SilenceSelama satu minggu Kiba di rawat di rumah sakit, Naruto hanya menjenguknya satu kali, dan itu pun hanya melihat dari jendela yang ada di pintu.
Naruto harus menjaga jarak, ingat?
Pelaku juga sudah tertangkap. Dan Minato sudah tau dalang dibalik kejadian itu.
Oh iya, Sebenarnya harusnya ada satu orang lagi yang Naruto jaga jaraknya. Tapi.
"Naru, aaa"Sasuke yang sedang membaca novel membuka mulutnya menunggu Naruto menyuapinya. Naruto pun menyuapinya.
"Manja"ucap Gaara.
Mereka sedang makan siang di atap saat ini. Dan Sasuke baru menemukan sebuah novel yang menarik menurutnya. Sehingga ia menghabiskan waktu makan siangnya untuk membaca. Naruto tidak tega jika Sasuke tidak makan, jadi Naruto menyuapinya.
Ya. Harusnya ia juga jaga jarak dengan Sasuke. Tapi apa mau dikata. Sasuke selalu menempelinya kemana-mana. Persis seperti anak ayam yang mengekori induknya. Sasuke pun jadi lebih protektif padanya. Dan... Naruto tidak terlalu keberatan. Sebenarnya.
**Masalahnya adalah...
"Naruu"Minato menghampiri Naruto dan Sasuke yang sedang bermain game di ruang keluarga bersama Deidara dan Gaara dengan membawa pisau dapur.
"Papa?"
"Berikan anak ayam itu kemari. Akan papa kebiri dia"geram Minato. Pasalnya, hari ini adalah waktunya dia dan Naruto menghabiskan waktu bersama di dapur, seperti minggu minggu lainnya. Tapi, setiap minggu itu, Sasuke akan datang dan merecoki kegiatan mereka sehingga Naruto lebih memilih bermain bersama Sasuke.
"Hee.. celemek itu tampak cocok juga di Jii-san"ucap Sasuke mengomentari celemek biru berenda yang dipakai Minato.
-sring-
Pisau itu berhenti tepat di wajah Sasuke.
"Aku tidak memintai pendapatmu, ayam sialan!"
"Uncle, jangan mengumpat"ucap Gaara menutupi telinga Naruto.
"Geez, padahal Uncle sendiri yang melarang kami mengumpat di depan Naruto."
Minato kalah, 3 lawan 1, di pojokkan seperti ini, Minato tidak kuat. dia pun pundung di pojokan ruangan dengan memainkan pisau dilantai, membentuk pola tidak beraturan.
Naruto menatap bersalah Ayahnya, waktu mereka berdua mulai berkurang sejak ia dan Sasuke dekat. Jadi, saat ia melihat jam sudah mendekati makan siang, ia memutuskan mengajak Minato untuk masak bersama.
"Papa, ayo kita masak"ajak Naruto mengulurkan tangannya dengan memberi senyum manisnya.
Minato menatap tangan Naruto dengan berkaca-kaca.
"Naruuuuu"ia pun menangis bombay sembari memeluk Naruto, mengadu betapa jahatnya Sasuke dan dua keponakannya yang berkerja sama untuk memojokkannya seperti tadi.
"Kau yakin dia ketua mafia? Tampangnya lebih cocok jadi Ibunya Naru"Tanya Sasuke pada Gaara.
"Haha, meski tampang Uncle itu uke, saat berada di Anbu (nama kelompok mafia milik Minato) tidak ada yang berani menatap wajahnya langsung."jawab Deidara.
"Uke ya..."
"Hei! Kau mau mengembat Ayahnya juga?" Tanya Deidara horor.
"Aku tidak minat sama om-om"Sasuke menatap datar Deidara. "Hanya penasaran, siapa Seme dari Jii-san"ujar Sasuke sedikit keras sehingga terdengar sampai ke dapur yang jaraknya tidak terlalu jauh dari ruang keluarga tempat mereka bermain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Silence
Fiksi PenggemarBluu ga pintar bikin summary, baca aja, kalo suka boleh di kasih vote nya, kalo ga ya gpp :) Oh iya, Naruto dkk bukan punya Bluu, punya om Masashi, Bluu pinjem aja chara si om ya Gambar cover bukan punya Bluu, punya sang artist yang udah gambar ya...