always be happy

18 1 0
                                    

Pagi-pagi gatra sudah bangun, dia segera mandi dan bersiap-siap.

Masih terlalu pagi untuknya, tetapi bukan untuk keya karena itu gatra tidak mau telat menjemput keya.

Syafa yang melihat gatra turun ke bawah dia langsung menyapanya.

"Pagi kak."

"Hmm" gatra hanya membalas dengan deheman.

Gatra lalu mengambil roti yang sudah Syafa siapkaan, ia memakannya sambil berjalan.

Mobil gatra langsung pergi meninggalkan apartemen.

Dilain sisi keya sedang sarapan bersama adeknya yang baru kemarin pulang dari liburannya.

Sebenarnya Prisia males untuk berangkat sekolah, tetapi kakaknya itu yang menyuruhnya berangkat. Katanya sudah lama ia bolos sekolah. Dan kakaknya itu sampai menarik Prisia hingga terjatuh dari kasur empuknya.

Setelah Prisia dan keya selesai sarapan mereka langsung berangkat sekolah, saat mereka membuka pintu mereka melihat seorang cowok yang berada di sebelah mobilnya sambil mengaca pada kaca spion.

"Udah keren kok." Ucap keya yang mengagetkan gatra.

Gatra langsung balik badan dan mendapatkan gadis yang ia sayangi, sudah lama gatra tak melihat senyum manis itu.

Tiba-tiba gatra mencium kening keya dan membuat keya melotot.

Keya langsung mendorong tubuh gatra menjauh.

"Awas ya berani cium-cium lagi gue gampar nih." Ucap keya yang membuat gatra tersenyum, sudah lama gatra kangen sama marahnya keya, tingkahnya yang lucu dan sebagainya.

Prisia masih kaget dengan apa yang ia lihat, dia mematung seketika. Apa kak gatra sudah balikan sama kakaknya? Itulah pertanyaan yang ingin ia tanyakan.

"Kak key udah balikan sama kak gatra?"

"Iya adek ipar gue." Ucap gatra sambil mencubit pipi Prisia.

Prisia cemberut karena gatra sudah mencubitnya dan itu membuat pipinya sakit.

"Tra " panggil keya untuk tidak membuat mood Prisia lebih hancur.

" Jangan cemberut gitu, mana oleh-olehnya buat calon kakak ipar"

"Kan masih calon" ucap Prisia sambil menjulurkan lidahnya untuk menggoda gatra.

"Awas ya."

"Tra udah, ayo keburu terlambat."

"Iya sayangnya gatra." Gatra langsung membuka pintu untuk keya, keya tersenyum pada gatra dan masuk ke dalam mobil.

Prisia mengendarai mobil sambil melamun, bagaimana kondisi sahabatnya itu pasti dia sakit hati melihat gatra balikan sama kakaknya keya, walaupun Syafa belum tahu kalau keya kakaknya tapi lambat laun pasti dia akan tahu.

Mobil Prisia tak sengaja menabrak mobil depannya itu dan membuat Prisia terjedot stir mobil, seketika Prisia langsung tersadar dari lamunannya.

Pemilik mobil itu keluar dan langsung mengetuk pintu kaca mobil Prisia, mau tak mau Prisia harus keluar dari mobilnya.

"Mata Lo ditaruh mana hah? Kalau nyetir mobil tuh matanya di pakai." Omel cowok pemilik mobil yang Prisia tabrak.

"Eh santai aja kali, cuma gores dikit aja lebay amat." Balas Prisia yang tak terima.

"Lo bilang dikit, ehh tu lihat rusak parah gitu."

Prisia menatap body mobil yang peok karena ulahnya.
Prisia lalu mengambil dompet dan mengeluarkan beberapa uang ratusan ribu, dia menarik tangan cowok itu dan langsung menaruh uang ke tangan cowok itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Dari syafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang