Part7

213 107 4
                                    

Reva menuruni anak tangga,sudah dengan memakai seragam sekolahnya,dan tas dipunggungnya.

"Pagi,Bu."

"Pagi,ayo makan dulu sayang."
Ucap Dania,yang sedang merapikan meja makan.

Setelah beberapa menit,akhirnya Reva menyuapkan makanan yang terakir.

TINT...

suara klakson motor terdengar dari luar.

Reva mengambil minum,dan langsung berdiri.
"Bu,aku pergi dulu ya."
Reva mencium punggung tangan ibu nya.

"Loh,kamu sama siapa?"

"Zahra Bu,noh dia didepan."

Tak lupa Reva menyalami ayahnya dan kak Reno.

"Hati-hati sayang."
Kata ayah.

Reva mengangguk dan langsung berlari menghampiri Zahra.

***


Tett...teett...teett...
Bel istirahat berbunyi.

Semua siswa bersiap-siap untuk kekantin.
Reva yang berada di disamping Zahra,sibuk mengeluh,karena Zahra belum selsai mengerjakan tugas,sedangkan cacing-cacing di perut Reva sudah berdisco kencang.

"Ayo Ra!"
Reva memegang perutnya.

"Bentar va, gue belum selesai."
Jawab Zahra tanpa menoleh.

"Ayo ra cepet!gue laper nih, lama banget si lo."
Tiba-tiba matanya beralih kearah pintu,melihat Arga dan teman nya lewat.

"Omegat,Arga."
Batin Reva,tanpa berkedip.

"Va, vaaa, revaaaaa"teriak Zahra sambil melambaikan tangannya itu di depan muka zahra.

Reva menepis tangan Zahra.
"Apaan si Lo!"

"Gue udah nih,tadi lu ngeburu-buru."
Zahra merapikan buku nya dan menaruhnya di kolong meja,lalu berdiri.

"Skuy lah,lama amat Lo."
Reva ikut berdiri.

Next kantin...

Rina dan Relita mereka sengaja pergi lebih dulu,untuk menempati tempat yang biasa mereka tempati.

Zahra dan Reva menghampiri Rina dan Relita yang sudah duduk dan sibuk menyeruput jus dihadapannya.

"Halo,guys."
Reva menyapa lalu duduk.

"Lah Zahra mana,va?"
Tanya Relita.

"Itu di belak,-"
Ucapnya terhenti,ketika menengok kebelakang,namun Zahra tak ada.

"Lah,bocah kemana."
Reva dan Relita,sibuk mencari Zahra.
Sedangkan Rina,ia masih sibuk menyeruput jus nya.

"Ekhem,lu pada kenapa?"
Tanya Rina.

"Nyari Zahra lah,lu gimana si."

"Ngapain dicari si,noh bocahnya,lagi sama David."

Rina dan Relita sontak memutarkan kedua bola matanya.
"Nyari masalah tuh anak."

"Gabisa di diemin va."

"Liat aja nanti,ayo ta kita duduk!"

Rina yang melihat kedua temannya berdecak kesal malah ngakak,ketawa.

"Hahaa,ngakak gue."

Tak lama Zahra datang.
Dan mendapat pelototan dari kedua temannya.

Syavarla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang