Che 3

22 3 0
                                    

'Daaa'

"waaa!" jerit chece, dengan rasa berani ia menoleh "ya ampu chece lo ngapain sih bengong mulu" tanya neva

"bisa nggak sih, kalo dateng itu ucap salam aja nggak usah pake acara kaya gini. bikin orang jantungan ajah" omel chece

"wah, maaf deh maaf chee" ucap neva sambil tertawa "udah jangan ngambek, yuk bisnya udah dateng nih che" lanjut neva

"iya neva" jawab chece

Akhirnya mereka berdua menaiki bus yang mengarah menuju sekolahannya, sesampainya di halte sma mereka semua turun
"nev anterin gue ke kamar mandi yuk," ajak chece dan tanpa persetujuan nevi langsung menggeret tangan nevi begitu saja

"aduh che, pelan pelan dong" ucap nevi

"eh, nev gua udah gak tahan nih..."

Bruk

"aduh" ringis chece sambil mengelus jidatnya "jalan tuh pake mata, bukan pake dengkul." omel chece

"terserah lo, gua males berdebat sama orang yang nggak mau ngakuin kesalahannya sendiri" ucap laki laki tersebut dengan malas

Chece dan nevi hanya terdiam "lo tuh gimana sih che, jelas jelas yang salah elo. tapi malah lo juga yang marah" omel nevi

"lah, kok gua yang salah" balas chece

"ya iya dong che, asal lo tau ya dia itu dari tadi ngobrol di sini dan lo yang nabrak dia tau" jelas nevi

"yang bener?" tanya chece sambil melongo

"hmm" balas nevi

"ah bodo amat gua udah kebelet" teriak chece berlari menuju toilet wanita

"dasar bego" lirih nevi sambil mengikuti sahabat bodohnya itu

selama pengarahan mos semua mengerti apa yang harus di lakukan, dan di dalam satu kelompok terdiri atas dua orang, para senior osis pun mulai menuju kelas yang akan ia bimbing. Erik (sang ketua osis bertepatan di kelas 10 Ipa 1), Bagas (wakil ketua osis diberi tugas di kelas (10 Ips 1), Nauren (10 Ipa 2), Sasya (10 Ips 2), Reval (10 Ipa 3) dan seterusnya....

"wah anjir, kelas kita dapet kak erik che" ucap girang nevi karena erik merupakan ketua osis yang sangat di idolakan oleh semua orang, wajah yang tampan, hati yang baik, sopan, tegas dan orangnya sangat ramah. Itu yang membuat para wanita menyukainya

"hemm, buat gue mah sama aja" balas masam chece, karena menurutnya biasa saja dan ia tak terlalu memikirkan untuk masalah jodoh

Nevi yang melihatnya hanya diam sebab chece dari dahulu sangat anti dengan pria yang di idolakan semua orang menurutnya itu adalah NORAK.
"eh che, dia kan yang tadi lo tabrak" ucap nevi sambil menunjuk salah satu laki laki yang sedang bergurau dengan kedua temannya

"nah lo, iya duh gua malu banget nev" balas chece sambil menutupi mukanya

"che mending lo minta maaf deh, kan lo juga yang salah udah marahin dia" bujuk nevi kepada chece

"emmm, tapi gue malu nev" ucap chece

"kan yang salah lo, jadi lo juga harus berani mengakui kesalahan lo" balas nevi "udah sana, lo kan berani" lanjut nevi

Chece pun berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri tiga anak laki laki yang sedang bercengkrama "eh, lo gua minta maaf soal yang tadi" ucap chece

satu anak laki laki pun berdiri "ohh, ternyata elo! yang tadi udah marahin gua atas kecerobohan lo sendiri. Haha" balas laki laki tersebut dan di sahut gelak tawa teman temannya

CHENDRELARYENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang