Vote dulu sebelum bacaa😂Kalau ada typo atau ada penulisan yang harusnya di italic mohon di komen👌 karena gak di cek dulu sama author🙏💍💍💍November, diawali oleh diklat pecinta alam atau asipa, mahasiswa pecinta alam tepat tanggal satu hari jumat malam mereka berangkat. Namun, para peserta diklat diharuskan datang lebih awal, yaitu sesudah zuhur.
Hamra datang tepat waktu pukul setengah dua, bertepatan saat Hamra sampai di gerbang kampus muncul Arka yang baru sampai juga, sepertinya jadwal siang.
"Assalamualaikum, pak," salam Hamra, Arka melihat Hamra dari bawah hingga atas, wajar saja karena sekarang Hamra menggunakan celana PDL dan kaos hitam dan menggunakan sepatu gunung, sedangkan biasanya Hamra menggunakan rok atau gamis.
"Waalaikumussalam, Hamra. Mau kemana kamu?" tanya Arka.
"Mau diklat asipa pak, beda ya pak aku kayak gini, kelihatan tomboy ya?"
"Semangat ya, iya sedikit terlihat tomboy tapi tetap lucu kok."
Blush.
Hamra langsung memalingkan muka karena tidak mau terlihat sedang blushing walau sepertinya Arka sudah melihatnya.
"Iya pak makasih. Em... bapak ngajar siang?" tanya Hamra basa-basi sebenarnya Hamra masih ingin berbicara dengan Arka.
"Iya hari jumat saya ngajar siang, kamu harus tahu jadwal saya ya," ujar Arka membuat Hamra loading dengan perkataan Arka.
Kamu harus tahu jadwal saya.
"Gimana pak maksudnya?"
"Ah gak gimana gimana, ya sudah saya kedalam duluan ya. Kamu hati-hati di jalan." Lalu Arka pun pergi dari hadapan Hamra membuat Hamra termenung menatap kepergian Arka.
Kenapa udah kangen lagi sih, baru aja tadi ngobrol, batin Hamra. Sedang asik melamun Hamra dikejutkan oleh salah satu temannya yang mengikuti diklat.
"Hamra," panggil Azri, Hamra pun menengok ke arah Azri, lalu Azri melambaikan tangannya tanda agar Hamra menghampirinya.
"Udah pdkt-an nya?" tanya Azri.
"Apa sih Zri, siapa juga yang pdkt," elak Hamra.
"Gak ngaku lagi, udah ayo kumpul sama yang lain," ajak Azri. Hamra pun kumpul dengan peserta diklat yang lain, jumlah mahasiswa yang mengikuti diklat pecinta alam ini ada 9 orang dan itu pun perempuannya hanya satu, yaitu Hamra saja.
Setelah diberikan materi mereka diberi waktu bebas, karena berangkat malam dan sekarang masih pukul setengah lima sore. Hamra bergabung dengan laki-laki walaupun mereka merokok Hamra tidak bisa melarang dan mereka pun mengerti jika Hamra tidak menyukai asap rokok, jadi mereka meniupkan asapnya tidak mengarah ke Hamra.
Sesudah melaksanakan sholat magrib dan isya waktunya pelepasan dari kampus untuk yang akan melaksanakan diklat. Setelah itu kami menaiki mobil angkutan umum untuk menuju Gunung Puntang.
Hamra duduk di belakang supir, sebenarnya Hamra dititah untuk duduk di depan tepatnya di sebelah supir, namun, Hamra tidak mau ia memilih duduk di belakang supir. Menurutnya itu tempat favoritnya saat masih duduk di bangku sekolah menengah.
Selama perjalanan tidak ada yang begitu menarik, hingga mobil memasuki tol dan saat di tengah perjalanan Hamra mendengar suara yang sangat tidak ingin Hamra dengar, suara ambulan. Hamra langsung menutup telinganya sambil menutup matanya.
Ternyata pergerakan Hamra tidak lepas dari penglihatan Zidan, salah satu anggota asipa yang duduk di sebelah Hamra.
"Kenapa? Takut?" tanya Zidan. Hamra hanya mengangguk sambil perlahan-lahan membuka mata dan melepas kedua tangan yang menutupi telinganya. Tak ada obrolan lagi dan yang lain pun memilih untuk memejamkan matanya, jadi Hamra pun memilih tidur sebelum melakukan perjalanan yang lebih melelahkan dari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Dosen
RomanceIni kisah tentang mahasiswi yang menikah dengan dosen di kampusnya. dosen muda dan tampan tetapi memiliki sikap dingin sekaligus menyebalkan dan sialnya Hamra, nama mahasiswi tersebut, menyukai dosen itu. Dosen baru yang tanpa permisi telah mengobra...