PART 5

844 52 8
                                    

PART 5

“Bagaimana? Aku dan Sam bisa membuat banjir di daerah ini,dengan begitu seluruh keamanan tidak akan berfungsi!” Ide gila Steve muncul begitu saja,mereka sudah mengetahui letak mutiara tersebut. Beruntungnya,di satu tempat terdapat dua mutiara.

“KAU GILA? Membuat bencana di gedung bersejarah ini? Aset serta document Negara tersimpan disini! Aku masih muda,aku tidak ingin masuk penjara hanya karena hal ini…” Blue memalingkan wajahnya kesal.

“Steve benar,Blue. Lalu bagaimana lagi? Pengawasan disini sungguh ketat!” Sam membelanya.

Blue memalingkan tubuhnya dan duduk di kursi panjang yang disediakan,ia mengguguti kukunya mencoba berfikir. Sam dan Steve duduk di samping Blue. Handpohne milik Steve berbunyi,ketika melihat siapa yang menelfon dengan cepat Steve berdiri dan mengangkat panggilannya tersebut. “Women alert!” Desis Sam.

“………….”

“A-aku dan yang lainnya baik-baik saja,kau tidak perlu khawatir.”

“………….”

“Aku tahu itu,kami akan berusaha secepatnya.” Ucapnya mengakhiri panggilan telefon,Steve menghelakan nafasnya lega. Ia teringat sesuatu.dengan cepat Steve menunjukan riwayat panggilanya,”Ini Kaila! Kau tidak perlu salah faham,dia-dia hanya memberitahuku bahwa Dewa di Olimpus semakin murka bahkan akan mengutuk Bumi jika kita tidak cepat mencarinya.” Steve menjelaskan dengan tergesa-gesa.

Blue berdiri di depannya,”Kau ini kenapa? Aku tidak akan salah faham,lagi pula bukan urusanku untuk mengetahui siapa yang menelfonmu.” Blue menatap Sam,”Aku setuju! Hanya saja,jangan merusak document penting Negara! Kalian hanya perlu membuat para penjaga dan pengunjung lainnya berlari keluar.

Sam tersenyum puas,sementara Steve masih kesal karena perkataan Blue. Steve hanya ingin menjelaskan bahwa ia dan Kaila tidak ada hubungan spesial. Just it!

Sam duduk setengah badan dengan tangan kanan ke langit dan tangan kiri ke bumi,ia menutup matanya. Sementara Steve meregangkan kedua tangannya lurus keatas. Suara petir terdengar menggelegar,Blush! Air keluar dari pipa kecil yang di gunakan  ketika keadaan darurat seperti kebakaran.

Air terus berjatuhan seperti hujan hampir di setiap titik tempat ini,Para penjaga berlarian dengan walkie talkie di tangannya,”Pipa mengalami kebocoran!” suara yang terdengar setengah berteriak.

Alert peringatan  telah berbunyi menyuruh seluruh pengunjung dan penjaga di tempat itu untuk pergi keluar. beberapa CCTV di sudut terkena air kebocoran pipa,Seluruh orang berlarian keluar,tempat ini menjadi sepi.

Tak ada orang lagi,Steve mengambil pot bunga di dekatnya dan melemparnya kearah kaca pelindung Perjanjian Benjamin Franklin. Tak ada respon hanya pot bunga itu saja yang rusak membuat pecahan-pecahan beling tajam di bawahnya. Sam melemparkan patung kepala Abraham Lincoln dan sukses membuat kaca pelindung pecah.

Dengan cepat Sam mengambil mutiara itu dan melarikan diri bersama temannya,mereka mengambil tas mereka di meja penjaga dan berjalan santai ketika keluar. setika sudah diluar,ketiga orang itu  mempercepat langkahnya dan pergi menjauh dari New York.

*

“Mari kita naik Bus umum!” Steve mengajaknya,kedua orang itu diam seolah mengatakan bahwa mereka tidak ingin,”Kita harus cepat! Dan uang kita tidak akan cukup jika harus menaiki taksi terus menerus…”

“Ah,baiklah! Kita naik bus umum!” Ucap Sam mau tak mau.

Mereka memutuskan untuk menaiki Bus umum untuk sampai ke Perpustakaan Kongres Amerika serikat, Blue duduk dikursi antara Steve dan Sam. “Mutiara milik Aphrodite dan Artemis!” Serunya.

Televisi mengganti progam lain secara tiba-tiba,itu berita darurat!

“Baru saja terjadi kejadian di White House,Amerika Serikat. Ketiga remaja membuat kekacaua,belum di ketahui pasti siapa mereka. Namun ketiga remaja ini sedang dicari oleh Petugas keamanan Amerika. Dua laki-laki dan satu perempuan,menggunakan pakaian seperti yang anda lihat. Tidak ada arsip Negara satupun yang hilang,namun belum di ketahui apa motif dari mereka memecahkan kaca pelindung Perjanjian Benjamin Flanklin dengan Pot bunga dan Patung Kepala Mantan Presiden Abraham Lincoln. Bagi anda yang mengetahui siapa mereka,harap melapor pada Keamanan di sekitar anda. Saya menyampaikan berita darurat langsung dari tempat kejadian.”

Seluruh penumpang di Bus menjadi berisik etelah mendengar berita ini. Sam,Blue dan Steve membeku menelan ludahnya di tempat. Mereka kini telah sukses menjadi Buronan,orang yang paling dicari di Amerika.

Sam membuka jasnya,begitu juga dengan Steve. Blue menguncir rambutnya menjadi satu ikatan dan menggunakan jaketnya untuk menutupi Dress putih yang dipakainya. “Kita menjadi buronan…” lirih Blue ketakutan.

“Shht! Jangan mengatakan hal itu disini,aku akan membuang jas ini ketika kita nanti sampai di tempat. Sebentar lagi hujan,jadi sulit untuk melacak sidik jari pada jas yang akan kubuang ini.” Ucap Sam berbisik.

“A-aku juga menggunakan lengan jas saat melempar pot itu,t-tidak perlu khawatir.”

*

Steve dan Sam segera membuang jas yang baru mereka beli setelah turun dari Bus umum,mereka bertiga berlari kecil untuk masuk ke Perpustakaan umum terbesar di Amerika serikat. Hujan dengan intensitas sedang terus berjatuhan.

Penjaga perpustakaan memaklumi para pengunjung,karena ini musim hujan jadi diizinkan masuk dengan baju basah. “Kalian berdua pergilah mencari lebih dulu,aku akan ke toilet untuk mengganti pakaian.” Ucap Blue,Sam dan Steve mengerti dan meninggalkannya.

-----

Di lain tempat.

Matahari baru saja bangkit dari lelapnya,namun Prim masih tertidur di kursinya,bajunya saja bahkan mengering sendiri setelah sebelumnya basah terkena hujan. Harry datang keruangan dan melihat Prim yang masih tertidur pulas.

Harry menaruh roti isi daging,kentang goring,serta air minum di atas meja. Ia mendekat kearah Prim,membukakan kaitan tali dari belakang kemudian berjalan kedepan. Harry merapihkan anak rambut yang menghalangi wajah Prim,ia tersenyum damai kemudian pergi lagi untuk keluar.

Prim membuka matanya perlahan,ia tahu kedatangan Harry. Prim bangun dan mengambil tasnya memutuskan untuk kabur,baru selangkah ia berhenti dan berputar arah. Prim menaruh makanan dan minuman kedalam tasnya,ia mengambil kayu dan cat hitam yang sudah terbuka di dekat sana. ‘Terima kasih,aku tahu kau orang yang baik…Harry!’ tulisnya di meja tersebut sebelum benar-benar pergi dari tempat itu.

Prim membuka pintu dan mengendap-endap ketika berjalan,ia menuruni tangga dan akhirnya keluar dari rumah tua dua lantai ini. Prim melihat sekeliling jalan dan pergi mencari bus untuk pergi.

Harry jelas tahu apa yang dilakukan Prim,ia sedari tadi memang menunggu Prim keluar dari rumah tua itu. Harry tersenyum kecut “Semoga kita tidak bertemu lagi…” ia menundukan kepalanya.

-----

Blue baru saja mengganti pakaiannya, ia mencuci tangannya sekaligus menatap dirinya dari pantulan cermin,ia melambatkan gerakan tangannya. Sesuatu telah mencuri perhatiannya,dua gadis di sampingnya baru saja pergi.

Blue mematikan air,dan berjalan ke belakang. Entah apa yang membuatnya sangat beruntung. TIGA! Bukan satu ataupun dua,melainkan TIGA mutiara tergeletak begitu saja di lantai sudut ujung yang hampir tak terlihat.

Blue segera mengantonginya dan keluar dari Toilet,ia tidak tahi dimana kedua temannya berada. Blue mendekat ke pagar pembatas lantai dua,”SAM…” Teriaknya.

“SHHHHTTTT!!!” Ia justru mendapat teriakan dari pembaca lainnya menyuruhnya untuk diam.

Blue segera menutup mulutnya,ia lupa tempat apa ia sedang berada. Sam dan Steve berada di lantai satu,dengan segera Blue berlari kecil kemudian menuruni tangga dan bertemu kedua temannya sekaligus keluar dari Perpustakaan ini.

“Aku mendapatkanya ketika di toilet! Demeter,Hera dan Dionysus. Betapa beruntungnya aku!” Ia tersenyum dengan senang.

DOARRRR!

Suara menggelengar terdengar mahakencang di telinga,Ketiga orang itu terkejut setengah mati.

=== TBC ===

WAR OF GOD : War Of GodWhere stories live. Discover now