Every Second, Every Thought, I'm In So Deep

10.7K 1.7K 1K
                                    

This chapter contains the theme of infidelity, poor self-affection, poor self-control, toxic relationships, manipulative character, and several other things that trigger discomfort. It's forbidden to link the profession with characterizations. If inconvenience arises in reading or after reading, please skip. Take care of yourself.

🌹Read at your own risk🌹

Seungwoo mengusap rambut basahnya dengan handuk perlahan sembari berjalan mendekati ranjang. Ia melakukannya selama beberapa saat sampai dirasa rambutnya lebih kering, beberapa menit, kemudian ia melempar handuk setengah basah itu sembarangan ke sofa dekat jendela yang tirainya belum sempat ia tutup. Di luar sana, pemandangan gedung-gedung pencakar langit tampak begitu jelas dari ketinggian unit apartemennya. Ia mendesah panjang, kemudian membawa dirinya semakin mendekati ranjang.

Ia duduk di sana, di pinggiran ranjangnya sambil sesekali memainkan helaian rambutnya yang belum kering benar. Ranjangnya agak berantakan. Selimutnya tidak terlipat rapi seperti biasanya, seprainya terlepas dari beberapa bagiannya, guling yang menggantung melewati ranjang, dan beberapa bantal yang tampak terlepas dari sarungnya. Ia menghela napas berat. Satu-satunya bagian yang masih terlihat lumayan rapi adalah tempat biasanya Byungchan berbaring, di sampingnya. Sementara tempatnya berbaring, tidak jauh dengan sebuah kapal pecah tanpa nahkoda. Berantakan tidak beraturan.

Dulu, ranjang ini adalah tempatnya bertukar pikiran dengan Byungchan setiap malam ketika mereka akan pergi tidur. Ada banyak keluhan tentang pekerjaan mereka atau tentang sesama residen yang terkadang bersikap sangat menjengkelkan, juga tempat mereka berbagi tawa, candaan, bahasan-bahasan konyol, pertengkaran, bahkan bahasan berat mengenai masa depan sebelum tidur. Byungchan selalu tidur di sampingnya setiap kali tidak memiliki jadwal jaga malam dan mereka akan membicarakan banyak hal, mulai yang terpenting dan hal-hal yang bahkan tidak penting untuk mereka bahas. Dengan alunan musik klasik lembut, mereka akan mengobrol sampai mengantuk dan jatuh tertidur dengan waktu yang sama sekali tidak pernah bersamaan. Byungchan memiliki lebih banyak tugas dan pekerjaan, jadi bukan hal baru lagi jika Byungchan selalu jatuh tertidur lebih dulu ketimbang dirinya. Dan percakapan sebelum tidur mereka selalu berakhir dengan dengkuran halus Byungchan.

Sekarang, ranjang ini hanya menjadi miliknya. Byungchan memilih pulang ke rumah orangtuanya. Harusnya ketika Byungchan tidak ada, ia langsung naik ke tempat tidur dan memejamkan matanya. Namun sayangnya, tidak. Ia tidak pernah langsung tidur setelah naik ke tempat tidur. Ia memiliki waktunya sendiri untuk saling bertukar suara, kabar, candaan ringan, dan obrolan singkat dengan Cho Seungyoun.

Cho Seungyoun, lelaki itu memberi warna lain dalam hidupnya. Setelah sekian tahun ia bersama Byungchan, ia harus mengakui bahwa mungkin kini hatinya berpaling. Mulanya memang tidak. Hatinya tidak serta merta berpaling pada Seungyoun, semuanya tetap membutuhkan waktu. Hari ketika ia bertemu dan berkenalan dengan Seungyoun, ia harus mengakui bahwa Seungyoun menarik. Ia rasa, setiap orang akan mengakui bahwa Cho Seungyoun memang menarik meski baru pertama kali bertemu. Dan itulah yang terjadi padanya. Byungchan tidak memberi respon besar terhadap apa yang ia lakukan, ia merasa dibebaskan, tapi mungkin dirinyalah yang menyalahgunakan kepercayaan yang Byungchan berikan, hingga pada satu titik di mana ia justru kehilangan kendali dan menginginkan Seungyoun di dekatnya. Dalam artian, kepemilikan.

Seungwoo membaringkan tubuhnya di ranjang, menyamping dan harus ia akui, aroma tubuh Byungchan masih tertinggal di ranjang ini. Sedikit banyak menghantarkannya kembali pada malam-malam di mana ia berbaring berhadapan dengan Choi Byungchan untuk saling mengobrol dan berbagi tawa, juga mengingatkan dirinya tentang berapa banyak malam ia tidur berbaring di samping Byungchan dan berapa banyak malam ia tidak lagi berbaring dengan Byungchan di sampingnya.

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang