05. Hari Yang Mengejutkan

28 10 1
                                    

Kedatangan Ibu dan Ayah di sambut oleh Inggrid, Nara dan Laras yang sedang menonton Tv, Ibu dan Ayahnya itu baru saja pulang dari Mall untuk membeli kebutuhan memasak.

"Bu ada sesuatu buat kita gak?" Ucap Nara sambil melirik pada tas belanja yang di pegang oleh ibu.

"Ada dong Ibu beliin kamu baju" Sambil membuka tas belanjaannya.

Baju yang di belikan ibu tampak banyak, namun ibu mengatakan bahwa baju yang di belikannya hanya untuk Nara yang mengakibatkan Inggrid kembali kecewa.

"Inggrid, Laras maaf ya ibu cuma ke beli baju buat Nara aja" ucap Ibu

"Iya bu Gpp lagian Laras juga kemaren udah di beliin baju kok sama mas Arka" Ucap Laras sambil tersenyum

Lain halnya dengan Inggrid dia hanya terdiam dan seperti biasa ia menyimpan rasa sakit itu lagi.

"Tapi ini kan bajunya banyak aku kasih ka Inggrid aja ya" Ucap Nara sambil menyodongkan baju

"Ga usah Nara lagian ukuran baju kaka sama kamu beda."

Melihat situasi itu Ayah kembali menarik tangan Ibu dan membawanya masuk ke dalam kamar.
yang tampak terlihat sangat kecewa pada sikap Ibu.

"Bu, Ayah kecewa sama sikap ibu kenapa ibu gak beliin baju juga buat Inggrid inget ya bu Inggrid itu anak kita ANAK KANDUNG KAMU!"

"Yah, denger ya masalah sepele gini gak usah lah di besar besarin lagian uang Ibu gak cukup buat beli bajunya Inggrid"

"Ini yang Ayah gak suka sama sikap Ibu. Ibu itu terlalu mengsitimewakan Nara SAMPE LUPA KALAU DIA ITU BUKAN ANAK KANDUNG KITA!"

"Cukup! Nara emang bukan anak kandung Ibu tapi Ibu lebih menyayangi Dia dari pada Inggrid. Ayah mau tau alasannya KARENA GARA GARA INGGRID AKU JADI KEHILANGAN BAYI AKU"

Mendengar perkataan itu Ayah terkejut Lantas amarahnya tak terbendung lagi, karena ia tak menyangka Ibu menyalahkan Inggrid atas kehilangan bayinya.

"Jaga ucapan kamu, kamu gak seharusnya bicara seperti itu"

"Emang pada dasarnya gitu coba aja kalau seandainya pas di dalam kamar mandi Inggrid gak ngedorong pasti Ibu gak bakal keguguran" Ibu terduduk Lesu.

"Ayah"

Ayah dan Ibu terkejut tatkla Inggrid berada di depan pintu kamar dan mendengar perbincangan mereka.
Ayah langsung menghampiri Inggrid dan memeluknya dengan sangat erat.

"Kamu gak usah dengerin kata kata ibu tadi ya" Sambil mengusap air mata yang membasahi pipi Inggrid

"Bu tolong maafin aku karena udah buat Ibu keguguran" Sambil menangis Inggrid meminta maaf pada Ibu.

Ibu tidak menghiraukan permohonan maaf Inggrid dan memilih keluar dari kamar meninggalkan Inggrid dan juga Ayah tanpa menyadari air matanya jatuh.
Inggrid terus menangis di pelukan sang Ayah karena ia merasa bersalah bahwa dulu ia yang menyebabkan Ibu mengalami keguguran.

"Ayah bilang sama ibu tolong maafin Aku" sambil menatap pada Ayah

"Ini bukan salah kamu semua itu adalah musibah, jadi ayah mohon kamu jangan nyalahin diri kamu terus" Sambil tersenyum pada Inggrid dan sesekali mengelap air matanya.

Ibu berjalan dengan rasa penuh penyesalan dan kini ia terduduk di teras belakang rumah sambil tertunduk lesu.

Maafin Ibu Inggrid, Ibu gak bermakasud nyakitin perasaan kamu, Ibu cuman ke pancing emosi. Ya Tuhan apa yang telah aku katakan tadi. Batin Ibu penuh rasa penyesalan

"Ibu kenapa ko nangis?" Ucap Nara sambil mengelus bahu Ibu.

Mendengar itu adalah suara Nara, Ibu spontan langsung memeluknya dengan sangat erat.

TimeLineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang