-Chap.10- Beraktivitas Seperti Biasa

20 6 0
                                    

Anggota The Miracle terlihat terkejut dengan apa yang sudah Ryuu lakukan itu. Mereka terlihat tidak percaya kalau Ryuu bisa membunuh pemimpin penyelundup itu dengan sekali serangan sedangkan mereka menyerang bersama saja masih kewalahan.

Ryuu melangkahkan kakinya menuju anggota The Miracle lalu melemparkan sesuatu yang mana Murasakibara lah yang menangkapnya.

"Ku berikan buktinya pada kalian."

"Huwaa!!" Jerit Murasakibara lalu mengoper sesuatu itu pada Kuroko.

Kuroko sedikit terkejut namun ia tetap bisa mempertahankan Flatface nya. Soalnya sesuatu yang Ryuu lempar tadi adalah kepala pemimpin penyelundup.

"R-Ryuucchi... B-bagaimana bisa... Kau...?"

Kise menatap Ryuu dengan tatapan tak percaya. Pasalnya walau Ryuu kini tampak di penuhi darah di seluruh bajunya, Kise yakin kalau di antara darah tersebut tak ada darah miliknya sendiri.

"Cih! Kalian harus membayar semua ini! Karena kalian bajuku jadi kotor semua kan!"

Ryuu mengabaikan ucapan Kise dan malah sibuk untuk mencoba menghilangkan noda darah yang menempel di sana-sini.

Midorima menghela nafas sebelum mengontrol kekuatannya. Ryuu belum menyadari beberapa botol spray yang mulai mendekatinya hingga botol tersebut menyemprotkan isinya.

"Aku akan membantumu untuk membersihkan noda darahnya nanodayo." Ujar Midorima seraya menaikkan kacamatanya.

"Na--!? Apa-apaan ini!!? Akh!! Berhenti menyemprot ku!!"

Perempatan imajiner terbentuk di dahi Ryuu. Ryuu pun mengibas-ngibaskan tangannya untuk membuat para botol spray milik Midorima tidak mendekat ke arahnya.

Aomine yang merasa sudah agak baikan pun bangkit kemudian berjalan ke arah Ryuu dan berhenti saat sudah berada di hadapannya.

Atensi Aomine membuat Ryuu berhenti mengibaskan tangannya pada botol spray milik Midorima itu dan kini mengalihkan tatapannya pada Aomine.

"Terima kasih sudah menyelamatkanku, Ryuu. Jika saja kau tidak datang tadi mungkin aku sudah berakhir."

"Cih! Apa-apaan itu?! Nada bicaramu seolah sedang bicara dengan perempuan. Lagipula kalau memang sudah sekarat jangan sok untuk menjadi kuat, dasar Aho!"

Senyuman tipis terlihat terbentuk di wajah Aomine. Tiba-tiba ia merasa dadanya menghangat entah kenapa padahal ia masih bicara dengan seorang laki-laki.

"Tsuka, apa botol spray ini benda keberuntunganmu hari ini, Midorima?!"

Midorima kini berdiri dan mengangguk sambil kembali membetulkan kacamatanya.

"Apa-apaan!? Payah sekali!"

Ryuu memukul salah satu botol spray milik Midorima yang mana botol tersebut langsung menghilang saat Ryuu pukul.

Suara tepuk tangan menggema di ruangan kecil itu. Membuat semua pasang mata sibuk mencari sumber suaranya. Hingga Ryuu menyadari atensi seseorang yang baru saja memasuki ruangan itu.

"Selamat atas pekerjaan kalian, teman-teman. Kalian berhasil menuntaskan misi nya. Aku yakin klien kita akan senang saat kalian membawa buktinya nanti padanya."

Semua anggota The Miracle pun jadi berdiri lalu menatap ke arah sumber suara yang semakin lama semakin dekat ke arah mereka.

"Kau juga harus berterimakasih padaku, Akashi! Kalau tidak ada aku, mungkin anggotamu ini sudah mati!" Tukas Ryuu.

Akashi tersenyum menyeringai sebelum kembali melanjutkan ucapannya.

"Berikan tepuk tangan juga untuk Ryuu Yami yang sudah membunuh pemimpin para penyelundup ini hanya dengan sekali serangan."

Yami : When The Dark's Come To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang