Part 60

9.7K 834 82
                                    

Zehan
Lagi apa?

Zeina
Lagi tiduran Ze, kamu lagi apa?

Zehan
Lagi tiduran juga, mau tidur beneran soalnya cape baru pulang ngantor.

Zeina
Wah Ze cape ya? Ya udah istirahat ya.

Zehan
Iya, kamu juga.
Love you Zei.

Zehan mengerutkan kening saat pesan yang ia kirim pada Zeina hanya di baca, kemana Zeina? Apa Zeina tidak mau membalas pesannya? Pesan yang katanya Zehan mencintai Zeina?

Zehan yang tengah terlentang di atas tempat tidurnya pun menggulingkan tubuhnya hingga tengkurap, menatap chat room bersama Zeina yang baru saja di baca gadis itu.

"Ebuset, gak di beles?" Gumam Zehan.

Zehan menghela nafas, melempar ponselnya sembarang dan menenggelamkan wajahnya di atas tempat tidur. Demi apapun apa Zeina tak mencintainya? Apa Zeina berteriak rindu saat bertemu itu hanya rindu sebagai sahabat? Yang benar saja, dia sudah mengutarakan isi hatinya pada Zeina kan? Masa Zeina tidak memilik perasaan pada Zehan??

"Ah beteeeeee sue emang." Gerutunya yang lalu menggulingkan tubuhnya lagi sehingga terlentang.

Zehan menatap langit-langit kamarnya, otaknya terus berputar. Tentang bagaimana perasaannya pada Zeina dan juga sebaliknya, demi apapun Zehan tak ingin kehilangan Zeina untuk kedua kalinya. Jadi apa Zehan harus segera menyatakan perasaannya pada Zeina?

"Harus, kayaknya gue harus nembak Zeina secepatnya!" Ucapnya kemudian.

Hingga ponsel Zehan tiba-tiba menyala menandakan sebuah notifikasi masuk, Dengan terburu-buru ia menggulingkan lagi badannya hingga tengkurap dan segera mengambil ponsel yang tergeletak tak jauh darinya.

Mata Zehan berbinar, ternyata Zeina lah yang mengirim pesan dan balasan dari Zeina benar-benar membuat Zehan sangat-sangat bahagia di malam ini.

Zeina
Iya Ze, love you too

Wow sepertinya Zehan akan bermimpi indah malam ini.

Zehan
Besok makan siang bareng ya, aku jemput kamu ke kantor kamu.
Gak usah di balas, selama tidur Zeina.

Dan Zehan segera merapikan cara tidurnya untuk segera tidur, ia tak sabar untuk besok.

"Pokoknya harus! Good luck Zehan." Ucap Zehan menyemangati dirinya.

Tak tau saja jika orang di seberangnya pun sama-sama tak sabar untuk hari esok, bahkan gadis itu tengah berguling-guling di atas tempat tidurnya sambil tersenyum senang.

"Ya Tuhan, kok jantung Zei deg-degannya keras banget yaaa?"

*****

"Pagi adiknya Mbak." Sapa Eldira saat melihat Zeina berjalan kearah ruang makan dengan stelan kantornya.

"Pagi Mbak, mas sama Elgan mana?" Tanya Zeina saat tak melihat keberadaan keberadaan keduanya.

"Mas mu lagi pakein baju Elgan, sekalian siap-siap buat ke kantor." Jelas Eldira sambil menuangkan susu kedalam gelas yang berada tak jauh dari Zeina.

ZE (ZEhanZEina) [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang