Minhee gugup menatap testpack yang dia pegang. Tiga hari ini ngerasa ada yang beda sama badan.
"Nanti kalo beneran...juno gimana ya?"
Menghela nafas lalu masuk ke kamar mandi. Setelah selesai, dengan sabar menunggu beberapa detik.
Minhee menutup mulutnya, bersamaan dengan junho yang membuka pintu kamar, baru pulang.
"Kenapa beb?....k-kamu hamil?"
Minhee tersenyum manis ke junho, menerjang sang suami dengan pelukan.
Tapi mengernyit saat junho tetap saja tidak berekspresi. Minhee yang sedang sensitif langsung saja mencebikkan bibir, matanya berkaca-kaca."Juno ngga suka ya?" Tanyanya pelan.
"B-bukan begitu sayang-hey! Minhee?!"
Istri cantiknya menggeleng lalu pergi sambil menangis.
Sihoon menatap pasrah ke junho, sudah 20 menit tapi minhee masih susah dibujuk pulang.
Ya.. tadi minhee langsung kabur dan mengungsi ke rumah sihoon. Kasihan juga junho, sihoon tergerak untuk ikut membujuk pemuda manis yang sudah dia jadikan adik-adikannya.
"Minhee...bukannya junho ngga suka, dia cuma kaget aja dek. Pulang ya, kasihan junho, kamu juga harus periksa dulu"
"Gitu ya?" Minhee menatap sihoon dengan muka basahnya, diangguki, kepalanya dielus. Lalu menatap ke junho yang sudah berlutut didepannya.
"Tapi gendong ya juno"
Tanpa babibu, junho mengangkat minhee ala koala. Mengucapkan terimakasih dan maaf ke sihoon, lalu pamit.
Minhee menyandarkan kepalanya di bahu lebar suami.
"Aku laper"
"Iyaa... kita mandi, abis itu periksa sama beli makan ya"
"Mau daging sama boba"
"Iya...minheeku"
Junho dalam hati bersorak senang. Bisa saja sifat bar-bar minhee hilang karena hamil.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange | Junmini✔
Randombxb! kehidupan junho dan minhee setelah menikah, dimana mereka dulunya adalah sahabat.