Chapter 12

128 8 0
                                    

Pagi hari tiba, sepertinya ada yang tidak tidur semalam.

Mereka sibuk sekali membuat lagu, sampai tidak terasa kalau sudah pagi.

Fwahhhh
2 orang itu menguap bersamaan.

Mereka baru merasa lelah saat itu, lalu membuka jendela.

"Mmh... Cahayanya terang sekali, ini sudah pagi? Cepat sekali.", ujar Hoseok sambil memejamkan mata karena silaunya cahaya matahari.

"Wah iya, sudah pagi saja.", kata Yoongi sam

"Yoongi hyung, bagaimana kita ke supermarket sekarang? Aku sedikit lapar.", ucap Hoseok setelah lelah membuat lagu bersama Yoongi.

"Hmm, ya. Boleh. Aku juga sedikit lapar. Yuk sekarang saja, aku yang bayar.", kata Yoongi sambil beranjak dari kursi dan keluar dari Genius Lab nya.

"Wah makasih hyung, hyung memang yang terbaik, hehehe.", kata Hoseok sambil tertawa senang.

Mereka keluar dari rumah Yoongi, menuju ke supermarket terdekat.

Supermarket biasanya terdapat beberapa baris dan setiap barisnya terdapat barang yang berbeda-beda.

"Hoseok, kamu tolong ambilkan yang itu, tanganku tidak sampai.", kata Yoongi sedikit malu.

"Ah, iya. Ini kan?"
"Ya."

Hoseok sambil mendorong trolley sambil mencari barang yang dibutuhkan. Yoongi juga demikian, dia sedang mencari makanan untuk dimakan malam ini.

Mereka sampai di baris yang memiliki lemari yang tinggi-tinggi, jadi kalau ingin melihat ke baris sebelah itu tidak kelihatan.

"Joon, aku ke tempat sabun ya. Aku selama ini pergi tidak pernah bawa sabun.", ucap suara lelaki dengan nada bass tidak begitu rendah terdengar dari baris sebelah.

Yoongi dan Hoseok tidak merasa sesuatu familiar di suara itu, jadi mereka hiraukan.

"Ok, aku tunggu disana ya.", ucap lawan bicara lelaki tadi.

Hoseok dibaris sebelah ingin ke baris seberang. "Hyung, aku ke seberang ya."

"Ok, aku ikut juga. Disini aku sudah selesai memilih.", jawab Yoongi.

Kedua baris yang bersebelahan itu, entah sudah ditakdirkan atau bagaimana, mereka bertemu.

Mereka berjalan secara bersamaan, keluar dari baris secara bersamaan.

Yoongi yang tidak mendorong trolley matanya melihat kearah lain untuk melihat apa lagi yang dibutuhkan nanti.

Dan matanya menangkap sesuatu.

Lelaki tinggi berambut pirang, dengan mata sipit, sambil mendorong trolley mengarah ke seberang.

"Nam Joon?", kata Yoongi terheran-heran.

Orang berambut pirang itu menoleh ke sumber suara, ia merasa seperti dipanggik oleh seseorang.

"Ya? Eh? Yoongi hyung?", kata orang berambut pirang itu.

Hoseok menyadari percakapan, menoleh ke sumber suara juga.

"Nam Joon? Kamu disini?", ucap Hoseok sedikit kaget.

"Iya, kalian juga?", kata Nam Joon.

"Ya, long time no see ya.", ucap Yoongi.

"Bagaimana kabarmu? Baik selama ini?", tanya Hoseok.

"Ya, baik kog.", kata Nam Joon sambil tersenyum.

"Kamu kesini bersama siapa?", tanya Yoongi.

"Bersama Jin hyung. Tuh baru ditanyain, orangnya datang.", kata Nam Joon sambil menunjuk Jin dengan jompol kanan, dibelakang Nam Joon terlihat Jin yang sedang lari ke arah mereka.

"Hhh... Hhh..", nafas Jin terengah-engah.

"Joon, aku menemukan barang diskon disana, ayo ke.. sana.", ucapannya terputus pada saat melihat Hoseok dan Yoongi didepannya.

"Yoongi, Hoseok, kamu disini juga?", kata Jin.

"Iya hyung. Tadi kamu bilang ada barang diskon, dimana?", kata Hoseok.

"Disana, yuk bareng!", ucap Jin semangay sekaligus senang.

"Yuk!", kata Hoseok semangat.

Spring Day (봄날)  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang