Chapter 3 - Gadis

103 14 3
                                    

Lanjutan

Ketika Ben sampai di kampus. Ia melihat gadis berambut merah terang duduk sendirian di kursi taman, di halaman kampus. Ben mencoba mendatanginya, tetapi dia pergi sebelum Ben sempat menghampirinya.

-skip-

Di dalam kelas - Kampus

Pelajaran telah selesai. Ben pun merapikan mejanya dan pergi ke kantin. Namun, saat di depan pintu. Ben, melihat segerombol orang di depan kantin. Ben menghampiri gerombolan itu. Rupanya, ada pembullyan yang dilakukan orang anak gadis kaya disana terhadap anak gadis miskin. Ben merasa kasian terhadap gadis miskin itu. Saat hendak menolongnya, ada guru datang. Dan gerombolan pun bubar. Lalu Ben, bergegas untuk pulang.

Di jalan - Dekat sungai

Di tengah perjalanan. Ben bertemu gadis yang duduk sendirian di tepi sungai. Ben berhenti lalu melihat ke arah gadis itu. Saat Ben melihat dia, gadis itu menoleh dan melemparkan senyuman ke arah Ben. Ben juga tersenyum kemudian menghampiri gadis itu.

"Hai" ucap Ben dengan senyum
"Hai" balas gadis itu dengan senyum juga
"Apa yang kamu lalukan di tepi sungai seperti ini?"
"Karena tempatku disini" balasnya dengan senyum lagi
"Apa maksutmu?"
"Di sini (tepi sungai) adalah satu-satunya tempat yang mau menerimaku. Aku tidak diterima oleh lingkungan sekitarku, bahkan keluargaku sendiri"
"Mengapa mereka melakukan itu?"
"Entahlah. Karena aku anak yang cengeng dan susah bergaul, mungkin??" ucap gadis itu sambil mengangkat bahunya
"Hmm, ya ya. Sepertinya aku mulai mengerti. Lalu engkau kamu tinggal dimana?"
"Aku menumpang di rumah pamanku. Namun perlakuannya sama saja seperti yang lain" ucapnya sambil menunduk lesu
"Hmmm, jika kamu mau. Kamu boleh tinggal di rumahku"
"Apa tidak apa-apa? Kita baru kenal. Aku takut merepotkanmu"
"Tidak apa-apa kok. Tenang saja. Kamu tidak akan merepotkanku. Jika mau, mari sekarang kita pulang ke rumah"
"Terima kasih" ucapnya sambil melemparkan senyum kepada Ben.

-skip-

Sesampainya di rumah. Ben memperlihatkan kamar yang akan di tempati gadis itu. Lalu gadis itu pun bertanya kepada Ben.

"Apa tidak apa-apa aku tinggal disini?"
"Tidak apa-apa. Anggap saja rumah sendiri" balas Ben dengan senyuman
"Terima kasih, kamu begitu baik. Oh iya kita lupa untuk berkenalan. Namaku Anne" ucap Anne
"Namaku B-B John" balasnya sambil bersalaman dengan Anne
"Senang berkenalan denganmu, John" ucap Anne tersenyum

Info : Ben berganti Kepribadian bukan hanya karena stress maupun depresi. Tapi juga, jika hasrat membunuh Kepribadian Ben itu muncul.

"Oh iya. Mengapa kamu tidak mandi dulu. Lalu setelah mandi kita akan makan bersama" ucap Ben menyarankan
"Iya nanti aku akan mandi. Untuk makannya, biarkan aku yang memasak untukmu, sebagai tanda untuk membalas kebaikanmu. Bagaimana? Itupun jika kamu memperbolehkan?"
"Memasak? Baiklah aku akan belanja sebentar lagi"
"Terima kasih" ucap Anne dengan senyum manisnya.

Ben pun pergi berbelanja kebutuhan memasak dan Anne bergegas untuk mandi. Kemudian, setelah Anne selesai mandi. Tak lama setelah itu, Ben datang membawa barang belanjaannya. Lalu Anne menghampiri Ben dan membantunya membawa barang belanjaan itu dan Anne langsung memasak. Tak memakan waktu lama, masakan Anne pun jadi. Ben dan Anne makan bersama. Selesai makan mereka merapikan meja makan kemudian pergi tidur di kamar masing-masing.

▪ 1 jam kemudian ▪

Ben terbangun -

~ udahlah. Jangan lupa beri vote jika suka, follow jika penasaran, komen jika gabut ~

Gangsal (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang