-Chap.1- Semester Baru Kelas Dua

75 9 9
                                    

Namaku Ryuu. Lengkapnya Ryuu Yami. Walau itu namaku tapi itu bukanlah namaku yang sebenarnya. Tidak ada yang mengetahui nama asliku bahkan diriku sendiri.

Aku yatim piatu yang tinggal di sebuah panti bernama 'Sweets'. Panti asuhan kami berbentuk seperti apartemen kecil dengan hanya memiliki 5 lantai. Namun aku lebih suka menyebutnya 'rumah' karena dari sanalah aku merasakan yang namanya kehangatan keluarga.

Aku tinggal di lantai 2 kamar nomor 207. Sekarang ini aku sudah selesai bersiap untuk berangkat ke sekolah.

"Yosh!"

Aku keluar kamar dan berjalan menuruni tangga. Beberapa orang yang bertemu diriku di tangga menyapaku. Yah, aku sudah tinggal cukup lama di panti ini jadi wajar kalau aku telah akrab dengan semua orang.

Aku telah sampai di lobby. Dan langkahku kembali terhenti kala beberapa anak kecil yang tengah bermain menyapaku.

"Ryuu-san! Ki o tsukete!!"

"Ryuu-san!"

"Ryuu-san Ohayou!!"

Aku melambaikan tanganku dan memberi senyuman pada mereka. Mereka juga anak panti yang selalu bermain di lobby padahal ruang bermain lebih luas dari lobby. Tapi aku senang selalu bisa bermain dengan mereka hingga saat ini.

"Hoi, Ryuu!!"

Ya ampun. Mau sampai kapan aku terus di sapa seperti ini? Memangnya aku artis apa?

"Aku tidak punya banyak waktu lagi. Aku akan telat jika tidak segera berangkat, Shu-san."

"Kau ini! Selalu bicara seolah kau orang sibuk di dunia!"

Dia merangkulku dan aku berusaha melepas rangkulannya yang selalu bisa membuatku sulit bernafas.

Namanya Rokuji Shu. Salah satu anggota pengurus Sweets yang kata anak-anak terbilang galak walau aslinya tidak seperti itu. Aku cukup akrab dengannya karena selalu membantu dirinya membersihkan gudang dan mengangkut beberapa barang.

Terkadang aku berpikir, aku ini sebenarnya anak panti atau pekerja kuli di sini?

"Duh jangan begitu dong, Shu. Kau tidak boleh kasar terhadap perempuan!"

Namanya Jinguji Kouta. Asisten chef di Sweets. Ia adalah orang yang sangat lihai dan teliti dalam melakukan pekerjaannya. Namun saat di luar pekerjaannya, dia akan berubah menjadi orang yang sangat menyebalkan karena...

"T-terima kasih, Jinguji-san. Ku pikir aku akan mati tadi."

"Tidak perlu berlebihan! Aku cuma merangkulmu, Ryuu!!"

"Tidak masalah. Apapun untukmu, Sakura."

... Dia selalu memanggilku Sakura, lengkap dengan kedipan sebelah matanya yang selalu membuatku merinding.

"Apanya yang 'Sakura, Sakura'?! Dia itu laki-laki, Kouta! Dan namanya benar-benar gak ada unsur 'Sakura' nya!!!"

"Tapi Shu, aura laki-laki ku jelas-jelas bisa merasakan kalau dia itu memiliki aura secantik bunga Sakura."

Yami : When The Dark's Come To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang