Suara alarm diponsel yang berisik membangunkan minhee, dengan malas membuka mata dan tangannya terulur mematikan benda bising itu.
Disingkirkannya lengan junho dari perutnya, lalu memakai piyamanya yang tergeletak dilantai.
Minhee menoyor kepala junho saat melihat bibir suaminya monyong-monyong, padahal masih tidur.
"Nih pasti lagi mimpi jorok, dasar ngeres"
Meraih dompet dimeja kemudian pergi keluar untuk belanja diperempatan.
"Eh dek minhee"
"Pengantin baruuuu"
Minhee hanya tersenyum kikuk kepada ibu-ibu dan mbak-mbak didepannya.
"Duh lagi anget-angetnya, itu lehernya banyak bekas gitu"
Minhee melotot, lalu melihat ke tante luhan. "Buuu, ada bekasnya ya?"
"Iya sayang, emang kamu nggak nyadar apa?"
Minhee langsung ngaca di spion kang sayur lalu mencebikkan bibir saat melihat leher mulusnya dipenuhi bercak merah, pasti nanti jadi ungu.
"Gapapa, kami maklum kok dek"
Minhee tersenyum, dengan cepat mengambil sayur dan ikan, membayar, pamit pulang.
"HUWEE JUNOO"
junho hampir saja tersedak kopinya saat mendengar teriakan cempreng sang istri.
"Kenapa sih pagi-pagi, tuh udah gue buatin teh"
Minhee manyun lalu memeluk sang suami, menyembunyikan wajahnya ke leher junho.
"Kenapa?"
"Masa gue lupa kalo semalem kita berkembang biak, lo juga siiih buat tanda banyak gini. Tadi digodain tauuu pas belanjaa"
Junho tertawa dan menepuk pantat kenyal minhee. "Ya lo nggak pake hoodie gitu?"
"Kan lupaaa, dah ah mau masak"
"Cium dulu dong"
Minhee diem aja pas junho lumat bibir dia lembut. Tangan si junho udah remes-remes pantat dia.
"Hsss jangan diremes! Masih ngilu!"
"Iya ampun nyaii-aduh! Jangan jambak dong"
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange | Junmini✔
Randombxb! kehidupan junho dan minhee setelah menikah, dimana mereka dulunya adalah sahabat.