"Selamat pagi calon menantu" Seru Eunha, saat Jongin dan junho baru tiba.
"Selamat pagi Junho, Ahjumma" Eunsang menyapa malu-malu.
"Selamat pagi sayang" balas Jongin mengusap kepala Eunsang.
"Junho sudah menggambar yang disuruh oleh saem kemarin?" Tanya Eunsang semangat.
"Sudah"
"Junho menggambar apa?"
"Menggambar lautan?"
"Lautan?" Gumam Jongin
Dia tidak tahu kalau Junho ada tugas menggambar.
"Benarkah? Nanti boleh aku melihat gambaran Junho?"
"Hn" Junho hanya mengangguk malas.
"Aku juga menggambar Mama Papa dan Eunsang" seru Eunsang berbinar
Jongin melihat kearah Junho yang sangat sensitf bila menyinggung tentang ayah. Wajahnya semakin ditekuk dan semakin datar pula.
"Sayang" seru Eunha mengusap kepala Eunsang.
Jongin sudah bercerita semuanya pada Eunha. Jadi dia semakin ingin merengkuh Jongin dan menjadi seperti bagian keluarga nya.
"Ada apa Ma?" Tanya Eunsang pada Eunha
Eunha membisikan sesuatu ditelinga Eunsang. Kalau Junho selalu sensitif bila berbicara tentang ayah, jadi dia menyuruh Eunsang untuk tidak berbicara tentang ayah lagi.
"Iya Mama" Eunsang mengangguk dan tersenyum.
"Ayo cepat masuk. Cho Saem sudah datang" suruh Jongin
"Hn"
Junho dan Eunsang langsung masuk ke kelas mereka.
"Maafkan Eunsang, Jongin" ucap Eunha merasa bersalah.
"Eoh..Tidak apa. Eunsang kan masih kecil dan belum mengerti situasi, jadi wajar saja" Jongin tersenyum
Eunha mengangguk mendengar ucapan Jongin.
"Kita Selca yuk, Jong" ajak Eunha, Jongin mengiyakan dengan menganggukan kepala nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku akan menggunggah nya di SNS!" Ucap Eunha semangat melihat ponsel nya.
"Tidak apa kan?" Tanya Eunha melihat kearah Jongin.
"Tidak apa"
"Kau pantas sekali menjadi wanita, Jong!" Seru Eunha.
