BAB VIII

12 1 0
                                    

Rombongan keluarga besar tuan Wang telah tiba didepan pintu gerbang kediaman Haocun. Begitu banyak orang yang ikut hadir dalam rombongan itu. Meskipun hari ini hanya acara pertunangan saja, tapi persiapan yang dilakukan keluarga Wang sangat luar biasa.

Terlihat jelas kalau pertunangan ini sangat amat dinantikan oleh keluarga Wang. Terutama bagi nona Qixuan sendiri.

Nona Qixuan telah mengagumi Haocun sejak lama. Meskipun rumor tentang sikap Haocun yang dingin, tidak berperasaan, bahkan terkadang sangat sadis adalah kenyataan, namun hal itu tidak membuat nona Qixuan takut dan gentar. Semakin hari nama Haocun malahan semakin terukir jelas di hatinya. Ia sangat mengagumi Haocun.

Dan pada saat Qixuan bertemu untuk pertama kalinya dengan Haocun, tanpa disengaja, ketika Haocun sedang mengunjungi kediaman keluarga Wang untuk mendiskusikan urusan penting dengan tuan Wang, Qixuan makin jatuh cinta.

Sikap Haocun yang acuh tak acuh membuat wajah kaku Haocun terlihat semakin tampan. Ketampanan dan kharismatik seorang Haocun tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.

Haocun begitu indah.

Tahun ini, umur Qixuan telah memasuki usia dimana seorang wanita sudah pantas untuk menikah. Tanpa berlama-lama lagi, Qixuan langsung mengambil inisiatif untuk mengajukan lamaran pernikahan kepada Haocun yang sudah lama diimpikannya.

Ia sangat menginginkan Haocun menjadi pendamping hidupnya. Menghabiskan sisa umurnya bersama orang yang paling dicintainya.

Meskipun awalnya tuan Wang menentang ide Qixuan untuk mengajukan lamaran pernikahan, tapi Qixuan bersikeras terhadap keinginannya. Ia tidak mau menikah jika bukan dengan Haocun.

Perdebatan selama beberapa hari tidak mampu mengurungkan niatnya. Ia tetap memilih Haocun.

Tuan Wang yang semakin tua, tidak punya cukup banyak tenaga untuk terus berdebat dengan putri semata wayangnya itu. Meski terlalu beresiko menjadikan Haocun sebagai menantunya, tapi beliau juga tidak ingin membuat putrinya terus bersedih.

Dengan berat hati, akhirnya tuan Wang menyutujui keinginan Qixuan. Sungguh sangat memalukan mengajukan lamaran pernikahan lebih dulu. Bagaimanapun juga beliau adalah seorang Wang. Salah satu keluarga terpandang di lembah neraka. Salah satu keluarga yang ikut berjasa dalam pertarungan pertama melawan aliran baik, membantu pemimpin pertama aliran jahat untuk mendapatkan kemenangan.

Mereka bukanlah keluarga biasa. Seharusnya Haocun lah yang lebih dulu mengajukan lamaran pernikahan untuk putrinya bukan malah sebaliknya. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Beliau tidak bisa berkomentar apa-apa lagi. Ia tak ingin Qixuan berpikiran pendek.

Namun tuan Wang sedikit puas dengan sikap Haocun. Ia menerima lamaran itu, meskipun baru bertunangan. Sudah seharusnya seperti ini, ia harus tau diri. Beliau jadi sedikit menghormati Haocun.

Tidak buruk juga menjadikan Haocun sebagai menantu. Itu hal yang bagus malahan. Anak mereka akan menjadi pemimpin aliran jahat berikutnya. Dan anak mereka adalah cucunya. Wilayah kekuasaan tuan Wang akan semakin besar di masa depan nanti.

"Kita sudah sampai tuan". Kata salah seorang pengawal tuan Wang ketika kereta kuda yang membawa mereka telah berhenti didepan pintu gerbang ketua klan mereka.

"Ayo kita keluar". Kata tuan Wang kepada Qixuan dan istrinya sembari membuka tirai yang menutupi kereta kuda.

Qixuan menggenggam tangan ayahnya sebelum ia turun. "Terima kasih ayah". Tutur Qixuan tulus.

"Ayah mengerti". Tuan Wang menepuk tangan anaknya seolah sedang menenangkan.

Nyonya Wang pun tersenyum bahagia melihat adegan itu. Ia masih belum percaya kalau hari dimana putri semata wayangnya akan 'diambil' orang telah tiba. Meskipun baru bertunangan tapi putrinya telah dipilih oleh kandidat paling diinginkan di lembah ini. Siapa yang tidak bahagia coba?

CINTA SEINDAH MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang