author POV
kelas pagi ini terlihat sepi, agak suram dengan sedikit cahaya yang menebus. dinginnya angin menyentuh kulit gadis yang tengah menenggelamkan wajah diatas tumpuan tangannya.
disha masih terpukul atas pengakuan louis kemarin. louis, corbyn, dan harry.
ia tidak menemui harry sama sekali, saat disha pulang harry masih di studio. syukur pikir disha, dan dia sengaja berangkat pagi. muak, bagaimanapun harry juga ikut andil dalam hal ini. sama sama membohonginya.
"sha?"
disha tersentak, mengangkat kepalanya dan membuka mata.
mengusap matanya yang sembab, melihat sosok daniel di depannya.
bagaimanapun daniel tidak ada sangkut pautnya dengan hal ini.
"dane?" tanya disha, sedikit kaget
"lo nangis?" daniel balik bertanya.
tak ada jawaban dari disha.
"sha ngomong dong! louis ya? yang kemaren makan sama lo? kurang ajar."
disha tersenyum, antara menutupinya dan sedikit geli dengan tingkah daniel.
"gue gapapa, dane."
"bohong, cerita sama gue sekarang." ucap daniel lalu duduk di depan disha.
"sha, ngomong." kali ini daniel menatap disha dalam, lalu menggenggam kedua tangan disha.
mata mereka bertemu, terlihat memaku. tak ada jarak, hanya suara nafas dan dentingan jarum jam yang menerpa keduanya.
"dane..., daniel." disha sedikit ketakutan lalu mencoba membuka genggaman daniel.
tak ada jawaban, hanya ada daniel yang semakin memperkecil jarak.
"gue ga bakal tinggal diem, sha." timpal daniel, masih dengan tatapan tajam dan dinginnya.
disisi lain, ada zach dan jonah yang akan memasuki kelas.
"ntar nyontek punya daniel, deh. lupa gue sumpah." ucap zach dari luar kelas.
"halah lo ga pernah bikin pr emang." sahut jonah.
"eh, wait jonah." tahan zach saat tiba di ambang pintu.
jonah terpekik karena zach menahan langkahnya dengan memukul sesuatu.
jonah mengernyit, ada sesuatu yang nyeri di bawah. "bangsat."
"kok lo ngegas?" tanya zach tanpa rasa bersalah.
"lo mukul punya gue, bangsat! sakit!"
zach hanya nyengir,
"EHEMM!!"
sontak daniel dan disha tersentak kaget, dan segera mengakhiri adegannya.
"yaampun, kalian ngapain?" tanya jonah.
"pagi-pagi udah bikin adegan 18+ astaga, mata gue ternoda." tambah zach.
daniel memutar bola matanya. sialan merusak suasana, batin daniel.
"ngaco lo jamet." maki daniel.
disha hanya tersenyum melihat kelakuan teman temannya itu, bersyukur daniel tidak jadi mengintrogasinya.
perusak, tapi menyelamatkanku. batin disha.
"disha, lo sakit?" tanya jonah tiba tiba.
disha tersenyum, " gapapa jo, cuma agak pusing." jawab disha bohong.
jonah mengangguk paham, zach? langsung duduk di sebelah disha sambil merangkulnya.
melihat pemandangan ini membuat daniel sedikit kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Don't One Direction?
FanfictionTentang seorang Daniel Seavey, bukan seorang fuckboy atau badboy. Hanya cowok manis dan murah senyum dengan bakat randomnya. "Boro-boro jadi fuckboy, pacar aja ga punya." Daniel Seavey. Dan Disha Olivia Styles, cewek cantik serta lugu yang notabene...