Kamu melihat ke orang bertopi yang berjalan bersampingan denganmu, "lepas saja topimu. Kau tidak perlu 'menyamar' karena unitmu tidak sepopuler unit Subaru."
"Oh, apa kau seorang undead-haters sekarang?" tanya pacarmu.
Kamu memutar matamu, "bagaimana kalau ya?"
"Kalau begitu, kau pacaran dengan orang yang salah bodoh."
"Bukankah kata bodoh itu harusnya kembali lagi padamu?" balasmu membuat seorang Sakuma Rei semakin kesal padamu.
"Sebut aku 'bodoh' sekali lagi."
"Kamu bo..." mendaratlah satu kecupan di bibirmu membuatmu diam membeku.
"Sebut aku bodoh lagi dan aku akan melakukan hal yang sama." ujarnya kemudian kembali memasang topinya dan melanjutkan langkahnya menyusuri taman mendahuluimu.
"Ayolah, aku punya latihan hari ini. Waktu untuk kita tidak banyak." ia berbalik padamu yang masih membeku di tempat.
Kamu mengerucutkan bibir karena sikap Rei kemudian berjalan menyusulnya yang menunggumu untuk bergerak mendatanginya.
Di taman yang cukup ramai itu, kalian berdua saling bercakap satu sama lain sekedar membicarakan hal yang terjadi akhir-akhir ini.
Misalnya, Hibiki yang kembali membuat keramaian di Shibuya atau Koga yang menurut Rei selalu terlihat galau. Padahal 'anjing' itu; sebutan Rei untuk Koga tidak pernah semellow itu.
"Ah, kurasa dia sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya seperti itu." ujarmu saat membahas Koga. "Buatlah dia senang sekali-kali. Perlakukan dia seperti kau memperlakukan member lain." tambahmu.
"Aku tidak akan memberinya perlakuan yang berbeda jika dia tidak terlihat memintanya, walaupun dia tidak pernah berkata seperti itu padaku."
"Kalau begitu, sekarang perlakukan dia seperti yang lainnya."
Rei diam sebentar kemudian kembali berbicara,"bagaimana jika kau yang aku perlakukan seperti yang lainnya?" kamu menoleh mendengar Rei berkata seperti itu karena tak paham.
"Hm? Maksudmu? Tidak ada bedanya bukan dengan sekarang?"
"Kalau begitu, aku salah karena memperlakukanmu seperti yang lainnya. Padahal kamu spesial bagiku." Rei menarikmu hingga kalian saling berhadapan, kedua tangan Rei memegang kedua sisi pipimu. "Pegang janjiku. Aku tidak akan pernah membuatmu kecewa, (y/n)." ujarnya sambil mencubit pelan pipimu dan menurunkan kedua tangannya, kamu tersenyum.
"Rei, kurasa kamu harus segera pergi untuk berlatih."
Rei melihat waktu di layar hp nya yang terpasang fotomu dengannya kemudian mendengus, "kenapa waktu serasa lebih cepat denganmu?"
"Karena kita menikmatinya, Pak tua." jawabmu.
"(y/n)-chaan!!" Rei kembali mendengus karena seseorang mengganggu kalian yang baru saja akan berpisah.
"Laki-laki itu...! Mau apa dia?" Rei menolehkan kepalanya ke sumber panggilan yang suaranya jelas ia kenali. "Rei.. Jangan kau cemburu hanya karena Massu." kamu dengan jari jemarimu menolehkan kepala Rei agar melihatmu. "Aku hanya cinta kamu ok? Massu dan aku adalah sahabat, tidak lebih."
Pacarmu membuang nafas berat seiring Masuda mendekati kalian. "Baiklah."
"Konnichiwa, Rei." sapa orang bernama lengkap Toshiki Masuda itu. Sebenarnya, Rei tidak suka dipanggil nama pemberiannya oleh Masuda. Tau sendiri kan kalau Rei jelas tidak menyukai sahabatmu itu karena kecemburuannya.
Tetapi laki-laki itu tidak ingin membuatmu tidak enak pada Masuda karena ucapannya, ia pun mengurungkan niat untuk menyampaikan ketidak-sukaannya.
"Jangan macam-macam dengan pacarku." ia mengecup pipimu, mengantungkan salah satu tangannya kemudian meninggalkanmu berdua dengan Masuda karena harus segera pergi untuk latihannya dengan undead.
"Maafkan Rei.. Dia tidak bermaksud.."
"Tidak apa. Wajar jika dia bersikap seperti itu. Hm, sebenarnya aku ingin mengajakmu makan di restoran kesukaan kita. Apakah kau mau?" tawar Masuda dan tanpa pikir panjang kamu langsung menyetujuinya. "Bagaimana aku berkata tidak untuk burger?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You and Him
Fanfiction[charaxseiyuuxreader] Ketidaksukaan Rei pada sahabatmu; Masuda Toshiki semakin hari semakin tak terbendung. Padahal sudah 2 tahun kau berpacaran dengannya. Sikap manis Rei ketika bersamamu seketika berubah saat Masuda ada di sekitar kalian. Masalah...