Chapter 18

202 6 0
                                    

Yoongi yang melihat kejadian itu tidak tinggal diam, dia segera memasuki kamar mandi yang dibanjiri air, lalu menggendong Jimin keluar dari bathtub.

"Cepat telepon ambulans! Cepaat!"

Setelah sampai di rumah sakit, dokter berkata kalau Jimin tidak apa-apa, hanya pingsan. Untung saja Yoongi segera menyadari, kalau telat mungkin sudah gawat.

Yoongi memutuskan menunggu Jimin siuman, yang lainnya disuruh pulang.

Karena Jimin ditempatkan rumah sakit yang sama dengan Taehyung dan Jungkook, dia juga sekalian melihat keadaan mereka. Posisi kamar Jimin bersebrangan dengan kamar Taehyung dan Jungkook, mereka digabung kamarnya.

Klek
Pintu kamar Taehyung terbuka, Yoongi melihat Jungkook terduduk diatas kasur, kepala menghadap Taehyung yang diperban hampir seluruh badannya.

"Yoongi hyung, aku menyesal."

Yoongi kaget, Jungkook ternyata tahu kalau Yoongi masuk kamar.

"Aku tidak seharusnya jalan tanpa lihat kiri kanan. Sekarang karena itu, Tae hyung menjadi korban. Seharusnya yang terbaring diranjang itu adalah aku."

Nadanya rendah, lemas, terdengar sekali kalau Jungkook sudah sedih. Matanya sudah berkaca-kaca.

"Aku juga sudah tahu, kalau Jimin hyung juga ada di rumah sakit. Katanya dia merendamkan diri di bathub, ini juga pasti karena aku. Kalau bukan karena kita berdua, dia tidak akan depresi."

"Jungkook, sudah-"

"Bagaimana dong? Ini semua karena aku.. hiks hiks...", Jungkook mengalirkan air matanya, sambil menatap Yoongi, dia mengusap air matanya.

"Kook, sudahlah. Kalau mereka tahu kamu nangis, mereka pasti tidak senang. Mereka sudah rela menolongmu lho."

"Jimin hyung itu kenapa aku tanya sekarang? Dia kenapa bisa didalam bathtub?"

'Ck..'
Decakan Yoongi terdengar, dia melanjutkan

"Kalian ini, kenapa sih suka sekali menyalahkan diri kalian. Tidak Jimin, sekarang kamu. Kamu itu memang tidak hati-hati, sekarang Taehyung yang sedang berbaring disana karena menolongmu, dia itu rela. Kalau kamu sudah mengalami ini, lain kali kamu harus hati-hati, jangan seperti ini lagi. Bukannya sekarang tangisi kesalahanmu, tapi perbaiki kesalahanmu, ngerti?"

"Iya.."

Hari yang susah payah itu sudah berlalu, Jimin sudah sadar dari pingsannya, tapi raut wajahnya terus saja murung, kini orangnya sedang berbaring diatas kasur kamarnya yang empuk.

Yoongi masuk membawa makan pagi, karena sudah jam 10 siang, dia masih dikamar dan tidak keluar sarapan.

"Hyung, aku sudah bilang tidak mau makan, jangan ganggu aku."

"Kamu begini terus bagaimana Taehyung bisa senang? Kalau nanti dia keluar dari rumah sakitterus tau kamunya sakit, dia pasti tidak senang. Kamu makanlah, sedikit setidaknya, ya?"

"Yasudah, taruh diatas meja."

Yoongi keluar kamar, dan akhirnya Jimin bangkit dari kasurnya, teringat dengan kata-kata Yoongi, setelah itu dia makan.

Kabar Jungkook dan Taehyung?
Dia sudah sehat, sudah keluar juga dari rumah sakit, dia keluar bersama Taehyung. Ya, Jungkook sebetulnya sudah sehat, tapi dia menunggu Taehyung sampai sembuh dari segala lukanya. Untung saja segala dari lukanya tidak meninggalkan efek samping dari kecelakaan, semuanya sehat.

Mereka ini baru saja keluar dari rumah sakit, Jimin tidak tahu informasi ini.

"GAES, AKU PULANG!", suara berat yang khas terdengar dari luar kamar Jimin, kedengarannya agak kecil, sepertinya dari lantai satu.

Setelah pantulan suara itu, mata Jimin membesar, dia kaget serta tidak percaya, sehingga dia turun untuk memastikan.

Dia berjalan menuju beranda indoor yang bisa menghadap ke ruang tamu, matanya berbinar, dia melihat seorang laki-laki yang berambut hitam sedikit ikal dibawahnya, melepas sepatu memasuki ruang tamu.

"Tae.. Hyung?", Jimin masih tidak percaya.

"Waah, ternyata rumah Jin hyung itu segede ini.", ucap Taehyung.

Taehyung melihat ke sekeliling, diberanda sana ada Jimin yang sedang berdiri.

"Hei, bro, sini turun!"

"Ya!", Jimin segera turun.

"Nah, hari ini Taehyung dan Jungkook pulang dengan selamat, yuk makan, ini aku sudah masakin semua. Ini semuanya dibantu Hoseok, Yoongi dan Namjoon lho.", ucap Jin sambil membawa makanan keatas meja makan.

"Wah, terima kasih hyung!"

Mereka makan dengan senang, senyuman mereka terlihat tulus. Saat ini pas sekali sedang memasuki awal musim semi, momen ini kuberi nama Spring Day, hari dimana mereka bertemu kembali di musim semi.

Spring Day (봄날)  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang