06

2.8K 358 17
                                    

Beres membersihkan badan di apartemen Prita, aku langsung saja merebahkan diri dikasurnya yang empuk dan hangat. Prita sendiri masih asyik dengan laptopnya di ruang tamu sana.

Sebelum memejamkan mata, aku teringat belum merespon berbagai pesan kecuali mengabari Ayah dan Mas Navin kalau aku sudah sampai dengan selamat.

Aku hanya tertawa kecil membaca rentetan pesan Vely yang bertubi tubi dan isinya marah marah semua. Dia bahkan mengancam akan memutuskan persahabatan kami kalau aku berani beraninya menjodohkan dia dengan Altaf.

"Sampai kapanpun gw gak bakalan mau sama si Paijo paijo elo! Emangnya cowok cuma satu didunia ini! Ogyah gw! Antiiii kalo bahagia diatas penderitaan sohib gw!"

"Awas loe brani brani jodohin gw sama si Altaf. Sekali enggak tetep enggak. Gw mau nungguin Mas Navinku sayang aja daripada sama si Paijo!"

Banyak lagi rentetan pesan yang dia kirim ke ponselku dan hampir semua isinya marah marah karena aku menyampaikan pesan soal perasaan Altaf yang menyukai gadis itu.

Aku juga menerima kemarahan Vely karena gak ngajak ngajak dia pergi ke UK. Dia menganggap aku kabur setelah menyampaikan pesan Altaf untuk dia.

"Loe banci kaleng kaleng banget! Abis loe sampein salam, loe kabur!"

"Pasti loe lagi patah hati sekarang!! Dasar banci kaleng rombeng!!"

"Ras.."

"Saras.."

"Buraass"

Duh cape juga baca pesan dia yang gak mutu ini. Tapi jujur aku terharu. Kalau sampai ada orang yang pecah persahabatan gara gara cinta, aku yakin itu bukan kami. I love U full deh Avelya Dwina Yuanti!

Lalu aku mengarahkan kursorku pada chat dengan Uthe. Dia hanya menyesalkan aku yang tidak pamit langsung padanya. Dia juga mmbuat list pesanan dengan kata kata peace dibawahnya. Hampun deh tu bocah kecil.

Dan kini, akhirnya aku tiba pada chat dari Altaf. Sama dengan Vely, dia juga mengirimkan chat bernada kekesalan padaku. Kalau aku pergi begini, mau tak mau dia harus menjaga gawang alias jaga kantor juga dan gak bisa kemana mana dulu untuk sementara.

Dia juga menitip pesan bahwa aku harus ke Stamford Bridge ke gawangny Chelsea. Elaah, telat bangett bacanya nih, padahal tadi aku ke sana. Mau gak mau aku harus balik lagi deh kalau sempat.

Dan ujung ujungnya dia menanyakan tentang apakah salamku sudah disampaikan pada Vely. Nah kan, dia kalau udah mau pasti akan terus dikejar. Tanpa henti. Duhh!

Lelah membaca semua pesan, lama lama mataku tertutup juga dan akhirnya aku terlelap dengan sendirinya.

❣❣❣

"Mau nyobain English breakfast? Enak nih dan ngenyangin lho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau nyobain English breakfast? Enak nih dan ngenyangin lho.."

Aku sedang duduk disebuah restoran pagi ini dengan Prita yang sudah tampak cantik dengan blazer kerjanya.

Comblang Love Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang