-Chap.12- Semoga Ini Keputusan Yang Baik

22 3 0
                                    

Sesaat Akashi terdiam namun tak lama Akashi justru terkekeh hingga membuat kekehannya itu menggema ke seluruh ruangannya yang terbilang besar itu. Ryuu berusaha sebisa mungkin untuk menahan emosinya agar tidak membuat keributan.

Akashi lalu bangkit dan berjalan menuju ke rak bukunya yang besar itu.

"Seperti yang kukatakan sebelumnya padamu, kalau perkataanku itu selalu benar. Lihat, kau benar-benar datang dan mengatakan sendiri kalau kau ingin bergabung dengan kami." Ucap Akashi seraya meneliti rak bukunya untuk mencari buku yang di inginkannya.

Ryuu pun mendecih lalu kini melipat kedua tangan di dadanya.

"Asal kau tahu saja, aku bergabung bukan karena aku ingin. Aku hanya menuruti perintah ibuku."

Akashi pun menoleh ke arah Ryuu. "Perintah ibumu? Apa aku tidak salah dengar?" Tanya Akashi seraya mengambil buku yang di carinya dari rak lalu bergegas kembali ke kursinya.

"Maksudku wasiatnya. Dia menginginkanku bergabung dalam sebuah tim agar aku terlindungi dari ancaman." Sahut Ryuu cepat.

"Jadi, sekarang aku sudah resmi menjadi anggotamu kan? Dan sekarang aku bisa pulang?" Sambung Ryuu.

Rasanya ia ingin sekali cepat-cepat keluar dari ruangan si crimson. Entah kenapa rasanya aura di ruangan itu membuat Ryuu merasa tidak nyaman.

"Tentu saja aku belum membuatmu menjadi anggotaku, Ryuu. Apa Daiki mengatakan sesuatu padamu ketika menuju ke sini?"

Ryuu terlihat berpikir sejenak. "Ya, dia bilang banyak peraturan aneh di sini yang harus di patuhi."

"Itu benar. Ada beberapa peraturan tertulis yang wajib di patuhi oleh anggota The Miracle. Salah satunya adalah memakai benda pemberian dariku."

Akashi pun menyodorkan sebuah batu permata berwarna merah keputihan pada Ryuu. Ryuu hanya menatapnya tanpa berniat untuk mengambilnya.

"Ambillah permata itu. Itu adalah salah satu benda yang ku dapatkan saat sedang menjalankan misi musim dingin tahun lalu. Jika kau ingin menjadi bagian dari anggotaku, kau harus memakai permata itu sebagai bukti kalau kau adalah salah satu anggotaku."

"Bagaimana kalau aku tidak mau?"

"Maka kau tidak ku terima menjadi anggotaku." Sahut Akashi enteng. Sementara Ryuu mendecih dan kini mengambil permata merah-putih itu.

"Apa yang harus aku lakukan pada permata ini?" Tanya Ryuu.

"Pastikan kau memakainya saat sedang menjalankan misi. Itu saja."

Ryuu menatap permata itu sebentar lalu memasukkannya ke dalam saku celananya.

"Jadi aku sudah boleh pulang?"

Akashi mengangguk. "Tapi pastikan kau hadir di meeting besok pukul 7 pagi. Ada misi baru yang akan kami rundingkan dan juga yang lain perlu tahu bahwa sekarang kau sudah menjadi salah satu dari kami."

Ryuu pun bangkit dari duduknya dan berbalik lalu mulai berjalan menuju pintu besar dengan dua engsel itu.

"Kau mengerti seberapa pentingnya meeting itu untuk kami kan, Ryuu?" Tanya Akashi tiba-tiba.

Ryuu pun menghentikan kakinya sesaat sebelum tangannya menggapai engsel pintu.

"Atarimae da!"

Ryuu pun membuka salah satu pintu besar itu dan keluar dari ruangan Akashi.

"Ini akan jadi semakin menarik." Gumam Akashi.

×××

"Oh? Sudah selesai?" Tanya Aomine yang ternyata sedari tadi menunggu di samping pintu besar itu.

Yami : When The Dark's Come To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang