Chapter 6 - Penyelamat

67 10 4
                                    

Lanjutan

Di dalam gudang

Ben terbangun di sebuah gudang tua, yang kosong dan sudah lama tak terpakai. Tiba-tiba ada yang mengetok pintu gudang.

"Tok tok tok!!" bunyi pintu itu. Perlahan pintu mulai terbuka. Ben mundur dengan perlahan. Lalu, masuklah sosok gadis cantik bertanya kepada Ben.

"Apakah kamu baik-baik saja" tanya gadis itu
"Aku baik-baik" ujar Ben kebingungan
"Kemarin kamu pingsan di tengah jalan. Terus aku mengangkatmu dan membawamu pulang. Tapi sama kakekku tidak ada cukup kamar untukmu. Akhirnya aku membersihkan gudang ini dan menyiapkan tempat tidur untukmu beristirahat" ujar gadis itu menjelaskan
"Terima kasih. Sungguh, aku berterima kasih padamu" Ben tersenyum
"Maaf lupa memperkenalkan diri. Namaku Anindya. Panggil saja Anin"
"Namaku Edward. Panggil saja Edy"

Info : Edward / Edy (kepribadian Ben) adalah sosok yang CHILDISH. Sikapnya yang kekanak-kanakam terkadang susah ditebak.

"Oh iya, mari kita makan"
"Tidak, tidak usah. Aku hanya merepotkan" kata Ben
"Tidak apa-apa. Kata kakek juga kalau kamu sadar langsung ajak untuk makan"
"Baiklah jika memang memaksa" ucap Ben sambil tersenyum
"Tapi sebelum makan. Kita bersihin dulu gudang ini, oh maksutku tempat istirahatmu ini" kata Anin dengan malu
"Tidak apa-apa. Kenyataannya ini memang gudang"
"Hahaha" mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

Ben dan Anin mulai membersihkan seisi gudang. Mereka membuat tempat itu bersih dan tidak terlihat seperti gudang lagi. Ketika sudah selesai, mereka langsung keluar dari gudang dan pergi ke rumah Anin untuk makan. Anin mulai memasak untuk Ben dan juga untuk kakeknya yang sedang pergi berladang.

Info : Rumah Anin (pedesaan) sangat jauh dari Kota (tempat Ben) jadi kilas cerita Ben tanpa sadar terbawa sampai rumah Anin.

Saat Anin memasak. Ben terus memandang wajah cantik Anin. Ya, memang benar. Wajah Anin sangat cantik. Dia primadona di Desa. Wajahnya yang lugu, badannya yang ideal dan pakaian yang sederhana dengan ikat kepala menghiasinya, membuat dirinya di sukai oleh banyak pemuda disana. Dan Ben, adalah salah satu pemuda yang terpikat olehnya.

"Kamu sungguh cantik" bisik Ben dengan sangat pelan
"Maaf? Kamu bilang apa?" tanya Anin
"Ah. Eee. Tidak ada" kata Ben dengan salah tingkah
"Oh iya, Anin. Apakah kamu hanya tinggal bersama kakekmu?"
"Iya. Aku hanya tinggal berdua bersama kakekku"
"Orang tuamu kemana?" tanya Ben penasaran
"Orang tuaku sedang bekerja di luar negeri tepatnya di Arab Saudi. Mereka mempunya tambang minyak disana dan harus mengurusnya" Anin menjelaskan
"Mengapa kamu tidak ikut mereka?"
"Tidak. Jika aku ikut orang tuaku. Akan sama saja, aku akan ditinggal bekerja setiap harinya, dan akan tinggal sendirian di rumah. Lebih baik disini. Bersama kakekku. Lagian aku tidak suka pergi jauh-jauh"
"Iya iya. Aku mengerti. Maaf ya aku tanya-tanya mengenai dirimu" ucap Ben sambil menundukan kepala
"Iya. Tidak apa-apa kok" Anin tersenyum.

Ben terus mengajak Anin bicara saat dia masak. Setelah selesai memasak. Ben membantu Anin menyiapkan makan. Mereka duduk di meja makan sambil menunggu kakek Anin pulang.

"Kamu, kenapa bisa pingsan di jalan?" tanya Anin
"Aku tidak ingat. Terakhir kali aku hanya mengingat aku berjalan di jalan lalu jatuh. Itu aja" jelasnya kepada Anin
"Mungkin kamu kecapekan. Kamu tinggal dimana?"
"Di kota"
"Waah. Apakah kamu kuliah?" tanya Anin gembira dan pensaran
"Iya aku kuliah disana. Mungkin besok aku akan kembali. Agar tidak merepotkan keluargamu"
"Oh tidak, tidak. Kamu tidak merepotkan sama sekali kok" ucap Anin

Lalu saat mereka asik mengobrol, kakek Anin pun datang. Ben kemudian berkenalan dengan kakeknya Anin. Dan mereka bertiga makan bersama.

▪ beberapa saat kemudian ▪

Setelah selesai makan. Ben membantu Anin membereskan meja dan mencuci piring serta alat makan yang lain. Lalu, saat semua sudah selesai, Anin mengajak Ben berkeliling desa dan pergi ke bukit untuk melihat pemandangan.

-skip-

Di bukit

Saat di bukit Anin dan Ben -

~ bersambung bos. "Kenapa ceritanya jadi begini?" Yaa terserah saya. Pokoknya vote kalau anda suka. Komen jika gabut. Follow jika penasaran ~

Gangsal (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang