" Semesta aku sangat rindu, rindu senyumnya"Dipenghujung hari, aku duduk bersandar di teras rumahku. Dengan kursi yang entah sudah berapa lama usianya itu. Mungkin sudah 10 tahun karna ukiran dan warnanya sudah sering terlihat usang. Tiap bulan ayahku pasti melakukan perombakan hingga membuat kursi ini terlihat lebih baru dari pada sebelumnya yang usang karna faktor umur.Wajar ini merupakan kursi kesayangannya, ia akan merawat kursi ini sekuat tenaga seperti merawat dirinya sendiri.
Namaku Reina Andriana, aku tinggal bersama kedua orang tuaku dan satu orang adik. Aku tak terlahir dari keluarga kaya, semua serba tercukupi. Aku sangat bersyukur sudah dilahirkan kedunia ini dan mendapatkan keluarga yang harmonis. Terimakasih tuhan.
Sembari duduk, aku menikmati sebuah teh hangat yang amat sangat enak buatan ibuku. Ditemani dengan suara rintikan hujan yang menemaniku. Minggu ini terasa amat sangat panjang. Tak seperti minggu-minggu lalu. Mungkin karna aku tak melihat keindahan parasmu. Ah, ingin sekali rasanya aku selalu berada disampingmu. Tapi kali ini takdir tak ingin berpihak kepadaku. Semesta aku sangat rindu, rindu senyumnya. Segeralah pulang wahai prajuritku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Cerita Tentangmu
Romance"mengenalmu merupakan salah satu bukti kasih sayang Tuhan yang ia berikan pada orang penuh dosa sepertiku." . . . . Ini untukmu. Untuk kisah yang sedang kita jalanin bersama. Semangat, kali ini kau sedang berjuang untuk masa depan. Aku akan selalu b...