terus dekat

18 4 0
                                    

Gatra sedang kumpul dengan kedua sahabatnya, mereka kumpul di rumah seno.

Gatra memainkan ps, berulang kali gatra mengalahkan Aldi.

"Ah males gue kalau kalah terus." Ucap Aldi sambil membanting psnya.

"Bosan juga, gimana kalau kita ke club pasti seru." Ucap Seno yang langsung dibalas tonyoran oleh gatra.

"Sakit goblok." Keluh Seno saat kepalanya ditonyor gatra.

"Jalan kemana gitu gabut gue, malam Minggu gak ngapain." Keluh Aldi.

"Sana ajak pacar lo" balas Seno.

"Gue lagi marahan sama dia."

"Terus kita lontang Lantung di jalan kayak gembel yang jomblo ngenes, ogah amat. dari pada gitu mending gue nonton bola." Balas Seno langsung memindah Chanel tv.

Dilain sisi Syafa mondar mandir di ruang tamu, sudah pukul 11 malam gatra belum pulang, perasaan Syafa khawatir biasanya gatra jam 10 udah pulang.

Syafa duduk di kursi, berulang kali dia menatap jam di dinding, waktu terus berjalan tapi gatra belum terlihat.

Syafa sudah mulai mengantuk, matanya sudah tak bisa diajak kompromi dan akhirnya dia terlelap.

Jam 1 gatra pulang ke apartemen nya, pertama yang dia lihat saat membuka pintu yaitu si jelek dengan mata empatnya

Gatra menghampiri Syafa yang tertidur di kursi.

Gatra mematikan tv yang masih menyala, lalu dia menggendong Syafa menuju kamar.

Gatra merebahkan Syafa di kasur lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh syafa agar tidak kedinginan, gatra melepaskan kacamata Syafa, ia menaruh kacamata di meja samping tempat tidur syafa, lalu menutup pintu kamar dengan hati-hati agar Syafa tidak terbangun.

....

Alarm Syafa berbunyi nyaring, Syafa terbangun lalu mematikan alarm.
Matanya menatap jam ternyata sudah pukul 5 pagi. Ia segera mengambil air wudhu dan melakukan sholat.

Dia baru teringat, semalam dia menunggu gatra tapi kok sudah berada di kasur.

"Kok aku sudah di kamar ya, apa mungkin karena lelah aku langsung pergi ke kamar dan tidur, bisa jadi." Ucapnya lalu ia pergi mandi.


Syafa membuka jendela, pemandangan dari atas sangatlah indah. Syafa berniat turun dan membantu bi Nana memasak.

"Pagi bi ." Sapa Syafa pada bi Nana.

"Udah bangun fa? " Tanya bi Nana

"Udah dong bi"

"Bibi sedang masak apa?"

"Ini bibi masak rendang kesukaan den gatra."

Syafa melihat lebih dekat, ternyata sudah selesai bi Nana masaknya.

"Kok sudah selesai bi, padahal Syafa mau bantu."

"Iya, emangnya Syafa bisa masak?"

"Iya bisa lah bi, Syafa itu jago kalau urusan masak." Ucap Syafa membanggakan diri.

"Bi, kan ini hari libur, biar syafa membersihkan apartemen, giliran bi Nana yang istirahat."

"Gak usah fa, bibi udah biasa ngerjain semua."

Cinta Dari syafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang