Tiga

3 2 0
                                    

 
"Tuhan benar setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Dan kali ini perpisahan sedang merundungiku."

Saat aku terbangun aku sudah tak lagi memikirkan apa yang sedang terjadi. Aku bangun karna Adzan Subuh berkumandang menandakan waktu sholat tiba. Aku mengambil wudhu lalu sholat di kamar. Ibu bilang dalam keadaan apapun kamu, dalam suasana apapun sholat tak boleh ditinggalkan. Jika kau meninggalkan sholat maka kau juga meninggalkan rezekimu.

Setelah sholat aku siap-siap untuk berangkat sekolah, dengan mengenakan pakaian merah putih diiringi topi dan dasi yang sudah menempel di badanku ini. Aku berpamitan lalu setelah itu pergi.

Upacara adalah hal yang sangat aku tidak sukai. Malas sekali jika harus berdiri berjam-jam hanya untuk mendengarkan amanat dari guru. Aku sering mengumpat agar upacara ini cepat diselesaikan agar aku bisa tidur di dalam kelas, karna pelajaran pertama di hari Senin sering sekali kosong tak ada guru
Upacara pun selesai,  aku langsung diajak oleh sahabatku Siska untuk pergi ke kelas. Kelasku sangat jauh dari lapangan,  aku perlu menaiki tangga terlebih dahulu.

"Udah upacara harus naik tangga pula" keluh Siska sambil menggenggam tanganku karna takut hilang akibat keramaian siswa yang lain.

"Sabar sabar" Ucapku agar Siska berhenti mengeluh. Karna aku juga lelah sekali, tidah tahu mengapa. Seketika ucapan Arsya terdengar dan membuatku ingat kembali. Hal itulah yang menyebabkan hari ini aku lebih lelah dari biasanya.

"Ini bukan hal yang penting , aku pasti bisa lupa,  mungkin hanya perlu beberapa hari lagi agar bisa melupakannya. "  Ucapku dalam hati meyakinkan diri.

Setelah itu aku masuk kelas dan ternyata guru yang jarang masuk itu tiba-tiba hadir. Seisi kelas riuh akibat hal ini.  Dan belajar pun dimulai bersama harapanku yang pupus karna tidak bisa tidur di dalam kelas.

***

Bel pulang berbunyi, menandakan sudah waktunya untuk pulang. Aku pun pulang ke sekolah tempat Ibuku mengajar.

Biasanya memang seperti itu,  aku jalan kesana sendiri. Untuk anak kelas 5 Sekolah Dasar itu hal yang biasa mengingat jarak antara sekolahku dengan Sekolah ibuku itu tak terlalu jauh. Bila aku sedang malas untuk pulang kesekolah ibuku, aku pulang kerumah nenekku, tak begitu jauh hanya ditempuh 5 menit saja jika menaiki ojek.

Untuk hari ini aku memutuskan untuk pulang ke rumah nenek. Sudah lama aku tak berkunjung. Mungkin sekitar seminggu yang lalu aku menemui Nenekku itu.

Tiba dirumah nenek aku langsung disuruh makan. Tanpa penolakan aku pun langsung mengiyakan, karna perutku juga sudah mulai demo agar segera diberi asupan. Aku makan dengan lahap karna masakan buatan nenek adalah makanan yang sangat lezat,  melebihi koki di hotel bintang 5.

Jika sudah makan aku biasanya bermain dengan Serna. Dia temanku juga,  usia kami pun sama. Aku sering bermain denganya jika sedang dirumah nenek. Ada satu hal yang aku tak suka padanya, dia begitu cengeng dan sangat manja. Kadang sifatnya juga menjengkelkan,  tapi dia baik. Aku sangat senang bermain dengannya walau tak jarang kami bertengkar karna hal yang tak terlalu penting.

Aku bermain dengan Serna sembari menunggu dijemput oleh ayah atau ibuku. Hal yang sering kami lakukan saat bermain adalah memainkan boneka. Saat itu permainan boneka sangat menyenangkan, tak ada gadget yang menjajah kami dulu. Aku dan Serna hanya fokus pada boneka masing-masing. Tertawa dan berbicara dengan boneka seakan-akan boneka itu benda hidup yang dapat berbicara. Sangat mengasyikan. Akibatnya ingatanku dengan Arka pun ikut terlepas akibat tawa sumringah yang aku keluarkan saat bermain. Tak terasa haripun mulai petang, kami menyudahi permainan dan pulang. Beberapa menit kemudian aku pun di jemput oleh ayahku.

Setelah berpamitan dengan nenek, aku kembali kerumah diiringini dengan kembalinya ingatan perasaan pada Arka. Seakan-akan hal itu tak akan lepas dari pikiranku.

***

Setibanya di rumah. Aku mandi lalu setelah itu menyelesaikan tugas. Ada pekerjaan rumah yang harus kukerjakan. Jika tidak pasti Pak Amar, guru matematika yang terkenal garang itu memarahiku. Dia akan memarahi siapa saja yang tidak patuh pada aturannya. Makanya setiap ada tugas dari beliau, setiba dirumah semua siswa yang mendapatkan tugas tersebut langsung mengerjakan. Alasanya hampir sama, yaitu takut.

Tak terasa, jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Benda itu seperti memaksaku untuk mengistirahatkan otakku ini. Aku pun merebahkan seluruh badan di atas kasur yang amat nyaman milikku. Lelah sekali rasanya. Tak lama aku pun terlelap.
Sunyi. Itu yang kurasakan saat aku sudah terlelap. Aku tak tahu dimana aku berada sekarang. Seperti ruang kosong putih yang menyelimutiku kali ini. Aku tak tahu sedang dimana  dan apa yang kulakukan sekarang?  Yang aku ingat,  terakhir aku sedang tidur diatas kasur empukku. Tapi mengapa sekarang aku di tempat yang tak kukenal?. Dikejauhan aku melihat seseorang yang sedang berdiri. Dia membelakangiku. Dilihat dari belakang, tampaknya seperti perempuan. Aku menyipitkan mata,  Agar bisa melihat siapa perempuan itu. Dan sepertinya aku mulai menyadari bahwa aku mengenali siapa pemilik punggu yang kulihat itu.

***

Suara mobil ambulan terdengar di pekarang rumah neneku. Bibiku meninggal akibat sakit yang dideritnya. Ternyata mimpi semalam ada kaitannya dengan hari ini. Perempuan yang ada dalam mimpiku itu adalah Bibi, adik dari ibuku. Aku tak menyangka hal ini terjadi. Mengapa ia pergi meninggalkan kami dengan sangat cepat. Suara tangis terdengar di telingaku.  Aku pun tak kuat melihat semua orang yang kusayang menangis. Tak terasa air mataku pun ikut jatuh saat melihat mereka menangis. Tuhan benar setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Dan kali ini perpisahan sedang merundungiku.

Keranda pun diturunkan dari mobil yang mengeluarkan suara bising itu. Diikuti turunnya bibiku yang sudah diselimuti kain putih. Kami berdoa dengan suara serak akibat menangis. Tanah sudah menutupi seluruh badan bibiku itu. Dan akupun berpamitan kepadanya untuk terakhir kali. Semoga kau ditempatkan di sisi tuhan. Selamat tinggal bibi.

Sebuah Cerita TentangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang