Jennie Pov ( Chapter 1 )

140 14 0
                                    







        Suara bantingan pintu itu masih menggema ke arah kamarku aku hanya mampu menangis. Ini memang kesalahanku. Aku merusak kebahagiaan orang lain aku merusak kebahagiaan keluargaku sendiri. Suamiku dan sahabatku mungkin sekarang sangat membenciku. Bahkan anakku terlihat jijik melihatku. Aku menyesal. Tapi mungkin adalah karmanya.



      Aku bangkit dari tempatku menangis kubuka pintu kamarku. Ini sudah malam tapi penerangan dikamarku nampak tak dihidupkan. Aku berjalan menuju stopkontak setelah seluruh lampu menyalah aku mendapati suami sedang terduduk lesu di sofa ruang tamu. Kulihat dia menangis. Aku malah tak tahan dan akhirnya aku mendatanginya dan bersujud. Aku meminta maaf padanya.



"Maafkan aku! Tapi sungguh aku tak pernah melakukan apapun dengan Taehyung hiks... hikss... aku hanya khilav. Kau tak pernah ada untukku kau selalu mengurusi note note lagumu yang membosankan itu daripada diriku. Kumohon maafkan aku. Aku menyesal!!" Kata kata itu yang hanya mampu keluar.


"Akhirnya kau menyadari kesalahanmu! Siapa disini yang kau rugikan. Banyak jenn.. mungkin bisa menahan tidak membunuh pria itu.. tapi lihatlah kenapa kau tega pada Sesyl yang bahkan tak pernah memiliki salah sedikitpun padamu.. bahkan dia menganggapmu adiknya sendiri.. dimana hatimu jenn!!" Suga dengan nada tinggi.



"Hiks hikss.... maafkan aku. Aku berjanji akan mendatanginya dan minta maaf.. tapi kumohon kamu maafkan aku..." mohonku pada suamiku.

"Aku sangat mencintaimu jenn.. bahkan melebihi note note membosankan itu.. aku melakukan itu juga demi dirimu.. aku mungkin menurutmu salah disini tapi percayalah setiap aku bekerja aku tak fokus.. selalu memikirkanmu dan Yonnie!" Sabar suga ..



Aku malah kalap menangis tak karuan setelah mendengar suamiku berkata seperti itu aku bahkan tak pernah sedikitpun berfikir bahwa dia seperti ini hanya karena aku. Aku menyesal.


"Kesinilah!" Diaraihnya diriku kepelukannya. Kenapa aku baru sadar bahwa aku memiliki suami yang berhati malikat seperti dia Ya Tuhan. Ada apa denganku.

"Suga aku mencintaimu maafkan aku" kataku seraya menenggelamkan kepalaku pada dadanya.



"Aku juga mencintaimu besok kau harus meminta maaf pada Sesyl. Karna kesalah pahaman ini" kata suamiku. Aku hanya mengangguk dan mengeratkan pelukanku padanya. Pelukan yang candu menurutku.





.
.

WhoAreYouBack?[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang