PART 3

985 65 1
                                    

Keempat orang itu akhirnya sampai di depan gerbang Museum yang menjulang tinggi itu,perjalanan setelah satu jam di tengah badai berjalan kaki. “Ayolah,kita disini bukan untuk memandangi Museum ini dari luar!” Steve menepuk pundak Sam. Mereka memutuskan untuk kedalam.

Mereka menaruh tas mereka di tempat pemeriksaan,sebenarnya tidak boleh datang dengan keadaan kuyuh seperti ini. Namun para penjaga mengerti mengapa sebagian pengunjung menjadi basah seperti ini,alhasil setiap pengunjung di berikan handuk sembari menikmati keindahan isi Museum ini.

Prim,Sam serta Steve masih berdiri di dekat pintu masuk. Sedangkan Blue terus berjalan dengan handuk yang sedang mengeringi rambutnya. Sesuatu menarik perhatian Blue,Ia membulatkan matanya. “ITUU…”

Merasa bahwa alert telah berbunyi,Sam,Prim dan Steve segera menghampiri Blue. Ia menatap kearah yang sama dengan Blue,”Mutiara! Tapi banyak orang disini!” Prim menggerutu sebal.

“Kalau begitu,kau harus membuat semua orang pergi dari sini…” Sam bergumam kecil.

“Aku punya ide! Aku akan menjaga sisi selatan,Prim sisi barat dan Sam disisi Timur. Blue,kau harus cepat mengambilnya,jangan membuat kekacauan,okay?!” Steve baru saja akan pergi,dengan cepat Blue mengencangkan suaranya sehingga mereka dia dan menghadap kepadanya.

“Kenapa aku?”

“Kau yang menemukannya.” Jawab Steve dengan mudah.

Blue berdecak kesal,Steve dan yang lainnya berjaga-jaga. Posisi sudah aman saat ini,Blue mendekat secara perlahan mendekati maha karya lukisan dunia yang terpampang di depannya di lapisi oleh kaca anti bencana dan anti peluru.

Blue melirik keadaan di sekitarnya,ia membuka pintu yang ada di dekatnya dan masuk ke dalam ruangan tersebut. Itu bukanlah ruangan dimana sembarangan orang bisa masuk. Lukisan itu di lindungi oleh passcode untuk membukannya.

Blue menutup matanya,ia berfikir. Huruf-huruf berantakan terbang di udara,sampai akhirnya huruf itu tersusun menjadi suatu kata. “Leonardo1878” Blue memasukan kode itu dan warna hijau bertuliskan ‘Open’ terpampang di atas passcode.

Blue membalik lukisan tersebut dan mengambil mutiara yang ada disana,cukup sulit. Hampir seluruh lukisan di Galery ini adalah 3 Dimensi,jadi jangan sampai mata anda menipu fikiran anda jika datang ke tempat ini.

Blue berhasil mengambil mutiara itu dan mengembalikan semuanya seperti awalia menutup pintu dan memberi aba-aba ketiga temannya agar mereka berkumpul. Keempatnya berkumpul sambil berjalan beriringan seolah sedang mengobrol dengan santai,”Aku mendapatkannya!”Desis Blue. Mereka mengerti.

Keempat orang itu memakai kupluk pada jaket mereka dan menunggu taksi datang,mereka masuk dengan posisi sama seperti sebelumnya. Blue mengeluarkan tangannya dari kantung jaket dan menunjukannya pada ketiga temannya. “Busur dan anak panah,ini mili Apollo!” Blue berseru.

“Kemana tujuan anda tuan?” Supir itu berseru.

“Motel terdekat kearah New York!” Sam menjawabnya. Supir itu mengerti dan menganggukan kepalanya. Handphone milik Steve berbunyi,dengan cepat Steve mengeringkan tangannya dan mengangkat panggilan telefon dari Kaila Rumanoff,salah seorang teman perempuannya di perkemahan Demigods.

“Steve,bagaimana keadaan disana?” Perempuan itu berteriak agak cempreng.

Steve berdehem dan menjawabnya dengan dingin,”Kami berhasil mendapatkan mutiara Apollo!”

“Ah,baguslah kalau begitu! Suasana di perkemahan memburuk,sepertinya protector tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi. Jika protector rusak,kemungkinan perkemahan ini akan sama saja seperti dunia luar. Ketiga dewa itu sangat marah sepertinya,kalian harus cepat menemukan sisanya!”

“Aku mengerti,aku akan menutup telefonnya.” Tutt tutt—

“Apa katanya?” Sam bertanya. “Keadaan perkemahan semakin memburuk.” Jawab Steve dengan jujur. Taksi berhenti dengan mendadak,semua orang hampir saja menabrak di depannya. Suara klakson berlantun di sekitar sini,seperti biasa…kemacetan.

“Apa yang terjadi? Kemacetan?” Prim bertanya.

“Of Course,This is New York City!” Supir itu berseru. Kemacetan selalu terjadi di kota besar ini,namun ini sudah sekitar jam 7.30 malam waktu setempat,seharusnya kemacetan tidak separah saat ini.

“Sam,gelangmu menyala!” Prim berseru.

Sam segera menaikan lengan bajunya dan benar! Keluar cahaya dari gelang tersebut. Gelang yang di beri oleh Zeus untuk putranya,Zeus tahu benar kalau ia mempunyai banyak musuh yang berkeliaran disini,Zeus hanya takut musuhnya itu melukai anaknya,jadi Zeus membuat gelang yang akan menyala jika bahaya akan datang. Dan terang gelapnya sinyal itu tergantung dengan bahaya yang akan datang tersebut.

“Sam memberikan sejumlah uang kepada supir tersebut,kami berhenti disini! Bisa kau tunjukan dimana motel tersebut berada?”

“Kau hanya perlu berjalan 100 meter dari arah kiri mu.”

“Kita turun sekarang!” Ucap Sam yang langsung memasang kupluknya,ia keluar dari taksi tersebut. Ketiga orang itu mau tak mau mengikuti. Sam berjalan ke pinggiran jalan,ketiga orang itu membuntuti,Prim di bagian paling belakang yang memegang mutiara tersebut.

Sam tidak tahu apa yang akan terjadi,tapi hatinya terus gelisah. Harry Edward Styles mengawasi orang-orang itu dari belakang,ia mempercepat langkahnya dengan membetulkan samara pada wajahnya.

Harry sudah berada di belakang Prim. merasa kegelisahan,Prim segera membalikan tubuhnya,namun orang itu segera menarik Prim dari barisan “Bl—“ mulutnya di bekap saat ia berusaha berteriak,namun ketiga orang itu segera membalikan tubuhnya.

Prim merogoh kantung jaketnya dan segera melempar mutiara tersebut,Steve dan Sam segera berlari menolong Prim. Tak ada satupun warga New York yang menyadari hal ini. Harry melepas tangannya dari mulut Prim dan menatap kedua orang yang tak jauh darinya,ia mengisyaratkan dari tangannya. Awan hitam muncul dan sedetik juga menghilang,Prim dan orang misterius itu menghilang.

Blue berlari dengan membawa mutiara tersebut,nafasnya terengah,”Dimana Prim?”tanyanya polos. Steve menundukan kepalanya dan Sam masih betah dengan keheningannya, “DIMANA PRIM??!!” Blue berteriak.

“Seseorang yang tak kita kenal menculik Prim!” Sam menjawab dengan sedikit mengencangkan suaranya.

“APA?” Blue terkejut mendengar ini, “B-bagaimana bisa ini terjadi?”

“Saat kami mencoba menolongnya,Pria itu menggunakan sihir. Mereka menghilang begitu saja.” Steve menjawab.

“Pria itu akan datang lagi,kau tidak perlu takut. Ini sudah malam,aku tidak mau hal ini terjadi lagi. Kita harus menginap sementara!”

=== TBC ===

WAR OF GOD : War Of GodWhere stories live. Discover now