Sebelum baca ayok pencet lambang bintangnya dulu🤗
💍💍💍
Hamra POVCahaya mentari pagi mengintip malu di celah gorden kamar kosku dengan Syakira.
Aku terperanjat seketika, saat menyadari pagi telah datang aku reflek aku melihat jam dinding, menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.
Segera aku menuju kamar mandi untuk mengambil wudu. Belum sempat aku sampai pintu aku tersadar kalau aku sudah melaksakan salat subuh begitu pun Syakira. Karena terlalu lelah jadi kami memutuskan tidur lagi setelah melaksankan salat subuh.
Dan untungnya hari ini tidak ada jadwal kuliah, hanya nanti siang aku ada kumpulan UKM pecinta alam di kampus. Beginilah aku lebih suka mengikuti UKM untuk mengisi waktu luang.
Aku melihat ke tempat tidur Syakira, dia masih terlelap, daripada tidak melakukan apapun aku memutuskan untuk memasak. Mandi? Nanti sajalah saat akan berangkat ke kampus.
Tiga puluh menit masakanku pun jadi, aku membangunkan Syakira.
"Sya bangun, ayo makan dulu." Tidak sulit untuk membangunkan Syakira cukup di panggil atau menggocangkan badannya dia sudah bangun, berbeda denganku, aku sangat sulit untuk di bangunkan, kecuali kalau diperhatikan, itu pun tidak langsung bangun, butuh sepuluh sampai lima belas menit baru aku bangun.
"Tumben mau masak sebelum di suruh," ucap Syakira, ya memang aku sulit untuk masak harus di paksa dulu. Tapi entah apa yang merasukiku hingga aku mau masak tanpa di suruh.
"Kan mau jadi istrinya Pak Arka jadi harus mau mandiri," ucapku asal.
"Kamu beneran kesemsem sama Pak Arka?" tanya Syakira.
"Maybe," jawabku acuh, karena memang aku juga tidak tahu apakah aku benar menyukai Pak Arka atau hanya candaan seperti biasa, perihal jawabanku tadi aku menjawabnya asal saja.
"Kalau serius mau aku sama yang lain bantuin gak nih?"
"Aku coba usaha sendiri dulu, nanti kalau emang udah mentok aku minta bantuan kalian. Lagian umur segitu udah mateng buat nikah, lah aku masih bocah masih delapan belas tahun," ujarku.
"Gak apa-apa kali pas segitu mah," ucap Syakira yang aku balas hanya deheman saja.
Yang aku pikirkan kalau aku jadi dengan Pak Arka, apakah keluargaku bakal setuju atau malah sebaliknya.
Selesai makan dan mencuci piring kami membersihkan kamar kos yang sudah seminggu ini belum dibereskan. Kami membersihkan kamar seminggu sekali, alasannya ya karena sibuk dengan perkuliahan walau masih semester awal.
"Kamu ke kampus jam berapa?" tanya Syakira saat kami merebahkan badan selelah lelah membersihkan kamar.
"Nanti udah dzuhur," jawabku yang dibalas anggukkan oleh Syakira,
Jam masih menunjukkan pukul sebelas, aku berniat mandi pukul duabelas, masih ada satu jam untuk rebahan sejenak.
"Eh... Sya kamu serius nih gaakan ikutan pecinta alam?" tanyaku memastikan, pasalnya Syakira memang ingin mengikuti UKM pecinta alam, tapi entah mengapa dia tidak jadi ikut, padahal kan kita bisa muncak bareng nantinya.
"Untuk sekarang ngga deh kayaknya, gatau semester nanti, hehe."
"Hmmm okeh deh. Sya, bangunin aku jam duabelas ya, aku mau tidur bentar gak kuat ngantuk nih," ucapku dan langsung membelakangi Syakira tanpa menunggu jawabannya yang aku dengar sebelum terlelap sih dia sedang menggerutu, biarlah aku sudah terlalu ngantuk.
💍💍💍
"... kita akan mengadakan diklat tiga hari...""... untuk tanggalnya akan dilaksanakan pada tanggal satu sampai tiga november, biayanya seratus lima puluh ribu, itu sudah termasuk semuanya. Ada yang mau ditanyakan?" jelas ketua UKM pecinta alam.
Aku mengacungkan tangan, berniat untuk bertanya.
"Untuk carrier, matras, sleeping bag, seperti itu dari sendiri-sendiri?" tanyaku.
"Ngga itu udah kita sewakan. Seratus lima puluh itu udah termasuk," jawab Kak Pajri, ketua UKM pecinta alam. Aku menganggukkan kepala tanda aku mengerti.
Pembahasan tentang diklatpun telah selesai, saat ini kami hanya mengobrol ringan.
Karena tidak ada yang dibicarakan lebih serius aku memutuskan untuk pulang, setelah berpamitan kepada kakak tingkat dan teman-teman yang lain, aku berjalan menuju parkiran.
Saat diparkiran aku menoleh ke kiri dan kanan mencari seseorang.
"Cari apa?" tanya seseorang di belakangku dan membuatku terlonjak kaget.
"Eh ngga, Pak, ngga nyari apa-apa," jawabku dan berlalu dari Pak Arka. Ya... yang tadi bertanya padaku itu Pak Arka, seseorang yang aku cari.
"Kamu pulang kemana?" tanya Pak Arka, lagi, dan membuat aku terkejut, lagi, aku kira dia tidak akan mengikutiku.
"Pulang ke kosan, Pak," jawabku sambil mencoba mengatur detakan jantungku yang entah mengapa berdetak dengan cepat.
"Dimana?"
"Dekat kok, Pak. Memangnya kenapa, Pak?" Dia menggelengkan kepala sambil ber-oh ria dan pergi begitu saja menuju motornya, yang terparkir khusus di parkiran dosen.
Aneh.
Satu kata yang terlintas di otakku. Tak ambil pusing aku pun segera menaiki sepeda motorku dan pergi dari kampus.
Sebelum sampai di kosan aku membeli makanan untuk teman menulisku.
Aku ini orang yang suka menulis dan membaca novel tentunya. Dengan menulis aku bisa menyalurkan angan-anganku yang tidak tersampaikan atau yang mungkin saja mustahil untuk dicapai.
💍
To be continue
Jangan lupa vote⭐️ dan comment📝
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Dosen
RomanceIni kisah tentang mahasiswi yang menikah dengan dosen di kampusnya. dosen muda dan tampan tetapi memiliki sikap dingin sekaligus menyebalkan dan sialnya Hamra, nama mahasiswi tersebut, menyukai dosen itu. Dosen baru yang tanpa permisi telah mengobra...