p y a t

152K 10.1K 678
                                    

Aiden bersama teman-teman nya sedang berada di Cafe. Malam sabtu ini setelah makan malam mereka berencana untuk pergi ke Afternight, tempat biasa mereka bermain Billiard atau minum-minum.

"Anak baru yang lagi hits di Alexander siapa, Den?" Gavin bertanya di sela mengunyah kentang goreng nya. Aiden sedang fokus bermain game jadi dia diam saja. Pura-pura tidak dengar.

"Gue sumpahin tuli beneran lo anjing!" Raza yang penasaran juga dan Aiden tidak kunjung menjawab membuat lelaki yang mengenakan topi itu emosi lalu menimpuk Aiden dengan kentang goreng di meja.

"Apaan si bangsat!" Aiden mengambil kentang goreng yang menempel di hoodie nya lalu melempar nya kembali tepat di wajah Raza, membuat lelaki itu mengumpat kesal.

"Jawab makanya!"

"Kepo banget lo!" Aiden menatap sinis Raza lalu menaruh handphone nya untuk segera makan.

"Serius Den! kata nya dia nyosor-nyosor?" Aiden mengerutkan kening nya tidak mengerti.

"Anjir! Beneran? Di bibir, Den?!"

"Anjing lah segala tadi gue nemenin Raza ke Koperasi! Jadi nggak liat kan gue cewek nya kaya apa!"

"Apaan si?!" Alvino memegang kepala nya ketika Aiden memukul dengan lumayan keras.

"Jangan macem-macem lo!" Sahut Aiden dengan tatapan galak nya, melotot.

"Macem-macem apaan si njing!" Sahut Alvino tidak terima, Aiden nggak jelas, katanya dalam hati.

"Kak!" Keempat pemuda itu menoleh ketika mendapati Amanda datang bersama kelima teman nya.

"Eh, woy!" Mereka melakukan tos sebelum akhirnya menambah kursi untuk bergabung di meja Kaka kelas nya itu. Mereka akrab sejak bertemu di Afternight dan gossip tentang Aiden dan Amanda sedang trending di Alexander.

"Kemana lo tadi nggak masuk?" Di antara ke empat lelaki itu, Raza yang paling dekat dengan Amanda, katanya perempuan itu cocok untuk teman nya yang jomblo dari pertama kali mereka berteman di kelas sepuluh, yaitu Aiden.

"Kesiangan gue kak,"

"Halah bilang aja males lo!" Gavin menatap Amanda dengan mata jenaka nya.

"Peka juga lo kak!" Amanda tertawa di akhir kalimatnya.

"Baru kelas sepuluh udah males-malesan lo! Malu sama cucu nya Tuan Alexander!" Mereka semua tertawa melihat tampang datar Aiden yang cuek saja.

"Abis ini pada mau ke Afternight?" Tanya Dean, gadis dengan rambut sebahunya salah satu teman Amanda.

"Yoi, besok kan libur!" Semua juga tau, ketika besok adalah hari Sabtu atau Minggu, tanda nya anak Alexander siap berpesta sampai pagi.

"Kenapa?" Aiden mengangkat telfon nya setelah panggilan ketiga dari Bastian dia abaikan.

"Dimana?" Aiden bertanya dengan sedikit keras, membuat teman-teman nya memperhatikan.

"Udah jam segini! kenapa lo turutin si? kan bisa tanya gue dulu!" Aiden sedikit emosi namun mencoba diam mendengarkan penjelasan dari Bastian di telfon. Aiden mendengus ketika Bastian mengatakan sudah menelfon nya berkali-kali namun tidak di angkat.

"Yaudah, anterin kesini. Gue di atas." Aiden mematikan sambungan, lalu tangan nya melambai memanggil waiters.

"Strawberry juice, no ice." Waiters tersebut menulis pesanan Aiden lalu segera pamit. Aiden mengedarkan pandangan nya ke tangga, menunggu seseorang.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang