12 (Berbeda)

718 90 0
                                    

ᴖᴥᴖ ᴖᴥᴖ ᴖᴥᴖ

Daniel menurunkan Seongwoo dari gendongannya ketika keduanya sampai di parkiran mobil yang letaknya tidak jauh dari lapangan basket. Laki-laki bertubuh bongsor itu segera membuka mobilnya dan kembali menggendong Seongwoo, kemudian dia dudukkan di kursi samping kemudi.

''Tunggu bentar ya, aku mau ngambil tas dulu sekalian ijin ke guru piket. Kamu jangan kemana-mana, kalo ada apa-apa cepet telepon, ngerti?''

Tanya Daniel yang langsung di jawab anggukan kepala oleh Seongwoo, ''beliin minum sama roti, laper.''

''Iya, nanti aku beliin,'' Daniel mengecup pelan kening Seongwoo dan mengusap pipinya.

''Rotinya yang isi keju beliin dua terus minumnya teh botol yang dingin ya?''

''Kamu kan demam, minumnya yang biasa aja, oke?''

''Ngga mau, pokoknya yang dingin,'' bibir tipisnya melengkung ke bawah dan raut wajahnya berubah sendu membuat Daniel tidak tega.

''Yaudah iya, aku beliin teh botol yang dingin, ngga usah nangis''

''Yaudah cepet sana pergiiii,'' Seongwoo dengan pelan mendorong tubuh Daniel.

''Ongkosnya dulu lah, sini''

''Kan dompetku di tas Niellll, nanti aja deh aku gantinya,'' rengek Seongwoo.

''Siapa bilang ongkosnya pake uang''

''Terus pake apa?''

''Cium di bibir''

''Yaudah sini,'' Seongwoo menarik tubuh Daniel agar lebih dekat dengannya, lalu dia menangkup kedua pipi Daniel. Menempelkan bibir tipisnya pada bibir tebal Daniel. Menghisap bibir atas dan bawah itu bergantian.

''Udah''

''Hehe, pinter ya sekarang udah bisa ngisep bibir. Besok-besok belajar cium pake lidah ya?''

''Pake lidah?,'' tanya Seongwoo antusias.

''Iya pake lidah, kamu kan suka kalo ciumnya pake lidah''

''Iyaa, suka banget—yeay aku di ajarin cium pake lidah, asikkk, makasih Daniel,'' laki-laki manis itu kembali mencium bibir Daniel dengn menghisap kuat bibir tebal teman dekatnya lebih kuat dari yang tadi.

Daniel mengusap lembut kepala Seongwoo,'' aku pergi dulu ya.''

Si manis mengangguk dan melambaikan tangannya pada Daniel yang berjalan semakin menjauh darinya. Karena ini belum jam pulang sekolah dan juga bukan jam istirahat, suasana parkiran sepi. Seongwoo memperhatikan sekeliling dan matanya menangkap sosok laki-laki tampan yang berdiri di pinggiran lapangan basket.

Mata sipitnya membola dan reflek dia keluar dari mobil, ''KAK JOOHYUK.''

Seongwoo meneriaki laki-laki yang menoleh ke arahnya. Dirinya melambaikan tangan dan berjalan mendekati laki-laki tampan yang di kenalnya itu. Laki-laki yang di panggil Kak Joohyuk itu pun dengan semangat berlari ke arahnya.

Keduanya bertemu di dekat pos penjagaan parkir mobil. Saling memeluk erat dan tersenyum manis.

''Kak Joohyuk apa kabar ih, lama banget ya kita ngga ketemu, hehe,'' sapanya riang dan laki-laki yang berdiri di hadapannya itu terkekeh pelan sembari mengusap kepalanya.

''Baik Seongwoo, kamu baik-baik aja kan?''

''Ngga Kak—aku lagi sakit,'' bibir tipisnya otomatis mengerucut lucu dan laki-laki yang masih meingkarkan kedua lengannya di pinggulnya langsung mengecup bibirnya dengan cepat.

Ongniel | Temen Masa Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang