PART 14

608 44 4
                                    

PART 14

“Silahkan saja,rasakan ini!” ROARRR,Hydra menyemburkan nafas apinya. Harry segera berlindung dengan tamengnya. BLUSHHH. Api itu menghilang, air membasahi tempat ini bagaikan hujan deras.

Harry terjatuh karena lemas, ia menggunakan sihirnya untuk mengikat Hydra dengan rantai besi seperti adegan Naga yang di hukum oleh Evil Queen dalam film Rapunzel. Berulang kali Hydra mencoba menyemburkan nafas apinya, namun yang keluar hanya asap-asap kecil.

Pedang serta rompi besi Harry menghilang,begitu juga dengan yang lainnya. Harry bersandar pada dinding sambil memegang dadanya, nafasnya terengah seperti penderita asma. “AWWWHHH!” Ia berteriak kesakitan.

-----

Dilain tempat.

Blue dan Prim berhasil menemukan ketiga mutiara itu, mereka berdua bertemu dengan Steve dan Sam di persimpangan sebelumnya. “Kau tidak bersama Harry?” Tanya Prim kaget.

“Aku fikir kau bersamanya!” Jawab Sam tidak mau di salahkan.

“Saat Graeae dan Hydra mengejar kami,aku ingat! Harry mengatakan bahwa ia akan mengalihkan Hydra!” Prim segera menutup mulutnya. Raut wajahnya terlihat sangat khawatir. “Apa yang harus kulakukan? Apa yang terjadi dengan Harry?” Prim mengigiti kukunya khawatir.

“Prim,kau harus tenang. Harry,dia terbang menuju kearah sana bukan? Kita harus segera mencarinya!” Blue menenangkannya. Semuanya setuju dan berjalan ke tempat dimana Harry berada.

Sam menginjak percikan api di bawahnya dengan sepatunya agar padam. Prim berlari ke kanan,semuanya membuntuti. “HARRY!” Prim berteriak setelah melihat Harry yang tergeletak lemas di ujung lorong tempat ini. Beberapa patung telah meleleh karena Hydra yang menyemburkan apinya. Terlihat juga Hydra yang di ikat dengan rantai besi tak jauh dari sana,Hydra terlihat kuyup.

“Harry…” Prim menarik tubuhnya, membiarkan Harry di pangkuannya. Wajahnya sungguh pucat,namun tak ada luka bakar ataupun luka lainnya di tubuh Harry,ia hanya terlihat basah. “Harry,wake up! Are you okay?” Mata Prim mulai berair. Prim terus menggoyangkan tubuhnya dan sesekali menampar pipinya.

“Oh,Hai Prim,Hai Sam.”Gumamnya sadar. “Aku tidak apa-apa,Prim. Kepalaku hanya berat dan dadaku terasa sakit…” Sebisa mungkin Harry memaksakan tubuhnya untuk berbicara. Berdekatan dengan Prim sedekat ini justru membuat tubuhnya semakin sakit,entah siapa yang membuat peraturan konyol seperti itu. Harry memejamkan matanya tidak kuat menahan rasa sakit,Prim semakin panik.

“Blue,cepat telefon dokter darurat!!” Suruh Prim dengan panik.

*

Ambulance,Mobil pemadam kebakaran dan polisi datang ketempat ini lima belas menit setelah panggilan darurat dari Blue, api sudah memadam,namun Hydra masih terperangkap disana. Harry masih berada di dalam Ambulance,Prim dan Blue juga berada disana. Sedangkan Sam dan Steve menjelaskan kepada polisi kronologi yang terjadi saat itu.

Harry menggerakan tangannya,ia membuka matanya. “HARRY!” Teriak Prim senang. “Awhhh!” Harry menjerit lagi pada dadanya. “Prim,bisa kau keluar sebentar? Aku ingin berbicara dengan Blue.” Prim kaget dengan ucapan Harry barusan,namun apa boleh buat,ia mengha[us air matanya dan keluar dari Ambulance tersebut.

Harry melepas saluran oksigen yang berada di hidungnya, Blue mencoba membantu Harry untuk duduk,rasa sakitnya tidak begitu terasa sekarang. “Apa kata dokter?” Tanya Harry.

“Dia tidak tahu apa penyakitmu,Harry. Dokter hanya menjelaskan bahwa kau kaget ketika melihat Hydra,jadi kau seperti ini. Sebenarnya apa yang terjadi?”

“Aku,aku di kutuk.” Harry menundukan kepalanya, “APA? Harry,jelaskan padaku yang sebenarnya! Aku benar-benar tidak mengerti!” Balas Blue panik.

WAR OF GOD : War Of GodWhere stories live. Discover now