—
"DIH, BAPAK KOK GABILANG-BILANG SIH KALO MAU KE BANDUNG?!!!"
suasana di rumah juni lagi menegang nih gais, mohon banget dukungan dan bantuannya. vote MERAH untuk bapaknya juni dan vote PUTIH untuk juni.
ea kayak bendera.
"LAH INI BAPAK BILANG SAMA KAMU." karena bapaknya juni juga nggak mau ngalah dan nggak akan pernah ngalah dengan anak bontot kesayangannya ini, jadi bapak dua anak yang punya marga choi atau biasa dipanggil agung pun ikutan tinggi nadanya.
nggak, nggak ngebentak kok. bapak agung emang jago akting aja gitu. orang marah, dia ikut marah. orang kesel, dia juga ikutan kesel–suka bikin kesel juga iya.
oke, permasalahan yang sekarang sedang mereka perdebatkan adalah rencana kedua orang tuanya juni yang mau ke bandung dengan berkedok ngejenguk cucu pertamanya yang baru lahir alias anak pertama dari kakak laki-lakinya juni–choi wooseok–padahal mah mereka sekalian bulan madu di masa tua, ew, banyak alasan bapaknya tuh.
lebih parahnya lagi, orang tuanya juni–khususon sang bapak ngotot, katanya sebelumnya udah izin ke juni tapi nyatanya—mendadak. juni ingin murka, tapi mau gimana lagi mereka orang tuanya?
"kenapa nggak mas wooseok aja sih yang kesini???"
"heh ngaco!" sambil ngerauk mukanya juni dengan telapak tangan bapak agung yang lumayan besar. "emang dedek bayinya boleh dibawa gitu aja hah? jangan ngadi-ngadi dah lu."
"ya tapi kan—"
"bentar doang, kok, jun. palingan dua minggu," sahut ibuknya dengan nada yang santai dari arah dapur sambil membawa nampan yang berisikan minuman dan juga makanan camilan untuk tamu—EH TUNGGU! tamu?
BARU INGET! dari tadi seungwoo duduk rapih di sisi kanannya juni, sesekali ketawa kecil ngeliatin perdebatan yang sangat membara antara anak dan ayah itu.
mari kita beramai-ramai salahkan bapaknya juni lagi, karena ulah bapaknya yang nyuruh seungwoo ikut nimbrung ke rumahnya–bilangnya ada hal penting yang ingin disampaikan tapi nyatanya? cih, tetangganya jadi menyaksikan betapa durhakanya juni berdebat dengan bapaknya sendiri.
sautan dari sang ibuk pun disambut dengan keterkejutan seorang juneera. "HAHHHH?? DUA MINGGUUUUU??!! BERCANDA NIH?"
serempak, ibuk dan bapaknya menggeleng.
"ngapain bercanda, humor bapak udah jelek kalo malem-malem gini," kata pak agung sambil benerin sarung yang dipakainya.
"apaansih orang masih sore." cibir juni dengan suara kecil. untung bapaknya nggak denger, jadi juni langsung jawab lagi, "yang bener aja? itu nengokin cucu apa sekalian bulan madu?"
juni kaget karena tiba-tiba pak agung jentikin jari ke depan mukanya juni. "nah! that's the point! sekaliaaannn, mumpung pergi jauhhh, jun. izinin kami berdua pergi lah ya ya ya ya???" sambil naik–turunin kedua alisnya. "OKE DEH, KAMU DIAM ARTINYA SETUJU! CUS BUK KITA PACKING!!!"
juni bengong sesaat.
"kalian tega banget, masa ninggalin aku sendirian selama dua minggu??" tanya juni sambil memelas berharap ibu dan bapaknya membatalkan rencananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
tetangga sebelah |•hsw
Humor[ lowercase; non-baku ] • status; on-going [from aug 29, 2020] ❝seungwoo-si duda beranak satu yang selalu ngebuat hati juni ketar-ketir di setiap perlakuannya.❞ ©2019 by gixiyyy