Shock Received!

10.5K 1.9K 594
                                    

This chapter contains the theme of infidelity, poor self-affection, poor self-control, toxic relationships, manipulative character, and several other things that trigger discomfort. It's forbidden to link the profession with characterizations. If inconvenience arises in reading or after reading, please skip. Take care of yourself.

🌹Read at your own risk🌹

Wooseok mengerjap beberapa kali. Ia tampak membuka bilah bibirnya seperti akan mengatakan sesuatu, tapi tak seberapa lama sebelum sepatah katapun keluar dari bibirnya, ia kembali mengatupkannya rapat-rapat. Kemudian kembali membukanya, berpikir-pikir sebentar, dan berakhir dengan kembali mengatupkan bibirnya. Ia menghela napas berat.

Di sampingnya, Eunwoo tidak jauh berbeda. Residen Pediatri itu hanya duduk termangu sambil menopang dagu di atas kedua tangannya, sesekali mengejap dan tampak ingin mengatakan sesuatu, namun selalu mengurungkannya sebelum sepatah katapun keluar dari bibirnya. Ia terpekur cukup lama, hanya bisa berpikir, tanpa bisa mengatakan sesuatu.

Jinhyuk menggeleng beberapa kali. Sedikit merasa bersalah karena membuat Wooseok dan Eunwoo sama-sama menjadi patung di detik yang sama. "Kalau emang mau bilang sesuatu, bilang aja. Di sini hanya ada kita, nggak ada siapapun yang dengar. Kecuali kalian teriak-teriak kayak di pasar ikan," katanya.

Wooseok menggeleng pelan, matanya memandang Jinhyuk penuh sorot keraguan. "Aku... nggak nyangka. Maksudku, aku nggak pernah mengekspektasikan ini sama sekali. Ya ampun, aku nggak tau harus bereaksi kayak gimana, Hyuk. Aku agak sedikit bingung harus gimana," ungkapnya.

"Kami ketemu beberapa kali. Hanya sekedar papasan. Dia pernah konsultas di Pediatri dan tadi aku ketemu dia. Secara kebetulan. Aku nggak tau kalau dia... gimana cara bilangnya? Aku juga agak sedikit bingung harus gimana. Aku nggak tau kalau dia..." Eunwoo langsung menjeda kalimatnya, mengatupkannya bibirnya rapat-rapat. Dahinya berkerut dalam, sepasang alisnya menukik ke bawah. Wajahnya mengera perlahan.

Jinhyuk mengangguk sembari mengetuk-ngetukkan ujung telunjuknya di atas ponsel beberapa kali. "Sebenarnya, kita sama. Saking terkejutnya, sampai nggak tau harus bereaksi bagaimana. Tapi inilah kenyataannya. Kalian nggak bisa berdenial. Dan Eunwoo, lo jelas nggak mungkin berdenial, sementara isu induknya membawa nama lo yang seharusnya nggak perlu dibawa."

"Aku di sana, Hyuk. Aku di tempat yang sama sewaktu Byungchan pertama kali kenalan sama Seungwoo. Aku emang nggak tau gimana mereka jadi dekat sewaktu masih koass dan berakhir punya hubungan yang sebegitu seriusnya. Tapi aku di sana, aku lihat Byungchan kenalan sama Seungwoo. Aku ingat semuanya, Hyuk. Ya ampun..."

Eunwoo mengulurkan segelas kecil air mineral pada Wooseok yang tampak begitu terkejut, tapi juga masih ingin berbicara panjang. "Minum dulu, Meng, baru ngomong lagi," katanya.

"Salah satu dari kita nggak ada yang pernah bisa mengekspektasikan Seungwoo bakalan senekad ini. Maksud gue, dia udah punya Byungchan, restu udah di tangan, dukungan udah di tangan, apa lagi? Kecuali kalau dia nggak memegang restu apapun dari keluarganya atau keluarganya Byungchan, mungkin dia nyari orang lain yang bisa diajak buat mengantongi restu. Tapi keadaan hubungan mereka bukan begitu." Jinhyuk angkat bicara. Ia memijak pangkal hidungnya pelan, kemudian memilih meneguk kopinya perlahan dan menghela napas beberapa saat.

Eunwoo mengepalkan sebelah tangannya. Tatapannya lurus ke depan. "Kalau dia emang udah nggak cinta dan nggak mau mempertahankan hubungannya dengan Byungchan, dia bisa putusin Byungchan. Emang sakit buat Byungchan, tapi lebih baik daripada diselingkuhi, dituduh selingkuh, dicap buruk, diabaikan, dan dikhianati. Dengan putus dari Byungchan, dia bisa dapat kebebasan yang dia mau. Bahkan saat dia punya 10 pacar baru, nggak akan ada yang mengekang. Adanya Byungchan kelihatan mengekang adalah karena Seungwoo main dengan orang lain saat mereka masih punya hubungan. Itu masuk akal. Byungchan tunangannya dan dia berhak cemburu."

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang