-dua-

92 32 4
                                    

Berguling ke sisi kanan dan kiri membolak balikan badan nya.
sumpah demi apapun Devarel bingung kenapa dengan dirinya ini.

Sejak tadi Ia merasa tidak tenang, ada hal yang membuatnya gelisah.

"Ah sial, gara gara cewe tadi gue jadi gak tenang gini" kesal nya sambil mengacak rambutnya kasar.

Jam menunjukkan pukul delapan malam, sebentar lagi pasti akan ada salah seorang anggota keluarganya yang datang ke kamarnya untuk menyuruh makan malam.

Dan benar saja.
tak lama kemudian pintu kamarnya di ketuk. lalu abang dari Devarel masuk.

"Astagfirullah. Lo kenapa sih Dek, dari tadi perasaan aneh banget"

"Lo lagi jatuh cinta ya?" tebak Sadam yang merupakan abang satu satunya Devarel.
"Sok tau Lo bang! mana ada." elak nya tanpa berpikir lama.

"Ya udah sih santuy. Jatuh cinta juga gapapa kok" sahut Sadam terkekeh pelan.

"Tapi.gue.gak.lagi.jatuh.cinta."
Katanya dengan penekanan di setiap kata. Devarel beranjak dari tempat tidurnya lalu berjalan menuju pintu.

Hal itu tidak disadari oleh Sadam karena untuk saat ini Ia sedang memikirkan sesuatu yang berat, entahlah hanya Sadam yang tau.

"Dek"
"Dev,emangnya Lo jatuh cinta sama cewek?"
"Wah harus kasih tau bunda nih"
"Coba tebak gimana reaksi bunda pas tau Lo pac--"
"Yeuu si kamvret!! Gue daritadi ngomong sendiri gitu?"
Kesal dengan Adik nya itu, Sadam lalu keluar dari kamar Devarel.
Ia tau pasti saat ini Devarel telah duduk manis di meja makan. lihat saja, tunggu saja pembalasan dari Sadam.

Devarel, anak laki-laki kedua dari 3 bersaudara. Di sekolahnya terkenal dingin, ketus, dan jutek.
Tapi Devarel di rumahnya sangat manja, apalagi jika dengan bundanya.

Saat ini Ia menginjak kelas dua tingkat SMA atau lebih jelasnya kelas sebelas. Ia bersekolah di SMA Senapati, satu sekolah dengan Cava.
Namun baik Cava maupun Devarel, tak ada yang saling mengenal satu sama lain. bahkan mereka tidak tau jika berada di sekolah yang sama.

Ngomong ngomong soal Cava,
Ia sebenarnya juga perempuan manja. hanya saja di sekolahnya terkenal gilanya.
Ia itu badgirl, primadonanya Senapati.

***
"Bun, tau gak bun" suara Sadam terdengar dari arah meja makan.
Devarel berdecak sebal.
pasti setelah ini Sadam akan berbicara yang tidak tidak tentangnya.

"Ya enggak lah Dam, kamu kan belum kasih tau" balas bunda seraya mengambilkan nasi untuk ayah.

"Iya bun, ini Sadam baru mau kasih tau, pokoknya ini tuh beritanya mantap jiwa banget bun, yah"
"Ada apa sih Bang? kok kayaknya kamu heboh banget" ayah ikut menimpali.

Sadam belum menjawabnya,Ia melirik ke arah dimana Devarel berada. yang di lirik sedang sibuk bercanda dengan adik bungsu perempuan nya di meja makan itu. sementara sang adik yang tak lain tak bukan adalah Sheva, terlihat sedikit kesal karena ulah abangnya itu karena terus saja mencubit pipi tembam nya.

"Ehm," berdehem pelan sebelum melanjutkan kata kata yang akan Ia sampaikan. Sadam tentu semakin membuat penasaran Ayah dan Bundanya.

"Sadam bisikin aja deh Yah, Bun"
lalu Sadam membisikan ucapan nya kepada Ayah dan Bundanya. takut Devarel dengar, bahaya nanti.

Tak lama setelah Sadam memberi tahu Ayah dan Bundanya melalui bisikan.
terdengar teriakan melengking yang tak lain adalah dari Bunda.
Ia shock, bingung, heran,   terdengar alay memang. tapi Ia benar kaget mendengar apa yang disampaikan Putra sulungnya tadi.

"Dev," panggil Risa.
Devarel yang terpanggil pun menghentikan aksi menjaili adiknya. "apa Bunda ku sayang" balas Devarel manja.

"Kamu pacaran Dev? kenapa gak pernah bawa pacar kamu kerumah? sejak kapan?" tanya bunda beruntun.
Devarel tentu membelalakan matanya. Apa apaan ini kenapa Ia dituduh punya pacar, dekat dengan perempuan saja jarang.

Devarel yakin ini pasti ulah abang kesayangannya itu.
Sadam hanya menyengir sembari memberikan V sign ketika Devarel menatap curiga ke arahnya.

"Bener Dev? kamu pacaran?" Ayah dan Bunda kompak mengatakan pertanyaan itu.
Dengan cepat Devarel menjawab.

"Engga Yah, Bun. abang tuh yang suka nya ngada ngada. Dev enggak pacaran."
"Kalo pacaran, jangan lupa bawa ceweknya kerumah Dev, kenalin sama keluarga" tambah Bunda.
"Dev deket sama cewek aja enggak Bun"

Sheva yang sedari tadi menyimak lantas ikut berbicara.
"Bunda.." Panggil nya manja.
"Ya sayang, sheva sudah lapar ya?"
Sheva menggelengkan kepalanya.
Tak lama Ia bertanya,

"Bun, pacalan itu apa sih?"









5/2/20
Dapet feel nya gak?masih belum ya pasti hiks author amatir ini masih amatir jadi belum bisa bikin cerita yang bisa bikin pembaca nya greget,baverrrrr.eittss tunggu!emang ada yang baca?ga ada hiks/usap pundak sendiri/


Salam hangat,
Wandaaa:))





















IG: @nra.wand_

REGRET✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang