khawatir

1.3K 136 8
                                    





Junho memijit tengkuk minhee pelan. Dari tadi pagi setelah sarapan istrinya muntah-muntah. Mana tega junho meninggalkan minhee untuk kerja, walau lelaki manis itu menyuruhnya.


Menuntun minhee duduk dikursi makan, junho bernajak membuatkan teh jahe. Karena tadi teh biasa nggak mempan.


Setelah meminumkan dengan pelan. Junho mengusap air mata minhee yang menetes, tangan satunya menggenggam tangan yang lebih mungil menenangkan.


"Kok nangis, ada yang sakit ?"


Minhee menggeleng, tapi tetap menangis. 


"Gapapa, namanya juga orang hamil, wajar kok, kamu yang kuat sayang. Aku ada disini kok"  ucapan suaminya membuat minhee makin menangis, dalam hati dia ada sebuah harapan agar anaknya didalam sana juga kuat.


"Nanti biar dedeknya sehat sampai lahir, sampai gede"


Minhee terisak semakin keras membuat junho segera menariknya ke dalam pelukan. Mengecupi pelipis minhee yang basah karena keringat. Minhee tidak tahu kenapa dia menangis, mungkin efek karena sedang hamil, jadi perasaanya tak beraturan.


"Kalau ada yang sakit bilang ya, kita lewati bareng-bareng" bisik junho pelan.


Minhee makin memeluk junho erat, mengangguk menguatkan dirinya.















.



Maaf kalo nggak ngefeel ya, ak maksa apdet TT

Orange | Junmini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang