukan jika aku mendapatkan nomor teleponnya?" Tantang Dohun.
"Aku akan bersujud pada kakimu" jawab Young kwang asal.
"Assa! Akan kubuat kau mencium kakiku. Ingat itu" balas Dohun.
"Hanya dalam mimpimu" balas Young kwang tak mau kalah.
Dohun mendekati wanita itu dan mencoba meminjam ponsel si wanita dengan alasan dia lupa membawa ponsel. Wanita itu tak curiga dan memperbolehkan Dohun menggunakan ponselnya.
Dohun langsung menghubungi ponsel Young kwang yang ternyata tidak dalam mode senyap sehingga terdengar nada dering.Ketiganya hanya saling bertatapan dan kemudian Dohun tertawa lalu merogoh saku celana bahan Young kwang.
"Aishh, lagi-lagi kau menyembunyikan ponselku. Benar-benar!" Ucap Dohun pura-pura mengeluh pada Young kwang. Sementara Young kwang hanya melongo mendengar ucapan Dohun.
"Gamsahamnida ahgassi" Dohun berterimakasih dengan mengembalikan ponsel wanita yang dipinjamnya.
"Upps, sepertinya akan ada yang mencium kakiku setelah ini" bisik Dohun sambil tertawa kecil. Young kwang hanya melirik kawan seusianya itu dengan perasaan sebal.
****
Soeun berjalan dengan agak tergesa menuju ruangan Gyuri. Pasalnya Chanyeol tiba-tiba saja harus kembali ke Jepang karena ada masalah dengan perusahaannya dan tak ada yang menjaga Gyuri. Ia membuka pintu ruangan Gyuri dengan perlahan.
"Eomma!" Teriakan Gyuri membuat Soeun semakin mendekatkan diri pada putri satu-satunya.
"Eomma appo?" Tanya Gyuri menatap Soeun yang memeluknya.
"Anniyya. Hanya lelah tapi sekarang sudah baik-baik saja. Gyuri, apa masih ada yang sakit?" Tanya Soeun balik menatap khawatir pada Gyuri.
Gadis kecilnya hanya menggeleng dan tersenyum.
"Ada papa, haelmoni dan app, maksudku ahjussi yang menjaga Gyuri. Eomma, Gyuri ingin pulang" Gyuri memeluk tubuh Soeun erat.
Soeun baru menyadari jika kantong infus milik Gyuri terisi penuh kembali.
"Eh, sudah diganti?"
"Ne. Tadi ahjussi yang menemaniku. Harusnya papa, tapi katanya harus kembali ke Jepang. Jadi ahjussi yang menemaniku"
"Mianhae, eomma tidak menemani Gyuri" ucap Soeun dengan penuh rasa sesal.
Gyuri hanya menggeleng dan mengatakan tidak apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr. Kim
FanfictionKim Soeun X Kim Taehyung Bercerita mengenai sepasang mantan kekasih yang bertemu kembali setelah beberapa tahun berpisah. Mereka tidak sengaja bertemu saat keduanya bekerja di sebuah rumah sakit ternama di Seoul. Akankah pertemuan yang tidak diseng...