Seperti biasa sebelum baca pencet dulu bintangnya🤗
💍💍💍
Hamra POVPagi yang cerah menyapa di hari pertama di setiap minggu, hari senin. Mentari bersinar dengan indah namun tidak dengan aku, karena di hari senin terdapat mata kuliah yang aku kurang sukai.
Bukan karena isi dari mata kuliahnya, tapi dosennya yang killer, telat lebih dari lima belas menit tidak boleh masuk, bukan hanya itu tuganya yang banyak, apakah semua mahasiswa merasakan ini?
Kami berdelapan masuk kelas untung saja dosennya belum datang. Saat kami masuk semua mata langsung tertuju pada kami tapi tidak lama setelahnya mereka sibuk sendiri-sendiri. Sudah biasa karena kami kalau kemana-mana pasti selalu berdelapan. Kami duduk di barisan paling belakang. Sepuluh menit kemudian dosen pun datang.
💍💍💍
Akhirnya selesai juga kuliah hari ini, dan untung saja hanya dua mata kuliah jadi tidak pulang sore. Sebelum pulang kami memutuskan untuk ke kantin. Aku berjalan paling belakang bersama Isfana, kami berdua asik membicarakan idol-idol k-pop.Bruk
Aku jatuh terduduk di lantai dan jidatku terasa sakit walau tidak terlalu sakit, aku mendongkak dan ternyata aku menabrak Pak Arka. Seketika aku langsung bangun, malu rasanya, kenapa sih setiap aku ketemu sama Pak Arka selalu diawali kejadian yang memalukan.
"Kamu gak apa-apa?" tanya Pak Arka saat aku sudah berdiri dengan benar di hadapannya, aku melihat di belakang punggung Pak Arka sahabat-sahabatku sedang menertawakan aku. Awas aja kalian.
"Ah ngga, Pak. Gak apa-apa kok. Maaf ya, Pak. Saya duluan." Aku langsung jalan cepat ke arah sahabat-sahabatku dan seketika mereka tertawa terbahak-bahak.
Seneng banget sih liat temennya menderita.
Tanpa memerdulikan mereka aku meninggalkan mereka menuju kantin. Sampai kantin aku langsung duduk di kursi yang biasa kami tempati dan untungnya sudah bersih. Tak lama yang lain pun datang masih dengan cekikikan, aku menatap mereka dengan tatapan tajam andalanku, walau gak berhasil sih buat mereka tapi setidaknya mereka tidak seberisik tadi.
"Mau makan apa nih?" tanya Isfana.
"Samain aja yuk," ajak Ara yang di balas anggukan oleh yang lain.
"Bakso sama es teh manis aja gimana?" tawar Oliv yang langsung disepakati oleh yang lain termasuk aku paling semangat kalau udah mendengar kata bakso.
"Oke aku sama Rayna ya yang pesen nya, hayu Na." Isfana dan Rayna pun menuju stand bakso.
"Hai beb," sapa seseorang di sebelahku. Arion.
"Hai juga beb," balasku dan fokus kembali pada novel.
"Serius amat sih beb, aku di anggurin," ucap Arion dengan nada manjanya yang membuatku bergidig.
"Apa sih beb." Aku dan Arion sebenarnya tidak memiliki hubungan apapun, untuk panggilan itu kami pun tak tahu hanya nyaman dengan panggilan itu ya sudah, tanpa ada baper sama sekali.
"Kalian cocok deh kenapa gak jadian aja sih," ucap Rafa yang sudah duduk di samping Aliza, Rafa dan Aliza memang pacaran.
"Gak ah nyaman gini, ya gak beb?" jawabku dan dibalas anggukan oleh Arion.
"Kalian kok bisa sih gak baper?" tanya Aliza yang di balas gelengan oleh kami. Ya memang kami pun tidak tahu kenapa kami tidak pernah baper.
"Aneh deh kalian, tapi aku suka lihat kalian," ucap Aliza. Aku tertawa saja. Aliza pernah bilang kepadaku kalau aku dan Arion contoh buat hubungan mereka.
Jadi yang aneh itu siapa.
Kembali aku membaca novel, seperti yang pernah aku bilang aku suka sekali baca novel, dimana pun kapan pun aku selalu baca novel.
Duapuluh menit kami menunggu bakso datang dan akhirnya datang juga. maklum sih lama karena kami pesan nya banyak. Aku makan semangkuk berdua dengan Arion, terpaksa lebih tepatnya. Aku sudah menyuruh dia untuk membeli sendiri tapi dia gak mau. Alhasil kami makan berdua.
"Beb hari ini kamu langsung pulang?" tanya Arion saat bakso sudah habis. Aku melirik kearah sahabat-sahabatku dan mereka mengedikan bahu.
"Langsung pulang deh kayaknya, emang kenapa?"
"Aku mau ajak kamu main."
"Sekarang? Berdua?"
"Iya sekarang. Kalau mau sekarang ya ayok, mau ajak yang lain juga ayok aja, mau berdua juga boleh biar gaada yang ganggu."
"Idih bilang aja kali mau pdkt," ucap Rayna.
"Katanya gaada apa-apa tapi ngajak main berdua," sindir Aliza.
Arion sih ah jadi mereka salah paham.
"Haha ngga lah siapa juga yang mau pdkt," sangkal Arion, "Kalian mau ikut juga
ayok sih biar lebih rame aja dan menghindari fitnah," sambung Arion."Haha iya deh iya, kita ikut ya," ucap Rafa.
"Emang mau main kemana dulu?" tanya Syakira.
"Nonton aja, gimana?" usul Aliza yang disepakati oleh yang lainnya.
Langsung saja kami menuju parkiran, kebetulan hari ini aku tidak bawa motor, karena malas jadi aku bareng sama Arion. Namun, lagi-lagi aku berpapasan dengan Pak Arka saat aku sedang berjalan bersisian dengan Arion. Kali ini tidak ada sapaan atau senyuman beliau berlalu begitu saja seperti tidak melihatku. Dasar aneh.
Selesai menonton kami mampir terlebih dahulu ke Gramedia kebiasaan kami kalau mengunjungi mall pasti ke Gramedia dulu walau ngga beli buku.
Setelah puas berkeliling kami memutuskan pulang, aku diantar oleh Arion menggunakan motor ninjanya seperti tadi saat berangkat ke mall. Sebenarnya aku bisa saja pulang dengan Syakira, tapi entah lah hari ini aku ingin naik motor Arion.
"Makasih ya beb," ucapku saat sudah sampai di kosan.
"Sama-sama, beb. Besok mau dijemput?"
Aku berpikir sejenak, lumayan juga sih gausah cape-cape menegendarai motor. Akupun mengangguk.
"Oke besok aku jemput, nanti aku telpon kalau udah sampe sini. Aku pulang ya, bye, jangan tidur malam-malam," ucap Arion setelah itu ia menjalankan motornya, setelah hilang dari pandanganku, aku pun masuk kedalam kamar, setelah mengganti baju dan mencuci muka segera aku menyusul Syakira ke alam mimpi.
💍💍💍To Be Continue
Jangan lupa bintang dan commentnya🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Dosen
RomanceIni kisah tentang mahasiswi yang menikah dengan dosen di kampusnya. dosen muda dan tampan tetapi memiliki sikap dingin sekaligus menyebalkan dan sialnya Hamra, nama mahasiswi tersebut, menyukai dosen itu. Dosen baru yang tanpa permisi telah mengobra...