Sebuah Cerita Tentangmu

Epilog

Saat ini aku sudah mulai terbiasa. Terbiasa dengan ketiadaanmu di sisiku. Walau memang terkadang menangis masih saja kulakukan. Tapi tak separah saat pertama kau pergi menjalani pendidikanmu. Pintaku padamu saat ini, kau harus sehat selalu.
Kau adalah lampu jalanku. Dimana saat kau menyala, aku merasa hangat berada didekatmu. Karena cahaya yang kau miliki mampu membuatku hangat dan membuat aku tau kemana aku harus melangkah. Tetapi jika kau redup kau akan membuatku takut,  membuatku tak tahu kemana aku harus pergi.

"Hari demi hari kami lewati, tanpa pernah terlewatkan rasa rindu ingin bertemu, kau akan merasakan pait nya dalam perjuangan ini, rasa sedih, rasa hampa, tidak ada ruang untuk kesenangan, aku tidak tahu dimana dan kapan kita akan menemukan letak kebahagiaan, kuharap kau akan lebih bersabar dengan semua ini, lebih bersyukur, dan kuharap kau mau berjuang bersamaku sampai kami menang, kau tidak akan pernah sendirian, aku akan selalu bersamamu, dalam diamku, aku selalu memperhatikanmu, kau adalah bintang di hatiku, kau pemenang, kau hampir menjadi segala nya bagiku, aku memang bukan orang seperti yang kamu inginkan, aku tidak bisa bertaruh ada untuk segala nya, tapi aku berjanji untuk kesetiaan, perjuangan, pengorbanan, aku siap melakukan dan menghadapi rintangan apa yang ada di hadapanku, untuk bisa bersamamu, suatu saat nanti aku memang akan berada jauh darimu, tapi itu hanya ragaku, tetapi hatiku, tetap berada disini, berada bersama orang yang aku cintai saat 9 tahun yang lalu, kau satu satu nya, dan akan selalu menjadi satu satu nya di hidupku, kuharap dengan ini kau akan lebih mengerti, kata dari hatiku paling dalam, sungguh, aku begitu sangat sangat mencintaimu.
Dalam perjuangan ini, aku sangat bahagia, aku bahagia, karna aku berjuang bersama dengan orang yang sungguh sangat sangat Aku cintai. " Ucap Arka padaku lewat pesan yang dikirim olehnya pagi tadi.