Chapter 4 - Pemanasan

82 12 5
                                    

Lanjutan

Ben terbangun dari tidurnya. Ben yang kala itu sedang berkepribadian John, mulai melangkah ke dapur.

Info : John (Pribadi ganda Ben) adalah sosok Pria Dewasa yang bersifat bijaksana namun, buruknya ia suka mendengarkan jeritan. Dan menganggap itu sebagai musik.

Saat di dapur Ben mencari pisau kemudian menajamkannya lalu memanaskan pisau tersebut. Setelah semua itu selesai dilakukan Ben. Ia menuju ke kamar tidur Anne.

"Jglek" "cckkriiieek" bunyi pintu terbuka.

Anne yang sedang tidur pulas, tidak mendengar pintunya di buka oleh Ben. Bahkan suara langkah kaki Ben pun Anne tidak mendengar. Jam menunjukkan pukul 00.10. Ben masuk dengan santai ke kamar tidur Anne dan berdiri di samping tempat tidurnya. Ben memegang kedua tangannya lalu mengikat tangan Anne ke depan dengan tali. Setelah mengikat tangan, Ben kemudian mengikat kedua kakinya. Saat sudah selesai, Ben mengeluarkan pisau kemudian memanaskan lagi. Ketika sudah dipanaskan pisau itu ditempelkan di kulit tangan Anne.

"Aaaaawwh. Apa yang kamu lakukan John?" ujar Anne terheran-heran
"Tidak ada, aku hanya membangunkanmu karena ini sudah dini hari waktunya untuk pemanasan sebelum memulai hari" balas Ben
"Eugh eugh. Lalu kenapa kamu mengikatku"
"Tidak ada. Aku hanya ingin mendengarkan musik" ucap Ben sambil menaiki tempat tidur Anne
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Anne
"Aku ingin mendengar musik" jawab Ben sambil memegang tangan Anne. Kemudian.

▪▪▪

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaawh" Anne menjerit. Ben mencabut kuku jari tangan Anne. Ben mencabutnya dari sebelah kanan hingga kiri. Ia mencabut satu-persatu, dari jari kelingking sampai ibu jari. Ben mencabut kuku gadis itu dengan gembira. Dengan senyuman di wajahnya, Ben melanjutkan mencabut kuku kaki Anne. "Aaaaaaaaawh. Apa yang- aaaaaaaaawh" Anne kembali menjerit kesakitan, karena Ben mencabut kuku kaki Anne. Perlahan namun pasti akhirnya semua kuku tangan dan kaki Anne sudah tercabut. Ben mencabut semua kuku Anne dengan pisau yang ia ambil dari dapur tadi. Ben merasa senang, terlihat dari raut wajahnya. Karena setiap jeritan adalah musik baginya. Kemudian Ben mengumpulkan kuku Anne. Kuku yang masih tertempel kulit/daging dan darah Anne. Lalu, Ben melihat ke arah Anne sambil menggenggam semua kuku yang sudah dikumpulkannya tadi. Anne yang sudah lemas dan lelah karena menjerit dan menangis, kemudian bilang.

"Apa kau gilaa?!! Dasar bajingan. Kau tidak malu?!! Hei mau kemana kau!!"

Ben meninggalkan Anne dan pergi ke dapur. Saat Ben di dapur, Anne masih tetap berbicara. Melampiaskan amarahnya. Ben dengan santai memasak air lalu memasukan kuku tadi ke dalam panci yang berisi air. Setelah mendidih, Ben membawa air itu ke kamar tidur Anne kemudian, menyiramkan air panas dan mendidih itu ke arah Anne.

"Aaaaaaawwh panaaaaass" teriak Anne dengan sangat keras. Setelah menyiramkan air itu. Ben menatap mata Anne kemudian dia bilang.

"Sampai jumpa lagi"

"Creeaaatt" "creat "creeeetttc" mungkin kurang lebih seperti itulah suaranya. Ketika Ben menusuk kedua mata Anne lalu mengeluarkannya. Anne terus menjerit. Setiap perlakuan yang Ben berikan Anne pasti menjerit. Dan tepat pada pukul 01.01 Ben mengakhiri musik itu dengan menusuk jantung dengan 5 pisau panas yang menembus kulitnya.

▪ 5 jam kemudian ▪

Setelah kejadian itu Ben yang masih tetap berkepribadian John. Bangun dari tidurnya. Ben tidur tepat di samping mayat Anne. Lalu Ben membersihkan rumahnya kemudian mandi dan berangkat ke kampus.

-skip-

Saat di kampus Ben -

~ Udahlah seperti biasa. Beri vote, komen, follow jika penasaran. Udah ~

Gangsal (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang