sebuah kenangan yang indah terima kasih sudah menjadi hujan di musim panas
.
Setelah memastikan junhee anteng dengan dotnya, minhee keluar dari kamar. Menuju eunhee yang sesenggukan merasa tak nyaman, terpaksa ia tinggal di sofa sebentar tadi.
Matanya melirik jam yang sudah menunjukkan pukul dua puluh. "Tidur ya sayang, junhee udah duluan tuh"
"Mau mama gendong?" Eunhee mencebikkan bibirnya lalu merentangkan tangan.
Dengan penuh perasaan, mama muda itu mengecup kepala eunhee dan mengusap punggungnya. Sejak kemarin eunhee demam, tadi sore baru turun suhu tubuhnya. Melirik ke bawah, mata anaknya sayu-sudah mengantuk.
Minhee mendesah pelan, tak tega rasanya.
Tak sadar junho baru pulang, di dekat pintu tersenyum tipis melihatnya menggendong sang anak.
"Udah turun demamnya?"
"Udah tadi sore, masih anget dikit aja"
"Mamanya kok nangis hm?"
Jarinya terulur mengusap setitik air mata minhee yang jatuh. Namun minhee hanya diam, junho tersenyum mengerti.
"Yaudah, aku mau mandi dulu. Kalo udah pules banget tidurin di kamar"
"Maaf ya, eunhee lagi sakit malah aku kena lembur"
Minhee mengangguk, menyamankan tubuhnya menyandar ke suami. Junho tadi menariknya ke depan tv untuk berpelukan sambil menonton asal, dengan kaki prianya itu dibuka lebar dan minhee ditengahnya. Tak lupa membawa selimut dari kamar.
"Capek banget dua hari ini?"
"Iya sih, tapi pas demam eunhee turun kaya aku langsung hilang separuh capeknya"
Junho terkekeh lalu mengecup sayang kening minhee.
"Makasih ya, kamu udah jadi mama yang hebat"
"Aku juga makasih, perjalanan kita masih panjang. Kaya gini terus ya"
Junho terenyuh dengan tatapan minhee yang seakan sangat memohon kepadanya.
"Tentu, sayang"
Minhee tersenyum saat junho makin merapatkan tubuh dan mengajak bibirnya saling melumat penuh perasaan.
.
End
😭😭😭 Orange tamat! Makasih banget untuk kalian yang udah berpartisipasi dalam book ini💚💚
Aku sayang banget sama orange huhu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
