12%

36 3 0
                                    

"Kim taehyung"

>Fįřæh<

●●●

"Aku dengar dengar, kau dekat dengan jimin?" Ucap seulgi.

Hyeonmi berbalik menatap seulgi. Dia terus bertanya tanya, dari mana wanita itu mengetahuinya?

"Aku tahu, pasti kau sedang bingung. Dari mana aku mengetahui semua itu. Begitu bukan?" Tanyan seulgi.

"Ck, dia berlagak sombong. Apa dia ini bisa membaca fikiran orang hah?!" Batin hyeonmi.

"La-lalu? Kalau aku dekat dengannya. Memangnya ada apa? Kenapa kau terlalu mengcampuri urusanku?" ucap hyeonmi, dengan sedikit nada sewotnya.

"Hm, bukan apa apa sih. Tapi, aku hanyan ingin beri tahu. Kalau sepertinya. Eum.. yeah, walapun mungkin sedikit tidak mengenakkan di hati. Tapi.. kufikir kau bukan tipe idealnya." Gumam seulgi

Untunglah, di kelas hanyan ada raemi, seulgi, dan hyeonmi. Jadi, mereka bebas mengatakan apa yang mereka ingin katakan.

"Hah?! Terus, aku harus menjadi tipe idealnya begitu? Jika aku harus mendekatinya? Ck, dan hubungannya denganmu apa? Tidak perlu mengcampuri urusanku!" Ucap hyeonmi dengan sedikit membentak.

"Huh, aku terus terang saja yah, aku ini mantannya. Dan aku tahu segala hal tentangnya. Apa yang dia sukai dan apa yang tidak dia sukai."

"Heol? Mantan?" Batin hyeonmi

"Jadi, kalau kau mantannya. Kau merasa bangga begitu? Hahaha, mantan sudah tidak ada apa apanya. Berhenti mengusik kehidupanku. Kau hanyanlah anak baru yang datang dan perlahan menjadi hama di kehidupanku. Jadi, menjauhlah dariku!" Usai mengatakan hal itu. Hyeonmi dengan segera keluar dari kelas.

Raemi hanyan diam menatap dua pertengkaran wanita di depannya tadi.

"Maafkan dia yah, seulgi. Sepertinya dia sedang PMS jadi seperti itu" ucap raemi

"Hahaha, tidak masalah" gumam seulgi

"Oh iyah, lalu. Kenapa kau bisa tahu. Kalau jimin dan hyeonmi dekat?" Tanya raemi

"Saat fastival di sekolah ini. Aku saat itu datang bersama temanku. Dan aku lihat, dia menampilkan sebuah lagu bersama jimin. Yah, walaupun aku sedikit sedih dan kecewa. Kufikir hubungan mereka mungkin sudah begitu jauh"

"Jadi, apakah kau masih menyimpan perasaan pada jimin?" Tanyan raemi

"Yeah, mungkin"

●●●

"Hyeonmi" panggil raemi.

"Ada apa?" Tanyan hyeonmi.

"Apa kau sedikit tersinggung dengan perkataan seulgi tadi?"

"Entahlah. Dia terlalu mengcampuri urusanku"

"Kufikir, lebih baik kau melupakan jimin hyeon. Karna seulgi sepertinya masih mencintai jimin"

Hyeonmi nampak menampilkan smirk nya.

"Lalu, jika dia juga menyukai jimin. Kenapa harus aku yang berhenti? Perasaan ini bukan mainan ra. Kau tidak mengerti. Dengan gampangnya seseorang mencintai. Tapi melupakan, jauh lebih sulit dari yang kau perkirakan."

"Lalu bagaimana? Aku takut kalian akan bertengkar karena hanyan satu pria saja"

"Itu urusannya. Ini hatiku, bukan hatinya. Menyukai seseorang itu wajar. Bahkan, terlibat masalah percintaan, sudah resiko"

"Huh, terserah kau saja. Aku tidak mengerti yang namanya cinta"

"Karna kau jelek!"

"Kyak! Hyeonmi BODOH!"

Hyeonmi tertawa, lalu berlari. Menghindar dari pukulan raemi yang sudah akan mengejarnya.

Dan terjadilah aksi kejar kejaran.

"Hyeonmi menyerah dan berhentilah!" Gumam raemi, yang masih mengejar hyeonmi. Sementara hyeonmi masih berusaha menjauh dari raemi sambil tertawa.

Bugh..

"Awww"

"Hyeonmi, kau tidak apa apa?" Tanyan raemi

Raemi berlari menghampiri hyeonmi, yang terjatuh akibat menabrak seseorang.

"Aish!" Hyeonmi berdiri, dan menepuk rok nya.

Menatap pria di depannya.

Cukup, jantung hyeonmi berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

"Eoh, ka-kau rupanya" gumam hyeonmi, dengan sedikit gugup.

Entahlah, hyeonmi benar benar tidak mengerti dengan kondisi jantungnya. Saat bertemu jimin, jantungnya akan berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya, begitu juga sekarang. Namun, bukan jimin yang di temuinya. Melainkan, kim taehyung.

"Kau baik baik saja?" Tanyan taehyung dengan wajahnya yang terkesan dingin dan datar.

"Um, aku baik baik saja"

Taehyung hanyan meliriknya sekilas, dan pergi begitu saja dengan tangannya yang di masukkan ke dalam saku celananya.

Hyeonmi juga raemi menatap kepergiannya, dengan wajah yang bingung.

"Huh! Pria itu? Tumben, dia peduli padaku" gumam hyeonmi.

Kini raemi dan hyeonmi berjalan sejajar menuju ke kelas.

"Aku bahkan tak percaya dengan apa yang tadi di katakannya. Apa kau baik baik saja? Hahahah, itu seperti hal terlangkah dari seorang ketos dingin itu" gumam raemi dengan nada meledek.

"Entahlah, mungkin saja dia sedang gila"

Dan keduanya tertawa bersama.

Dari ujung sana, terdapat seorang pria yang tengah mengamati mereka berdua dari belakang.

"Tanpa kau sadari, aku mulai jatuh pada pesona mu"

Why Not Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang