14. Uki

17 3 1
                                    

Karena kelelahan aku memutuskan untuk tidur sementara Erina pulang, tadinya ia menawarkan diri untuk menginap tapi aku menolaknya.

Tapi lumayan menyesal juga menolak tawarannya, karena setelah Erina pergi suasana kos jadi semakin sepi dan suram.

Sudahlah, akhirnya aku mengambil syal merah-ku lalu membenamkan wajahku disana. Hangat, nyaman dan aku pun terlelap.
***
-mimpi-
"Wahhhh bagus banget ya pemandangannya, untung kita punya sahabat sebaik Uki," kata Erin sambil mencubit lengan Uki. "Iya nih, si Uki pinter banget milih viewny," balasku.

Uki berakacak pinggang membanggakan dirinya sediri sambil terus memasang tampang keren.
Libur panjang ini kami berlima memutuskan untuk ke pantai, Uki-lah yang membawa kami semua.

Setelah matahari lumayan turun kami semua bersiap untuk pulang. Sebelum itu kami menyempatkan untuk foto bersama. "Sebentar aku ambil syal-ku dulu," kataku. "Eh aku juga," sahut Belia.

"Lagian kan di pantai kok fotonya harus pake syal ?" tanya Athala. Aku dan Belia hanya tersenyum. Foto-foto pun di mulai dan kami semua sangat menikmatinya. "Udah yuk pulang, nanti keburu sore," ajak Erin. Kami semua menyetujui.

Aku membawa syal-ku dengan santai kemudian Belia menghampiriku sambil berlari kecil. Karena ada sebuah akar pohon yang tertutup butiran pasir, Belia hampir tersandung dan membuat tubuhnya tak seimbang.

Aku berbalik lalu memegang tangannya, tapi karena aku reflek mengulurkan tangan dengan cepat sesuatu yang tidak di inginkan terjadi.

Srekkk, syal-ku mengenai sebuah ranting pohon dan ... sobek.
***
Aku mengerjapkan mata beberapa kali sambil melirik syal yang masih aku pakai. Jika di lihat dari dekat syal-ku ini memang berbeda dari syal pada umumya.

Ada sebuah bekas robekan yang cukup panjang menghiasinya. Dan itu adalah kenanganku bersama Belia. Dan semua kenangan itu tergambar jelas di mimpiku beberapa menit yang lalu. Mimpi yang terasa begitu nyata.

Tok,tok,tok. Pintu kos-ku di ketuk oleh seseorang padahal ini baru jam 6 pagi. Aku bangun dengan malas lalu mengintip dari balik jendela.

Langsung aku buka pintunya dengan antusias, "Ukiii, gimana bisa kamu sampai sini? Kamu sama siapa? Athala?" tanyaku.

"Eitsss hapus dulu tuh iler, lagian kedatangan tamu spesial kok nggak di suruh masuk," balasnya. "Hahaha maaf lagian aku kaget kamu kesini nggak kasih kabar dulu," tanyaku sambil menyeduh teh.

"Gimana kabar Erina? Sehat?" tanyanya sambil memandangi seluruh pojok kamarku. "Kok yang ditanya kabar Erina dulu? Yang lagi ada di depan kamu itu Tania bukan Erina," balasku sambil bersungut.

"Kamu juga tadi, aku yang datang tapi Athala yang di tanyain." Betul juga kata Uki. Kami berdua tersenyum.
"Kamu masih pake itu?" Uki menunjuk syal-ku yang tergeletak di atas tempat tidur.

Aku hanya menjawab dengan mengangguk. "Jadi inget Belia ya Tan," Pandangannya menunduk sedangkan jarinya bermain di ujung cangkir.

"Tan, sebenarnya aku kesini mau bahas suatu hal. Tentang Belia,", ucapnya. Kepalanya mendongak ke arah-ku menatap dengan serius. "Kamu nggak pernah merasa aneh dengan kematian Belia?"
Pertanyaannya membuatku sedikit terkejut.

"Kenapa tiba-tiba tanya kaya gitu? Ada apa ?"
"Sudah satu minggu lebih aku bermimpi Belia. Dan di mimpinya itu dia selalu mengucapkan kata yang sama. Katakan pada Tania untuk menghentikannya. Kata itu selalu terngiang, makanya aku putuskan untuk datang kesini." Jelasnya.

"Selama ini kamu nggak pernah mengalami mimpi atau kejadian aneh?" sahutnya lagi.

Kejadian aneh? Mimpi aneh? Tentu! Tentu saja selama ini aku mengalami itu semua. Tapi kenapa Uki juga?

"Sebenarnya aku juga mengalami hal aneh Ki." Akhirnya kuceritakan semuanya kepada Uki dan berakhir dengan tatapan selidik darinya. "Sepertinya ada yang benar-benar harus kamu hentikan Tan," ucapnya tegas.

"Tapi siapa? Siapa yang harus aku hentikan?" Sungguh aku sangat tidak mengerti dengan ini semua. Siapa? Harus ku hentikan siapa? Oh, apakah pria itu? Batinku.

Terimakasih sudah membaca 🤗. Jangan lupa komentar dan bintangnya yaa⭐. Sampai ketemu di part berikutnya.
Love you ❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Syal Merah (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang